Sayang Anak? Here We Go To "Stase Anak"

13.9K 2.8K 894
                                    

"Dek, ini snellinya. Lain kali kalo ngomong, dipikir dulu. Jangan sembarang ngomong. Itu udah kakak cuci sekalian setrika. Awas kamu ngomong sembarangan lagi."

Junho berdiri menatap Eunwoo yang tengah mengulurkan snellinya yang telah terlipat rapi dan halus seperti disetrika di depan ruang di mana seharusnya ia dan teman-teman sepengirimannya hendak diberikan pembekalan sebelum memulai stase Anak, di Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang berada di lantai 4 gedung utama rumah sakit.

Junho berdeham pelan dan meraih snellinya. Ia tidak mungkin membuat keributan di sini, apalagi di belakang ada teman-temannya. "Hm, thanks," katanya datar.

Eunwoo mengangguk. "Mama minta kamu pulang. Ke rumah."

"Aku nggak mau pulang," katanya sinis. Ia mengalihkan pandangannya dari Eunwoo.

"Jangan bantah. Kamu disuruh pulang, ya pulang. Kamu punya rumah. Jangan berlagak kayak orang nggak punya rumah," ujar Eunwoo tajam.

Pandangan mata Junho menukik tajam menatap kakak keduanya. "Kan aku udah bilang, aku nggak mau pulang. Bilang sama mama, aku nggak akan pulang. Toh aku nggak butuh rumah."

Eunwoo menarik napas panjang. Ia jelas tidak bisa membuat keributan. Di dalam sana ada dokter Kim Chungha dan di belakang Junho ada beberapa teman sepengiriman Junho. "Pulang sendiri atau kak Myungsoo yang nyeret kamu buat pulang? Kita bicara ini di rumah dan kamu harus di rumah."

Sebelum sempat Junho mendebat perintah kakaknya, Eunwoo lebih dulu memasuki ruangan, meninggalkan Junho dengan segala protes tertahannya.

"Sialan," umpatnya pelan.

Yohan menepuk pelan bahu Junho. "Pulang aja dulu, Jun. Bicara baik-baik sama orang tua lo. Udah berapa tahun lo jarang ketemu mereka, sejak lo masuk FK sampai udah masuk koass stase keenam. Pulang aja dulu."

Minhee mengangguk. "Sesekali pulang ke rumah juga nggak papa. Lo butuh bicara sama keluarga lo."

"Nggak akan." Junho menggeleng. Ia mengeraskan rahangnya, kedua tangannya terkepal erat hingga buku jemarinya memutih. "Gua nggak akan pernah pulang sebelum bisa berdiri pakai kaki gua sendiri."

Minhee mengangkat bahu, kemudian mengamit tangan Yohan untuk masuk ke ruang di mana mereka akan mendapat pembekalan, diikuti Dongpyo dan Hyungjun yang masuk bersamaan setelah mengusap pelan pundak Junho bergantian. Kemudian Minkyu.

"Well, gue nggak tau akar masalah lo apa, Jun. Tapi apapun itu, baiknya lo pulang dan bicara sama mereka dulu," katanya pelan, kemudian melangkah masuk mendahului Junho yang masih termenung di depan pintu.

Eunsang maju mendekati Junho. Menyadari tangan Junho yang terkepal erat hingga buku-buku jemarinya memutih, Eunsang meraih tangan kiri Junho, mengusapnya pelan, membiarkan ketegangan di sana sirna, dan berhasil membuat Junho melepaskan kepalan tangannya.

Junho menoleh, menyadari Eunsang berusaha menggenggam satu tangannya.

Eunsang tersenyum. "Pulang aja dulu ya? Juno nggak akan tau apa mereka udah berubah atau belum sejak Juno pergi kalo Juno nggak nyoba buat pulang. Kalo Juno punya alasan buat marah sama mereka, mereka pasti punya penjelasan kenapa mereka lupa keberadaan Juno. Dan Juno nggak akan tau itu kalau nggak pulang."

Junho menatap ke dalam mata Eunsang. Melihat mantannya itu tersenyum, ia ikut menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Kemudian secara ajaib, ia mengangguk.

Ruang konferensi Departemen Ilmu Kesehatan Anak di lantai 4 terlihat lebih baik daripada ruang yang sudah pernah Junho masuki untuk mendapay pembekalan sebelum memulai stase Anak. Dan di depan sana, dokter Chungha tampak duduk berdampingan sambil mengobrol dengan kakaknya.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang