"Papa ...."
"Hmm?" Jungkook mengusap rambut anak perempuan keduanya tanpa melihat. Dia sibuk dengan kertas berisi gambar-gambar gerakan dance yang harus dihapal.
"Papa ...." Untuk yang kedua kalinya gadis kecil itu memanggil. "Papa, Look at Miyu," pintanya tanpa peduli sang ayah tengah sibuk. Bahkan, dia juga melingkarkan tangan ke leher Jungkook dari belakang. Sebuah kecup sayang mendarat di pipi, membuat pria tampan itu mau tak mau harus menoleh dan tersenyum.
"Ada apa, hmm?" tanya Jungkook sambil mengangkat puteri kecilnya ke pangkuan. Gadis kecil itu tampak menggemaskan dengan tatapannya yang teduh.
"Papa ... Miyu sayang Papa."
Jungkook hanya mampu tertawa dengan suara rendah mendengar ucapan polos dari Miyu. Entah dari mana gadis kecilnya ini tahu kalimat yang biasa digunakan oleh orang dewasa untuk mengungkapkan perasaan.
"Papa ...." Kembali, malaikat kecil yang dimililiki Jungkook itu memanggil.
"Hmm?"
Miyu berdiri, segera memeluk leher pria yang membuatnya hadir ke dunia. Pelukan yang hangat, tanpa perasaan palsu yang dibuat-buat. Semuanya tulus. Penuh kejujuran tentang perasaan sayang yang ingin disalurkan.
"Hei, kenapa?" Jungkook bertanya sambil mengusap rambut pirang sang anak.
"Miyu sayang Papa. Papa jangan tinggalkan Miyu, ya?"
Pelukan itu dilepas. Jungkook menatap lembut puteri bungsunya yang menggemaskan. "Kenapa Papa tidak boleh meninggalkan Miyu?" tanyanya sambil tersenyum.
"Nanti tidak ada lagi yang bisa Miyu peluk."
Jungkook mengerutkan kening. "Kan masih ada Mama dan Eonni. Miyu bisa memeluk mereka."
"Miyu cuma ingin Papa."
"Kenapa cuma Papa?"
"Karena Miyu suka senyuman Papa, pelukan Papa, dan suara Papa saat menyanyikan lagu untuk Miyu. Miyu suka semuanya." Gadis kecil itu menjawab lembut, sekaligus mengusap pipi sang ayah. "I love you, Papa."
Demikian sederhana jawaban yang diberikan. Tapi, jawaban itu justru membuat Jungkook tersenyum penuh haru. Matanya panas, tak sanggup jika berlama-lama menatap wajah teduh malaikat yang dititipkan Tuhan untuknya.
"Papa juga sayang Miyu."
***
"Jung! Hei, bangun!"
Dalam beberapa tepukan, Jungkook pun tersadar. Dia mengerjap, menatap bingung ke sekeliling. Ini di pesawat yang bertujuan ke Korea, bukan ruang tengah rumahnya. Di samping, Mia mengerutkan kening. Heran melihat tingkah sang suami yang aneh saat bangun tidur.
"Kau mengigau, ya?" cetus wanita Jeon itu sambil menjentikkan jari di depan suaminya yang masih linglung. "Kau menyebut 'Papa juga sayang Miyu'." Dia mengulang igauan Jungkook barusan.
Desah panjang jadi permulaan kesadaran Jungkook. Pria itu memperbaiki duduk, lalu menatap ke luar jendela yang menampilkan hamparan sawah berpetak-petak. Matahari sore bersinar lembut. Entah negara mana yang mereka lewati sekarang. Benar kata Mia, dia mengigau karena bermimpi memiliki anak yang sangat cantik.
"Kau bermimpi apa?" Mia bertanya, lembut.
"Kita memiliki anak, namanya Miyu. Dia bilang sayang denganku dan jangan meninggalkannya." Secara singkat Jungkook menjelaskan. Bayangan gadis kecilnya kembali hadir di mata, begitu lucu dan menggemaskan.
Mia tersenyum. Disentuhnya lengan Jungkook, membuat pria itu menoleh dan menatap heran. "Kau 'kan sedang menyimpannya di sini," tutur wanita Jeon itu dengan riang.
Jungkook meneguk ludah. Tangannya yang di perut Mia tak bergerak, hanya diam tanpa berbuat apapun. Dia mengerti maksud sang istri. Sejak ulang tahun Mia dan wanita itu menawarkan membuat bayi, mereka memang selalu 'bermain' tanpa pengaman.
"Mia ...."
"Stt ... aku tahu yang diinginkan suamiku. Jangan khawatir, aku hanya ingin membuatmu bahagia." Seolah tahu kekhawatiran Jungkook, Mia lebih dulu bicara. Tangannya mengusap pipi yang menggemaskan. Sejak hari itu, Jungkook memang tak tenang. Pria itu selalu gelisah, takut kehamilan akan mengacaukan kuliah yang di ambang kesibukan.
Jungkook menarik napas, menyatukan keningnya dengan Mia dan menutup mata. Di dasar hati, dia benar-benar bersyukur bisa mendapatkan wanita yang mengerti dengan keegoisannya. Meski keegoisannya adalah hal yang wajar. Dia ingin anak. Ingin merasa menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab pada malaikat kecil mereka.
"Jung ...." Mia memanggil, disambut dengan gumam dari Jungkook. "Kau membuatku ingin menciummu, tahu. Sayang, ada banyak orang di sini," lanjutnya sambil tertawa kecil.
"Kau bisa menciumku nanti, saat kita sudah di rumah." Jungkook berjanji sambil membuka mata, menatap wajah cantik yang begitu teduh.
"Baiklah! Aku akan menciummu nanti."
-FIN-
***
Honeymoon selesai :D Tinggal tunggu hasil :3
Aaa~ jangan lupa juga baca cerita baruku yang judulnya [HELIA] :) Jangan lupa tinggalkan jejak di sana ya :D
Makasih <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
عاطفيةCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...