Advising, Not Dropping Even When He's Your Friend

13.4K 2.5K 594
                                    

Seungwoo meletakkan sendok dan garpunya di pinggiran piring setelah ia menelan suapan terakhir makan malamnya, kemudian beralih menatap Byungchan yang masih sibuk mengunyah makan malamnya sambil sesekali memainkan tabletnya di samping piring. Ia berdeham pelan. "Chan," panggilnya.

Byungchan menggumam sekilas untuk merespon Seungwoo, namun fokus pandangannya tetap pada gawai di meja.

Seungwoo menghela napas perlahan dan menggeleng pelan. "Kamu ngomong apa aja ke Midam waktu itu? Waktu kamu main ke rumahnya sama Wooseok."

Byungchan mendongakkan kepala dan memusatkan pandangannya pada Seungwoo yang duduk di depannya. "Nggak ngomong apa-apa. Cuma nasehatin dia aja biar nggak plin-plan. Tapi aku malah jadi kesal sendiri sama dia karena responnya jelek banget."

"Chan, aku nggak suka kamu nasehati orang, tapi kamu juga menyudutkan dia sesukamu. Hanya karena kamu nggak tertimpa masalah yang sama, bukan berarti kamu berhak menyudutkan dia."

Byungchan menggeleng. "Aku nggak menyudutkan dia kok. Aku cuma nasehatin dia aja biar dia nggak plin-plan lagi. Kalo nyatanya dia emang sayang sama adiknya, dia nggak akan bersikap kayak gini sama adiknya. Tapi aku juga lama-lama kesal. Junhonya plin-plan, dianya sama juga plin-plan. Dengar ya, Woo, nggak akan ada kebakaran besar tanpa ada sesuatu yang dibakar. Istilahnya, Junho itu apinya dan dia mau-mau aja dibakar sama Junho."

Seungwoo menggeleng pelan. "Itulah kenapa manusia punya kesetiaan, cinta, dan nafsu. Nggak ada manusia yang nggak memiliki nafsu. Bahkan sesetia apapun dia, dia memiliki nafsu. Kamu nggak bisa nyudutin Midam cuma dari satu sudut pandang. Kamu belum pernah lihat berdasarkan sudut pandangnya dia, Chan."

"Ya mau lihat berdasarkan sudut pandang dia gimana kalo dia nggak pernah mau terbuka? Dia yang menutup diri, dia juga yang berkomitmen begitu, kan mau nggak mau dia harus nerima resiko dari komitmen yang udah dia perbuat. Lagian kalo dia emang sayang sama Eunsang, dia akan ngejauhin Junho sewaktu Junho mendekat." Byungchan tidak mau kalah dengan argumentasinya.

Seungwoo meraih segelas air mineral di meja dan menegukanya cepat. "Kamu nggak akan pernah tau gimana perang batinnya Midam, Chan. Kamu cuma melihat berdasarkan apa yang terjadi di luar, bagaimana Midam main belakang sama Junho, tapi kamu nggak ngelihat seberapa parahnya perang batinnya Midam. Di satu sisi, dia nggak mau nyakitin Eunsang. Tapi di satu sisi, masalah hati siapa yang bisa ngatur? Karena cinta kadang nggak pernah sejalan dengan logika."

"Jadi kamu belain Midam? Kamu membenarkan tindakan Midam?" Tatapan Byungchan menukik tajam menatap Seungwoo.

Seungwoo menggeleng. "Aku nggak belain Midam, aku juga nggak membenarkan dia. Midam salah, dari sisi bahwa dia main belakang sama Junho yang statusnya saat itu pacarnya Eunsang, dia emang salah. Tapi aku juga nggak membenarkan kamu menghakimi dia. Kamu nggak tau rasanya jadi tulang punggung keluarga di usia muda, bahkan sampai sekarang. Kalo dibandingin dengan beberapa hal, Midam ngelakuin banyak hal buat keluarganya selama ini tanpa mikirin dirinya sendiri."

Byungchan diam. Ia masih menunggu Seungwoo melanjutkan kalimatnya sambil menghabiskan makan malamnya setelah ia menutup game di tabletnya.

"Kalo Midam emang mau bersikap jahat sama Eunsang, Junho bukan satu-satunya cara. Dia bisa kok nggak peduli sama Eunsang, apalagi mama mereka meninggal saat umur Midam juga masih anak-anak. Tapi dia nggak begitu. Dia sayang sama Eunsang. Eunsang bisa baca, bisa nulis, bahkan lulus kedokteran dan jadi koass sekarang adalah karena campur tangan Midam. Lebih daripada seorang kakak, Midam lebih pantas disebut pengganti ibu buat Eunsang. Eunsang nggak akan bisa sampai ke titik ini tanpa campur tangan Midam. Kamu yang tau sendiri gimana dulu Midam bagi waktu ngurus papanya yang sakit, antar jemput Eunsang sekolah, bahkan dia hampir stress waktu skripsi karena dia nggak punya cukup waktu buat dirinya sendiri. Hanya karena Junho ada di antara mereka, kamu segampang itu bilang Midam nggak sayang sama Eunsang. Cuma segitu kamu kenal Midam?"

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang