Sejak sore, senyum tak kunjung menghilang dari bibir Mia. Dia senang memandang layar ponsel yang menampilkan foto suaminya dalam berbagai sudut pandang. Master-nim memang yang terbaik, membuat dia tak pernah bosan berterima kasih pada mereka yang mendedikasikan kameranya untuk Bangtan—terutama Jungkook.
Tadi sore, tepatnya saat baru bangun tidur, wanita Jeon itu langsung tertawa melihat tubuh Jungkook yang menebal—entah matanya yang salah atau bagaimana, dia baru sadar Jungkook jadi sedikit lebih berisi. Dan di saat dia sibuk membahas penebalan itu dengan Sunhee, Jungkook tiba-tiba meng-update foto yang ... err, manis. Tapi bagi Mia sendiri, itu seperti tatapan kekesalan yang ditujukan untuknya. Pria itu seolah mengatakan; 'puas sekali ya mengatai suamimu saat dia tidak ada?'. Horror, 'kan? Padahal kemarin-kemarin, saat Mia merengek agar Jungkook mem-posting selca-nya di twitter, pria itu hanya menolak dengan alasan kissmark di lehernya masih terlihat.
Oke, tinggalkan cerita tadi sore. Kita lanjut ke malam, saat Mia sedang membuat secangkir susu cokelat. Ponselnya berdering, menandakan ada yang menghubungi melalui video call. Dengan cangkir di tangan dan rambut yang tak terikat rapi, wanita Jeon itu mengangkat panggilan. Wajah suaminya segera memenuhi layar.
"Hai!" Dengan keceriaan yang khas, Mia melambaikan tangan. "Bagaimana hotel di sana?" lanjutnya langsung.
"Emm ... bagus. Tapi tidak sehangat kamar kita di rumah." Jungkook mengangguk-angguk, kepalanya tertoleh untuk memandang seisi kamar.
Mia tertawa kecil, paham dengan apa yang dimaksud sang suami. Wanita Jeon itu beranjak duduk di kursi makan, namun tak bosan untuk memandang wajah kelinci lucunya yang tampak menggemaskan dengan pipi berisi.
"Jung."
"Hmm?"
"Give me kiss."
"Ei ...." Jungkook tampak salah tingkah, membawa kesenangan tersendiri di hati Mia. Terbukti dari tawa riang yang wanita itu perdengarkan. Dia suka melihat Jungkook mengusap tengkuk kebingungan.
"Kau lucu. Kelinciku yang paling lucu!" celoteh Mia dengan perasaan gemas yang tak mampu disembunyikan. Setiap berjauhan dengan Jungkook, dia tak bisa menahan tingkah manja yang membuat suaminya itu ingin pulang ke rumah secepat mungkin.
"Ini baru beberapa jam, Mi ...." Jungkook mengingatkan dengan nada rendah. Terbiasa bersama istrinya dalam beberapa minggu, membuat Jungkook jadi aneh dengan situasinya sekarang. Dia jadi bingung harus memeluk dan menciumi siapa. Tidak mungkin Taehyung, dia bisa mati jika Mia tahu. Jimin? Oh, no. Meski Mia jarang mempermasalahkan kedekatannya dengan Jimin, tetap saja wanita itu akan mengamuk jika tahu.
"Kau sudah makan?"
Bersyukur, pertanyaan asal yang dilontarkan Mia berhasil memecah hal tak jelas yang dibingungkan Jungkook. Pria Jeon itu buru-buru mengangguk, dia sudah makan saat baru sampai ke hotel. Perutnya masih kenyang.
"Kau sendiri?" Jungkook membalik pertanyaan.
"Tidak ada napsu." Mia mengangkat bahu, lalu meminum susu cokelatnya sambil melirik Jungkook yang menelan ludah. Dalam hati, dia tertawa. Dandanannya yang terkesan asal berhasil membuat Jungkook gelisah.
Yap! Bagaimana mungkin pria yang sedang berada di Singapore itu tidak gelisah? Istrinya menggunakan kemeja tipis bertali di pinggang yang baru dibeli tempo hari. Tapi bukan itu masalahnya, melainkan cara pakai yang sembarangan. Bahu sebelah kiri mengintip nakal, ditambah dengan belahan dada yang rendah, beberapa helai rambut yang berjuntai, dan bibir yang diberi sedikit lipstick agar tidak kering. Itu godaan paling menyebalkan bagi Jungkook.
"Jeon Areum ... kau sudah berganti profesi jadi penggoda suamimu atau bagaimana, huh?" Jungkook mengeluh, tidak tahu sampai kapan bisa bertahan dari godaan istrinya yang ... nakal?
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomanceCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...