"Ini udah lebih 3 minggu Eunwoo nggak pulang ke rumah. Kamu nggak coba nelepon dia atau minimal kirim pesan? Kalo ini masih terhitung seminggu atau beberapa hari, mungkin itu bukan masalah besar. Tapi ini udah lewat 3 minggu dia nggak pulang ke rumah. Kamu nggak curiga?"
Cha Daniel menoleh ke arah istrinya yang tampak duduk di balik meja rias sambil menepaskan snellinya, kemudian menggantungnya di gantungan baju belakang pintu kamarnya. Sepasang matanya yang tajam mengamati gerak-gerik istrinya yang tampak membersihkan wajah di depan cermin. "Kenapa bukan kamu yang menghubungi dia? Kan dia anakmu. Dia juga lebih mendengarkan kamu," jawabnya dingin.
Lee Young Ae menghentikan gerakan tangannya mengusapkan kapas basah akibat cairan cleansing express menyapu wajahnya. Ia menatap suaminya lewat cermin di depannya dan menarik napas panjang, kemudian mengembuskannya perlahan. "Anak kamu, anakku, sebenarnya letak posisi mereka adalah anak kita," katanya menyanggah.
"Tapi kamu memperlakukan Eunwoo berbeda dengan caramu memperlakukan Myungsoo. Semua orang juga bisa melihat kalo emang Eunwoo anak kesayanganmu." Daniel mengangkat bahunya, berbalik badan untuk melepaskan satu persatu kancing kemeja putihnya.
Young Ae berbalik badan dan menatap punggung suaminya dengan tatapan tidak bisa diartikan. Ia sudah meletakkan kapas dan botol pembersih wajahnya di belakang dalam keadaan terpapa udara, dan mendadak ia tidak peduli itu. "Kamu juga memperlakukan Myungsoo berbeda dengan caramu memperlakukan Eunwoo dan semua orang juga bisa melihat kalo emang Myungsoo anak kesayanganmu."
Daniel berbalik. Ia mengangkat satu tangannya dan menuding tepat ke wajah istrinya. "Kamu yang terlalu dangkal buat menganggap segalanya seperti yang ada dalam pikiran kamu. Aku memperlakukan Eunwoo sama dengan aku memperlakukan Myungsoo. Hanya karena kamu lebih sayang ke Eunwoo, kamu melihat seolah-olah aku menganakemaskan Myungsoo."
"Kamu emang menganakemaskan Myungsoo, nyatanya begitu. Apapun yang Myungsoo mau, sekalipun itu nggak masuk akal, kamu bakalan ngasih itu tanpa pertimbangan yang benar. Jadinya apa? Myungsoo cuma berani sembunyi di bawah ketiakmu persis anak manja, padahal itu sama sekali nggak seharusnya dilakukan seorang anak pertama." Nada bicara Young Ae meninggi. Wajahnya yang semula terlihat lelah setelah bekerja seharian dengan posisi emosinya yang naik-turun dan dan uring-uringan, kini terlihat lebih gahar saat ia melawan suaminya.
Daniel berdecih dan membuang wajahnya. Ia mengangkat kedua tangannya dan menujukkan senyum sarkas. "Kamu juga menganakemaskan Eunwoo. Apapun yang Eunwoo mau, sekalipun nggak masuk akal, kamu akan ngasih itu. Dan apapun yang Eunwoo lakukan, semuanya kamu anggap benar. Eunwoo nggak pernah punya kesalahan di matamu. Dia juga akhirnya tumbuh jadi anak manja yang selalu merasa benar, selalu mendapat pembelaan, selalu merasa unggul, dan merasa serba memiliki semuanya karena kamu emang mendidik anakmu begitu," kilahnya.
"Anak kita," Young Ae menyela cepat. Ia memperbaiki posisi duduknya hingga benar-benar berhadapan dengan suaminya. Matanya memincing tajam menatap sang suami yang juga tengah menatapnya lurus-lurus. "Eunwoo bukan hanya anakku, tapi juga anakmu. Begitupun dengan Myungsoo dan Junho."
Daniel menoleh, wajahnya terlihat tidak senang saat Young Ae menyebutkan nama terakhir. Ia mengatupkan bibirnya, rahangnya mengeras, dan sorot matanya berubah dingin. "Junho anakmu, dia bukan anakku," tegasnya.
Young Ae membuang pandangannya dan berdecih tidak habis pikir. "Junho nggak akan ada tanpa kamu. Sama halnya dengan Myungsoo dan Eunwoo. Mereka semua nggak akan ada tanpa kamu. Secara biologis, kamu ayah mereka."
![](https://img.wattpad.com/cover/196331077-288-k943864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanfictionSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...