Green Tea Frappuccino War

10.5K 2K 495
                                    

"Hai, Dam. Udah nunggu lama di sini?"

Midam yang semula sibuk dengan literatur penanganan fraktur pada anak langsung mendongakkan kepala dan mengulas sedikit senyum sambil menggeleng pelan. "Enggak kok. Aku juga baru sekitar sepuluh menitan di sini," katanya. Ia lantas bergerak menutup literatur yang dibacanya dan menyingkirkannya.

Eunwoo yang berdiri di depannya tersenyum dan mengangguk beberapa kali sambil meletakkan 2 gelas minuman di meja. "Tadi aku ijin sebentar buat keluar beli minuman, terus balik ke sini lagi. Sorry kalo misalnya kamu nunggunya udah lama soalnya aku pribadi emang agak susah mikir kalo nggak ada minuman atau makanan."

Midam mengangguk samar beberapa kali. Senyumnya tidak lantas luntur dari bibirnya dan membuat orang di depannya juga ikut tersenyum. "Kamu udah baca data pasien yang kukirim tadi pagi? Maaf banget ya, Woo, kalo aku ngirimnya terlalu mepet sama waktu janjian kita diskusi karena aku sendiri baru menelaah satu persatu hasil datanya."

"Udah kok. Santai aja, lagian yang sebenarnya berperan sentral kan tetap bagian Orthopedi. Bagian Pediatri juga jadi saran konsultasi karena kasusnya terkait anak-anak, tapi tetap yang melakukan prosedurnya tetap dari Orthopedi." Eunwoo mengangguk kalem. Ia mengulurkan segelas minuman yang tampak seperti Greean Tea Frappuccino ke arah Midam dan mendekatkan minuman lain ke arahnya sendiri. "Jadi apa yang mau kamu tanyain buat topik diskusi kita?" tanyanya.

Midam meraih beberapa kertas yang tadi dibawanya di balik beberapa literaturnya dan membentangkannya di depan Eunwoo. "Kemarin aku jaga malam IGD, masuk pasien anak laki-laki umurnya 8 tahun dengan keluhan nyeri tidak tertahankan di bagian ulna. Keadaan pasien waktu itu sakit sedang, kesadaran compos mentis, dan terlihat ada bengkak di sekitar ulnanya. Dari keterangan ibu pasien, katanya sekitar 2 jam yang lalu, pasien jatuh dari motor waktu dibonceng kakaknya. Kemarin nggak ada spesialis, jadi aku konsultasi sama dokter Seongwoo lewat telepon. Dia bilang diperiksa dulu, lanjut ke tatalaksana, dan edukasi."

"Diagnosanya fraktur greenstick. Gambaran umum fraktur orang dewasa dengan fraktur anak-anak itu emang berbeda, jadi penanganannya juga agak berbeda. Apalagi buat fraktur greenstick emang sering terjadi pada anak-anak yang tulangnya lebih lembut dan lebih elastis." Eunwoo menanggapi setelah melihat kertas berisi coret-coretan Midam yang lebih mirip dengan cacing rebahan daripada tulisan tangan manusia. Sebenarnya tulisan tangan Midam juga tidak jauh beda dengan tulisan tangannya.

Midam mengangguk beberapa kali sambil meraih segelas Greean Tea Frappuccinonya. "Sebenarnya aku udah nggak asing sama jenis-jenis fraktur lain kayak terbuka, oblik, greenstick, transversal, epifisial, impaksi, avulsi, patologik, kompresi, atau terbuka. Sebenarnya udah biasa juga kalo tatalaksana dan keadaan pasiennya beda-beda. Tapi aku tuh jaraaaang banget dapat pasien anak-anak yang beneran masih anak-anak. Kebanyakan pasien yang pernah kupegang kalo nggak remaja, ya udah dewasa mudalah. Kebanyakan orang dewasa yang datang juga karena kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja. Waktu dapat pasien anak begini, sebenarnya aku paham, tapi tetap aja bingung kalo soal pediatrinya."

"Sebagian besar anak -anak itu emang mengalaminya fraktur greenstick. Kebanyakan emang disebabkan karena jatuh dalam keadaan tangan terentang. Ini persis kayak kamu kalo kamu berusaha mematahkan ranting pohon muda kan? Rantingnya nggak akan patah jadi dua secara terpisah. Untuk anak-anak yang aktif, mereka emang cenderung memakai lengan mereka untuk menahan tubuh kalo mereka jatuh dan itulah salah satu penyebab fraktur greenstick."

Midam mendengarkan dengan baik sambil menyedot minumannya perlahan, membuat pipinya menggembung karena minuman yang ia simpan dalam mulutnya. Namun setelah dirasa Eunwoo sudah selesai bicara, ia buru-buru menelan minumannya dan mengangguk samar. "Resiko fraktur greenstick emang sering terjadi di anak-anak karena tulang mereka kan lebih lunak dan lebih fleksibel daripada tulang orang dewasa. Jadi tulang mereka bengkok dan retak, tapi nggak patah jadi potongan yang terpisah. Apalagi emang greenstick tuh rawan banget buat anak-anak yang umurnya di bawah 10 tahun. Biasanya sih residen lain yang kedapatan greenstick, aku seringnya kalo kasus fraktur dapatnya ya nggak jauh-jauh dari terbuka, transversal, epifisial, oblik, sama kompresi. Patologik ada sih, tapi jarang juga."

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang