Don't Cry, ILY

9.9K 563 10
                                    

By : Mia


Jangan lupa tinggalkan jejak kalau udah baca, ya ;) Happy reading <3


-oOo-


-Author POV-


"Mia."

Satu panggilan.

"Mia."

Dua panggilan.

"Jeon Mia."

Tiga panggilan.

"Jeon Areum."

Empat panggilan.

"Min Areum."

Lima panggilan.

Pria yang duduk di tempat tidur mulai kesal, ia berdecak keras. Tapi, lagi-lagi hanya diabaikan oleh kekasihnya yang tengah fokus mencatatat tugas kuliah.

Tak sabar, pria berwajah manis ini berdiri dan mendekati Mia. Berharap gadis bermarga Min itu tersadar dan memandang ke arahnya seperti biasa.

"Apa aku sudah berubah jadi patung bagimu?" tanya Jungkook, memancing agar kesayangannya bersuara.

Tapi, justru helaan napas yang terdengar. "Aku sibuk, Jung. Jangan menggangguku." Mia menjawab, lalu melanjutkan tulisannya yang sempat tertunda.

"Tapi, Mia ...."

"Jung ... kumohon. Aku lelah, tolong mengerti." Intonasi suara Mia melemah, gerak tangannya telah berhenti sepenuhnya.

Sedikit embusan napas terdengar. "Maaf, aku hanya terlalu merindukanmu." Pria bermarga Jeon itu mengalah.

"Jika kau merindukanku, kenapa semalam tidak datang? Padahal aku sudah menunggumu," tanya Mia, berusaha menutupi rasa kecewa di hatinya. "Bukannya kau sudah berjanji untuk datang?" lanjutnya lagi, hampir terdengar seperti gumaman.

Rasa bersalah mulai muncul di hati Jungkook, apalagi saat melihat kekasihnya hanya tertunduk sambil memainkan pena. Pelan, pria ini mulai berjongkok. Dengan hati-hati ia menyentuh pipi Mia, meminta agar gadis itu memandangnya.

"Kau kecewa?" tanyanya lembut.

Mia hanya menggeleng pelan. Namun, hal itu tak cukup kuat untuk menyembunyikan perasaan yang berusaha disembunyikannya.

Jungkook mengembuskan napas. "Jangan bohong. Kau kecewa, 'kan?" tanyanya lagi, mendesak.

Lagi, sebuah gelengan jadi jawaban.

"Mia ...."

Isak kecil mulai terdengar, membuat Jungkook menarik napas panjang. Lagi, ia membuat gadisnya menangis.

"Maaf, karena membuatmu kecewa untuk ke sekian kalinya." Jungkook berujar, penuh penyesalan.

Mia menggeleng. "Bukan salahmu. Jadi, tidak perlu meminta maaf," ucapnya patah-patah.

"Tapi, kau kecewa, 'kan?" Pria berwajah manis ini mengusap pelan pipi kekasihnya yang basah.

Mia menggeleng, untuk yang ke sekian kali. Membuat Jungkook langsung menarik gadisnya ke dalam pelukan. Diusapnya pelan rambut lurus gadis ini, sekaligus menghirup aroma shampoo yang dipakai. Isakan Mia masih terdengar, membuat hati pria ini sedikit nyeri.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang