COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]

Grab A Bite That Grape (C4H6O6 Ver.)

This part will taste sour because it contains tartaric acid from grapes or it will taste sweet because it contains sugar

"Dek, kalian anak SMP mana? Ngapain jam segini berdiri di dekat parkiran dokter? Lagi mau besuk temannya yang lagi sakit ya? Mendingan cepetan, dek, soalnya jam 8 malam pasti jam besuknya udah selesai. Pasien harus istirahat."

Jinwoo dan Dohyon menoleh saat merasa bahu keduanya ditepuk pelan oleh seseorang dari belakang mereka, dan menemukan sosok dokter Jinhyuk yang berdiri menatap mereka dengan ekspresi bingung sambil menenteng snelli di tangannya. Keduanya mengerjap beberapa kali, dan Jinhyuk melakukan hal yang sama persis dengan kedua koass di depannya.

Jinhyuk lantas menunjuk ke arah Jinwoo dan Dohyon bergantian setelah beberapa kali berkedip mengikuti 2 orang di depannya. Wajahnya menunjukkan kode bahwa ia sedang kebingungan. "Kalian anak SMP mana? Kok bisa keliaran di dekat parkiran dokter sih?" tanyanya.

Dohyon menggeleng dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Kami bukan anak SMP, dok. Kami koass di sini," jawabnya.

"Nggak usah bohong, dek. Saya tau, kalian pasti pengen banget jadi dokter, sampai mengkhayal setinggi ini. Udah jelas dong kalian itu anak SMP, kenapa pakai ngaku-ngaku koass segala sih?" Jinhyuk masih bersikeras beranggapan bahwa kedua orang di depannya ini adalah anak SMP, padahal jelas-jelas wajah Jinwoo pernah masuk ke daftar orang yang pernah berfoto bersama Wooseok. Entah Jinhyuk sudah lupa atau memang dia sudah pikun.

Kali ini Jinwoo yang menggeleng, membuat poninya ikut bergera-gerak saat ia menggeleng. "Bukan, dok. Kami emang bukan anak SMP kok. Kami emang beneran koass. Kalo kami anak SMP, ngapain kami nyasar ke parkiran dokter cuma buat nunggu ojol sih, dok? Mendingan juga nunggu di depan IGD atau di parkiran pembesuk," kilahnya.

Jinhyuk menggeleng. Ia mengamati detail wajah Jinwoo dan Dohyon, mulai dari depan dan samping kanan kiri. Kemudian ia kembali menggeleng sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Anak SMP kayak kalian umurnya masih sekitar 13 atau 14 kan? Udah jauh banget sama saya yang mau jadi spesialis di umur 28 tahun. Kalian masih terlalu kecil buat ngibulin residen forensik seperti saya. Nih saya kasih tau. Pembunuh sama penjahat pelaku pemerkosaan atau KDRT yang berbohong aja bisa kalah sama tenaga medik forensik, apalagi kalian yang masih kecil kayak gini? Pengalaman ngibul kalian itu belum ada apa-apanya dibanding pengalaman saya ngibulin dokter Jisung, plus ngakalin dokter Jihoon. Inget, dek, pengalaman adalah guru terbaik."

Dohyon menoleh bertatapan dengan Jinwoo, dengan wajahnya yang berubah cengo seketika. "Emang ngibul aja butuh pengalaman ya?" tanyanya setengah berbisik.

Jinwoo mengangkat bahu sambil menggeleng, kemudian mendekatkan bibirnya telinga Dohyon, sehingga Dohyon harus sedikit merendahkan tubuh bongsornya. "Tapi kita kan nggak lagi ngibul. Kita kan emang koass, bukan anak SMP umur 13 tahun, Hyon."

"Jinhyuk, kamu ngapain di sana?"

Ketiga orang ini menoleh ke arah yang sama, ke arah dokter Wooseok yang berjalan dengan ke arah mereka dalam balutan kemeja putih besarnya dan celana hitamnya, lengkap dengan kacamata bulat besar yang menghalangi pandangannya. Di tangan residen obsgyn itu terdapat snelli yang ditenteng sembarangan.