Midnight Jogging, A Cycle That Never Ends

12.5K 2.4K 690
                                    

"Eunsang! Ayo jogging!"

Eunsang menganga di balkon kamarnya. Orang gila mana yang pergi jogging tengah malam begini? Di tengah udara dingin? Yang benar saja. Tapi Junho sepertinya sedang mengalami lonjakan energi yang sangat tinggi. Jika tidak dalam energi tinggi, Junho tidak akan muncul di depan kamarnya, di bawah balkonnya, dengan pakaian tanpa lengan berwarna hitam dan sebuah celana training berwarna abu-abu. Dan cowok itu tampak tidak membawa mobil.

Eunsang mengerjap beberapa kali. Ia masih memegang ponselnya dan menatap Junho yang tengah tersenyum lebar di bawah sana. "Juno ngapain sih? Ini tengah malam. Kenapa malah ngajak jogging? Mobilnya mana?"

Junho tertawa tidak jelas di telepon. "Nggak bawa mobil. Aku ke sininya lari. Makanya ayo jogging bareng. Biar sehat," katanya.

"Sehat dari mananya? Ini tengah malam, Juno. Harusnya Juno tidur di apartemen, istirahat. Kan tadi di rumah sakit udah banyak kerjaan. Kalo mau ngajak jogging, pagi-pagi aja. Jangan tengah malam begini." Eunsang menatap Junho tidak mengerti. Ia  yang sedang mengenakan celana panjang dan jaket saja merasa kedinginan berdiri di balkon, apalagi Junho yang hanya menggunakan pakaian tanpa lengan dan sebuah celana training. Harusnya cowok itu menggigil kedinginan, bukannya malah tersenyum semakin lebar.

"Ayolah, Sang. Sebentar aja. Setengah jam deh. Kita jogging bentar, terus pulang. Lagian kalo bisa jogging tengah malam, kenapa harus pagi sih? Kita jogging tengah malam sambil melihat pemadangan malam. Jarang-jarang ada orang jogging tengah malam, siapa tau bisa masuk rekor dunia pejogging tengah malam? Buku rekor dunia hahaha... lelucon jaman sekarang aneh-aneh. Mengukur kumis terpanjang atau rambut gimbal terpanjang, kuku paling kokoh di dunia. Gila banget kan? Hahaha..."

Eunsang memandang Junho dengan dahi berkerut dan sebuah tanda tanya imajiner besar yang muncul di kepalanya. Di mana letak korelasi jogging tengah malam dengan buku rekor dunia, kumis terpanjang, rambut gimbal terpanjang, dan kuku paling kokoh?

Junho tampak berjongkok, kemudian melompat beberapa kali sambil tertawa tidak jelas. "Ayolah, Sang. Sebentar aja joggingnya. Nggak lama kok. Mumpung ini tengah malam, siapa tau bisa ketemu Cinderella sama kereta labunya. Cinderella pun tiba dengan kereta kencana, sepatu kaca hiasi kakinya. Semua mata terpana akan kedatangannya, pangeran pun jatuh cinta padanya..."

Eunsang menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. "Bentar ya? Eunsang turun dulu. Kita jogging, tapi cuma sebentar. Jangan lama-lama. Besok masih harus ke rumah sakit, Juno juga harus tidur."

"Oke, oke. Aku tunggu di bawah."

Eunsang menggeleng pelan. Ia masih mengantuk karena sebenarnya ia baru tidur sekitar sejam lalu setelah belajar dan mengerjakan tugas referatnya, tapi di tengah mimpi indahnya, ponselnya tiba-tiba berdering dan Junho mendesaknya untuk jogging. Ini tidak akan menjadi hal yang menyebalkan kalau saja Junho mengajaknya jogging di pagi hari. Tapi ini tengah malam.

Di saat semua orang sedang tidur dan beristirahat untuk persiapan beraktivitas di pagi hari, Junho malah sudah berlari dari apartemen ke rumahnya, dengan pakaian tanpa lengan dan celana training. Apakah ini wajar?

................................... [[💌🕊]]

"Sang, kemarin aku habis beli sepatu banyak. Tapi aku mendadak lupa ukuran sepatuku berapa dan dengan begonya nggak aku coba dulu. Jadi aku beli sepatu yang semuanya pakai ukuran kaki Hyungjun. Kalo aku pakai, malah jadi kayak sepatu Dora. Kamu tau Dora kan? Itu yang kepalanya lebih besar daripada lubang masuk bajunya. Jadinya semua sepatunya aku kasih ke Hyungjun. Dianya senang karena akhirnya punya sepatu baru tanpa harus keluar uang buat beli. Tapi tadi sewaktu habis ngantar Minhee pulang, aku beli jaket baru. Ukurannya salah. Sekarang malah kebesaran, jadi kayak kostumnya hantu hahaha..."

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang