My Feeling

15.2K 1K 3
                                    

By : Mia


Sesudah baca jangan lupa tinggalkan jejak :) Aku masih harus belajar banyak tentang penulisan, jadi kritik sangat diperlukan :) Happy reading <3


-oOo-


-Jungkook POV-


Aku berjalan dengan tergesa saat jam di tanganku menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit, jangan sampai Mia menungguku sendirian di kelasnya. Aaa!! Kookie bodoh! Kenapa kau bisa lupa untuk menjemput Mia di kampusnya, huh?

Koridor telah sepi, hatiku semakin tak karuan. Jangan sampai gadisku gelisah karena menungguku yang terlambat. Dan, ah! Tinggal sedikit lagi aku sampai di kelasnya. Segera kupercepat langkah agar segera sampai.

"Jadi, apa kau tak malu untuk dekat dengan Suga Oppa padahal kau sudah memiliki Jungkook? Memangnya kau ini wanita tipe apa yang mengambil dua orang pria sekaligus?"

Aku menghentikan langkah saat mendengar ucapan bernada sinis dari dalam kelas Mia. Dengan hati-hati aku melihat ke dalam kelas, di sana Mia tengah berdiri dengan seorang Noona yang kutahu adalah fans dari Suga Hyung. Sepertinya dia tak terima dengan kedekatan kekasihku ini dengan Suga Hyung--padahal Mia hanya menganggap Suga Hyung sebagai Oppa nya, tidak lebih.

"Memangnya kapan aku mengambil dua orang pria sekaligus? Kekasihku hanya Jungkook, dan dengan Suga Oppa aku tak ada hubungan apa-apa kecuali Kakak dan Adik. Lebih baik kau pikirkan ucapanmu dengan baik sebelum berbicara."

Aku diam, Mia menjawab dengan wajah datar. Toh, memang itu kenyataannya. Dia tak ada hubungan apa-apa dengan Suga Hyung.

"Mungkin kau tak sadar, tapi sikapmu terhadap Suga Oppa sudah berlebihan, dan itu bukan sikap Adik kepada Oppa nya. Memangnya kau tak kasihan dengan Jungkook yang melihatmu bermesraan dengan Suga Oppa?"

Ck! Memangnya dia tahu apa tentangku dan perasaanku terhadap Mia dan Suga Hyung?

"Aku tak pernah bermesraan dengannya, sikap yang kutunjukkan hanyalah sikap manja seorang Adik pada Oppanya. Dan Jungkook juga tak keberatan selama aku bisa menyesuaikan sikapku terhadap mereka."

"Kau pikir hubungan seperti itu akan bertahan lama? Jika kau terus seperti ini, tak lama lagi kalian akan putus! Memangnya kau tak takut dengan hal itu?"

Sial! Sebenci itukah dia dengan Mia hingga mendoakan kami putus?

Kulihat Mia menarik nafas panjang, kali ini apa lagi yang akan jadi jawabannya?

"Kau tak tahu setakut apa aku di setiap harinya karena memikirkan hubungan kami. Aku bukan orang istimewa yang bisa membuat Jungkook terus berada di sampingku. Kau juga tak tahu seberapa tak inginnya aku melepaskan genggaman tangannya saat dia berada di sampingku. Terus berpikir apakah besok Jungkook masih mencintaiku atau tidak? Dia akan di sampingku atau tidak? Itu membuatku seolah menjadi gila. Jadi, ucapanmu tentang kami yang akan putus sebenarnya tidak terlalu berpengaruh untukku. Karena hal itu sudah kutakutkan sejak pertama kali aku menerimanya sebagai kekasihku."

Aku tertegun diam. Selama ini Mia selalu menunjukkan sikap ceria dan acuh tak acuh terhadapku, aku sama sekali tak menyangka dia merasakan ketakutan di dalam hubungan kami. Sedikit sentakan terasa di hatiku, ingin aku langsung masuk dan memeluknya erat dan membisikkan agar dia tak khawatir dengan perasaanku terhadapnya.

"Kau-"

"Jika kau menyukai Suga Oppa dan berharap dia jadi kekasihmu, maka perbaiki dulu sifat dan dandananmu. Dia bukan penyuka gadis yang asal bicara dan berdandan berlebihan. Dan satu lagi, untuk jadi kekasihnya kau harus siap mendengar ucapan-ucapan pedasnya. Sudah ya, aku duluan. Kau juga pulang jika tak ingin ditemani para hantu di sini."

Tanpa mendengar jawaban dari Noona di depannya, Mia langsung melangkahkan kaki keluar dari kelas. Tapi saat melihatku, dia langsung mengerutkan kening. Aku tercengir sambil mengusap tengkuk.

"Maaf, aku terlambat menjemputmu. Kau pasti menunggu lama, sekali lagi maafkan aku." Ucapku dengan wajah memelas, berharap dia tak akan tahu bahwa aku sudah berada lama di sini.

"Kau benar-benar baru datang atau sudah datang dari tadi dan berpura-pura baru datang?" Tanyanya curiga.

"Aku baru datang, makanya kubilang aku terlambat." Cengirku salah tingkah.

Dia tak menjawab, hanya menatapku tajam dan langsung berjalan mendahuluiku. Segera kususul langkahnya dan menggenggam tangannya, dia memandang ke arahku.

"Aku tak ingin tanganmu dingin karena udara malam." Ucapku tanpa perlu dia bertanya lebih dahulu.

Tampak Mia menundukkan wajahnya. Jika di sini terang, bisa kupastikan wajahnya tengah merona. Tanpa sadar aku tersenyum, dia tak bersuara sedikitpun. Kami menuju halte dan menunggu bus yang lewat, tak sedikitpun genggaman ini kulepaskan.

"Mia." Panggilku setelah beberapa menit hanya ada diam.

Dia bergumam tanpa memandangku, "Aku menyayangimu, Min Areum." Ucapku sambil menyebut nama aslinya, suatu hal yang sangat jarang kulakukan kecuali aku sedang membicarakan suatu hal yang serius padanya.

Dia memandangku, lalu tersenyum. Tangannya mengacak rambutku, "Aku juga menyayangimu, Jeon Jungkook."

Aku tertegun diam, tak lama menariknya dalam pelukanku. Dia diam tanpa mengerti, kucium rambutnya berkali-kali. Rasa hangat mulai terasa di tubuhku, inilah yang kusuka saat memeluknya. Dia kecil namun hangat, mampu membuatku tak bisa berpaling darinya.

"Tak apa kau merasa takut, justru dengan seperti itu kau akan semakin takut untuk kehilanganku. Dan rasa cinta yang kau berikan akan semakin besar di setiap harinya. Tak masalah kau terus berpikir apakah besok aku masih bisa mencintaiku atau tidak, karena dengan begitu kau akan sangat menghargai setiap detik kebersamaanmu denganku." Bisikku pelan, entah didengarnya atau tidak.

Dia diam, balas mengeratkan pelukannya terhadapku. Bisa kurasakan bajuku basah, dia menangis. Kupastikan dia menangis karena ucapanku barusan, tapi dia menyembunyikannya. Sekali lagi kukecup keningnya dengan sayang, dia tetap tak bergeming.

Hening terasa, hanya suara angin yang terdengar. Semuanya seolah membiarkanku mengungkapkan perasaan dengan jelas terhadap gadis yang kusayang. Tapi tak apa, justru ini bagus untukku. Dengan begini semoga dia tak lagi khawatir dengan perasaanku terhadapnya. Karena bagaimanapun juga, aku menyayangimu, Mia.

-FIN-

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang