Talking While Eating and Laughing

14.1K 2.5K 515
                                    

"Hey, cantik."

Jinhyuk menatap Wooseok baru masuk ke ruang duduk sambil membawa semangkuk besar berisi potongan-potongan buah dengan ekspresi wajah datar. Sementara tangannya bergerak memindahkan channel televisi berulang kali, Wooseok malah tertawa kencang begitu melihat ekspresinya yang tidak begitu jauh beda dengan tukang tambal ban yang tidak mendapatkan misi ban bocor sama sekali.

Wooseok menyingkap selimut yang menutupi sebagian besar kaki panjang Jinhyuk dan duduk di samping pacarnya di atas sofa bed, kemudian ikut menutupi sebagian besar kakinya dengan selimut. "Ih, kok nggak dijawab sih, cantik?"

Jinhyuk merengut kesal dan tetap fokus merubah channel televisinya. Dari HBO ke Disney Channel, kemudian berganti ke Disney Kids, dan berakhir dengan Nicklodeon. "Kamu apaan sih, Seok? Malah ikut-ikutan Yuvin sama Seobin."

"Ya habis kamu kelihatan cantik banget pakai wig ungu gitu. Kamu beneran pakai rok waktu itu?" Wooseok bertanya lagi sambil menusuk sepotong melon dengan garpunya.

Jinhyuk menatap Larry Lobster di layar televisi dengan wajah kesal. "Iya, aku pakai rok waktu itu. Roknya warna pink pastel, panjangnya lebih selutut," jawabnya kesal.

Wooseok tertawa semakin keras sambil mengunyah sepotong kecil melon dalam mulutnya. "Culun banget sih kamu. Roknya warna pink pastel dan panjangnya lebih dari lutut, dengan wig ungu agak kribo dan dikuncir 2 gitu. Emang kamu ngapain sih sampai danda pakai begituan?"

"Main parodi doang kok sama anak-anak satu UKM. Itu fotonya juga udah lama. Pas aku semester akhir, belum koass. Kirain nggak ada yang nyimpen foto itu, ternyata masih ada. Awalnya aku nggak mau, tapi pada maksa aku aja yang suruh jadi pemeran ceweknya. Padahal UKM Kesenian banyak kok anggota ceweknya." Jinhyuk kembali merengut saat mengingat bagaimana hari itu ia didandani menjadi seorang perempuan berambut ungu mentereng dengan sweater panjang dan rok berwarna pink pastel di bawah lutut.

Tiba-tiba ia ngeri sendiri saat mengingat betapa menyeramkan dandanannya hari itu. Memang tidak begitu menor, tapi tetap saja. Ia laki-laki dan berdandan seperti perempuan culun dengan rambut mencolok adalah momentum paling konyol sepanjang hidupnya.

"Kamu nggak ada niatan buat bikin video boyfriend does my make up. Aku bisa kok dandanin kamu, lebih bagus dari itu. Biar nggak begitu seram." Wooseok menusuk sepotong kecil kiwi dengan garpu, kemudian melahapnya.

Jinhyuk menoleh dan menggeleng. "Nggak akan pernah mau. Aku bakal ngasih kamu apapun yang kamu minta, tapi nggak dengan dandanan itu lagi. Udah cukup sekali aja aku dandan kayak gitu. Nggak akan pernah aku ngulang lagi."

Wooseok terkekeh pelan dan menyandarkan kepalanya di bahu kanan Jinhyuk, dengan tangan kanannya yang sibuk menusuki buah-buahan dengan garpu. "Padahal aku pengen lihat langsung lho kamu dandan kayak gitu. Biar aku bisa pamer kalo pacarku juga bisa tampil cantik hehehe..." candanya.

Jinhyuk menoleh ke arah Wooseok yang bersandar nyaman di bahunya. Ia menggeleng untuk kesekian kalinya. "Nggak mau, Seok. Aku nggak akan mau danda gitu lagi," katanya tegas.

"Iya, iya, nggak usah marah dong. Aku kan cuma bercanda." Wooseok mendongak sedikit untuk menatap Jinhyuk yang masih merengut menatapnya kesal.

Jinhyuk mengembuskan napas panjang. "Kamu mintanya kayak orang lagi serius. Aku nggak suka danda begitu. Kamu nyuruh aku keliling pakai kostum Pocong di rumah sakit nggak papa, daripada nyuruh aku tampil di depan subscriberku dengan dandanan tadi."

Wooseok mengangkat garpu berisi sepotong nanas ke arah bibir Jinhyuk. "Iya, jangan ngambek dong. Bercanda doang aku, Hyuk. Aaaa...."

Jinhyuk membuka mulut dan menyambut suapan sepotong nanas dari Wooseok dengan ekspresi wajah yang belum berubah. "Kamu tumben nggak main ke rumahnya Midam. Biasanya rutin nginep di sana," katanya.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang