The Dualities of Kim Yohan

11.4K 2.1K 479
                                    

Sejujurnya Yohan sudah akan masuk ke kamar biasanya ia tidur di apartemen Yuvin - sebenarnya kamar Yuvin - untuk beristirahat setelah pulang dari rumah sakit kalau saja ia tidak mendengar suara televisi menyala dari ruang duduk. Seingatnya, dua jam lalu Yuvin menghubunginya kalau akan melakukan operasi di rumah sakit, tapi kenapa jam segini sudah kembali dan malah sedang menonton televisi? Apakah operasinya batal?

Yohan melirik arlojinya sebentar sambil melangkahkan kaki jenjangnya ke ruang duduk. Di bahu kanannya ia membawa tas hitamnya, sedangkan di tangan kanan ia membawa snellinya sembarangan. Ia bisa mendenga suara kartun yang baru saja dimulai dengan nyanyian riang dan iamulai tidak yakin kalau Yuvin menonton kartun jam segini setelah 2 jam yang lalu mengirim pesan akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi. Huh, meragukan sekali.

Dan benar dugaannya. Memang bukan Yuvin, melainkan Ae Young yang sedang duduk tenang sambil memeluk bantalan sofa. Mata anak itu menatap lurus ke arah televisi yang sedang menampilkan film Marsha and The Bear. Tapi alih-alih merasa lega, Yohan justru merasa khawatir karena Ae Young ditinggal di apartemen sendirian di malam hari. Bagaimana kalau ada orang jahat masuk, apalagi pintu depan apartemen tidak terkunci?

Ia melangkah perlahan, namun ketukan sepatunya berhasil mencuri atensi Ae Young dan membuat gadis cilik itu langsung menoleh sambil tersenyum riang. "Kak Yohan," sapanya sambil mengulurkan kedua tangannya ke arah Yohan.

Yohan tersenyum dan langsung menyambut uluran tangan anak itu. Ia mengangkat sedikit tubuh Ae Young dan membawanya ke dalam pelukannya, kemudian memindahkan anak itu untuk duduk di pangkuannya. "Papa belum pulang?" tanyanya sambil merapikan rambut Ae Young yang kian memanjang.

Ae Young menggeleng lugu sambil menyandarkan kepala mungilnya di dada Yohan, sementara kedua tangannya memeluk pinggang Yohan erat. Seperti tidak ingin lepas. "Papa belum pulang. Katanya tadi harus operasi, jadi Ae Young ditinggal sendirian. Tadi cuma bilang kalo kak Yohan bentar lagi pulang, makanya Ae Young ditinggal sendirian," jawabnya lirih.

Yohan mengangguk beberapa kali sambil mulai mengusapi punggung kecil Ae Young dan menyandarkan ujung dagunya di puncak kepala Ae Young. Ia lantas mengeratkan dekapannya saat Ae Young bergerak tidak nyaman dalam pelukannya dan membiarkan gadis cilik itu menyamankan letak kepala di dadanya. "Ae Young nggak tidur? Ini udah malam, udah waktunya tidur. Kalo sampai papa pulang nanti Ae Young belum tidur, besok pagi pasti papa marah," ujarnya.

"Belum ngantuk. Masih mau lihat kartun." Ae Young menggeleng pelan. Ia mendongak dan menunjukkan wajah cemberut dengan bibirnya yang melengkung ke bawah. Walaupun bukan anak kandung Yuvin, ternyata semakin lama Ae Young tumbuh, wajah dan ekspresinya benar-benar seperti menduplikat Yuvin. Seperti Yuvin versi perempuan.

"Yakin nggak ngantuk? Itu matanya Ae Young udah merah. Tandanya Ae Young udah ngantuk." Yohan memberikan cubitan kecil di ujung hidung Ae Young, tapi kemudian ia langsung menunduk dan memberikan kecupan sayang di ujung hidung gadis cilik itu. "Tidur ya? Besok pagi bisa lihat kartun lagi. Sekarang udah jam tidurnya Ae Young. Papa marah nanti kalo pulang dan Ae Young belum tidur," sambungnya.

Ae Young mencebik. Ia menoleh ke belakang, ke arah televisi yang masih menayangkan salah satu kartun favoritnya. Kamudian beralih menatap Yohan yang sedang memeluknya erat sambil mengusapi dan sesekali menepuk lembut punggungnya, berusaha meninabobokannya. "Kak Yohan," panggilnya lirih.

"Ya, Sayang?" Yohan melirik ke bawah sebentar.

Ae Young mendongak menatapnya, terlihat bingung saat akan berbicara. Ia bisa melihat Ae Young membuka bibirnya, kemudian menutupnya kembali. Begitu terus hingga beberapa kali. "Jangan pergi lagi ya. Bukan cuma Ae Young yang kesepian, papa juga kesepian kalo kak Yohan nggak ada. Ae Young lebih suka rumah ramai karena ada kak Yohan karena papa pasti lebih banyak ketawa. Janji jangan pergi lagi ya?"

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang