Pengalaman Creepy di Rumah Sakit Semasa Koass - Versi Residen

12.5K 1.9K 487
                                    

Rumah sakit menurut Wikipedia adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Bagi mahasiswa Kedokteran, rumah sakit adalah tujuan setelah masa preklinik mereka selesai nanti, yakni untuk melanjutkan masa koass, internship, dan segala perjalanan panjang untuk menjadi seorang dokter.

Mahasiswa kedokteran adalah manusia yang sedang menuntut ilmu kedokteran, tidak pernah merasakan indahnya masa muda, tugas selalu menumpuk, buku tebal dijadikan pajangan di rak, lebih suka belajar dari catatan orang lain, ujian udah kayak borongan saking banyaknya, dan banyak yang jomblo. Kebanyakan mahasiswa kedokteran saat masih masa preklinik dan menatap senior-senior mereka yang memasuki masa klinik akan mengatakan,

"Jadi mahasiswa juga berat, apalagi mahasiswa kedokteran! Bayangin, bro, sist, saat fakultas lain libur, kita belum woy! Tiap pindah blok rasanya kayak pindah cobaan hidup, mana ujian udah kayak kejatuhan durian aja. Belum OSCE, belum SOCA, belum MCQ, belum ujian blok, belum ini, belum itu, bokek pula! Enakan juga jadi koass!"

Dan kemudian para kakak-kakak yang sedang menjalani masa koass akan sangat bersenang hati bertukar posisi dengan adik-adik tingkat mereka karena sudah merasakan bahwa preklinik masih lebih baik daripada masa koass.

Konon katanya di rumah sakit ada sesosok makhluk tahan banting yang disebut sebagai koass alias dokter muda, tapi kalau sudah jengkel sering menyebut dirinya sebagai babu berkelas.

Koass adalah makhluk setengah mahasiswa, setengah dokter, sering disuruh-suruh, berangkat pagi pulang pagi, serba guna, selalu siap salah, dan tahan banting. Dan salah satu bukti tahan banting para koass adalah berjaga malam di rumah sakit untuk mengabdikan diri pada pasien.

Di saat pasien sedang beristirahat dengan suasana hening yang syahdu, para koass akan berjaga dengan kopi di samping mereka atau tidak dengan apapun, beberapa kali kepalanya teratuk ke depan karena tidak tahan menahan ngantuk, belum lagi dengan badan yang rasanya seperti remuk, apalagi yang berjaga di IGD dengan para peri bau yang bisa mendatangkan malapetaka. Sudah deh, dengkul rasanya seperti mau copot. Mata yang tadinya ngantuk seperti langsung terbuk lebar karena IGD yang mendadak ramai seperti pasar.

Tapi beberapa dokter residen yang sudah melewati masa koass memiliki pengalaman yang terbilang agak creepy saat masa koass mereka karena memang rumah sakit memiliki banyak hal yang tidak bisa dijelaskan. Terkadang ada orang yang meninggal karena kecelakaan, ada yang sedang melewati masa kritisnya, ada yang sedang berjuang melawan sakitnya, ada yang meninggal dengan cara tidak wajar, dan ada pula pasien yang meninggal karena penyakit yang dideritanya. Diakui atau tidak, sebagian orang merasa ngeri saat harus berjalan di rumah sakit sendirian di malam atau tengah malam hari. Lalu bagaimana dengan para koass yang saat ini sudah duduk di semester 5 dan 3 PPDS mereka?

Check this out!

1. Lee Midam - Dipanggil pasien tanpa wujud

"Waktu itu aku tuh lagi jaga di bangsal Dendrobium waktu stase penyakit dalam. Aku sebenarnya jaga berdua sama Wooseok dan Yuvin. Tapi kok cuma aku gitu yang ngerasa ada yang aneh. Wooseok lagi sibuk nggak tau nulis apaan, si Yuvin juga lagi sibuk sendiri. Aku ngantuk banget malam itu sampai mataku sama sekali nggak kuat buat melek, padahal aku udah minum kopi. Badanku juga kerasa berat banget, bawaannya pengen tidur yang nyenyak. Tapi karena lagi jaga, aku nggak bisa tidur nyenyak. Palingan cuma tiduran sedikit dengan kepala ditaruh di atas meja. Waktu aku lagi merem, rasanya enak banget buat tidur. Suasana hening, sepi, dan para pasien juga nggak ada yang punya keluhan malam itu. Jadi aku mejamin mata pelan-pelan dan karena udah capek banget, aku mulai ketiduran."

"Nah sewaktu aku udah hampir mimpi, aku dengar ada orang lagi jalan tergesa-gesa di depan counter. Kedengarannya pada sandal jepit yang udah tipis gitu, terus aku ngerasa kayak ada yang nepuk-nepuk lengan yang aku pakai bantalan dan manggil dok, bangun, dok begitu. Aku nggak langsung bangun karena kupikir Wooseok atau Yuvin bakalan lebih tanggap karena mereka lagi nggak ngantuk. Tapi tepukan itu tetap kerasa di tanganku dan panggilan dok, bangun, dok itu malah semakin mendesak, plus aku juga mulai merasa merinding gitu. Jadi aku langsung bangun dan nggak ada siapa-siapa di depanku. Wooseok masih sibuk nulis dan Yuvin juga masih sibuk dengan dunianya sendiri. Jadi aku sampai pagi nggak berani merem lagi dan sampai sekarang aku masih bingung, siapa yang bangunin aku?"

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang