Jangan Menilai Orang Dari Penampilannya!

10.5K 2.1K 857
                                    

"Kan aku udah bilang dari tadi, kalau emang nggak bisa nonton film horror, nggak usah maksa buat nonton. Di dalam tadi penuh teriakannya kak Hangyul doang lho, sampai sound sewaktu adegan menegangkannya malah nggak kedengaran..."

Hangyul lantas menoleh ke samping, ke arah Hyungjun yang mengomel sambil menggeleng pelan. Sepanjang apapun omelan dan keluhan Hyungjun, Hangyul hanya diam menyimak sambil mendengarkan tanpa berniat untuk mendebat atau sejenisnya. Bukan perkara dia adalah budak cinta yang senang duduk genjrang-genjreng di depan gitar menyanyikan lagu maha syahdu di tengah gerimis sambil ditemani kopi sok pahit dan sebuah unggahan maha puitis di Snapgram yang dihiasi kolom kamu ingin bertanya apa, tapi karena kedua kakinya masih gemetaran bukan main dan kepalanya sedikit berputar.

Menonton film horror di bioskop sebagai pilihan kencan sama sekali bukan gaya Hangyul sebenarnya karena demi Dorland, dia takut menonton film horror dengan layar yang lebih besar daripada tempat tidur dan suara yang lebih kencang daripada suara omelan dokter-dokter konsultan di rumah sakit. Tapi apa daya? Sesekali ia ingin mencoba kencan malam bersama gebetan di bioskop sambil memangku sewadah besar caramel popcorn yang manisnya berusaha mengalahkan manisnya ekspektasi dan segelas minuman yang meredakan keringnya tenggorokan, dengan tangan-tangan mereka yang saling bertautan romantis di tengah kegelapan dan senyuman yang mungkin akan melelehkan ketegangan di sekitar.

Ia sudah berekspetasi tinggi kalau begitu hantu di film keluar atau malah terjadi adegan sadis yang membuat kepala penonton seperti dipukul Kamus Kedokteran Dorland, ia bisa menjadikan bahunya sebagai sandaran Hyungjun atau tangannya akan bergerak romantis untuk mengusak puncak kepala cowok itu kalau saja Hyungjun mendadak takut karena wajah hantu yang hancur atau malah adegan sadis yang berdarah-darah. Tapi ternyata ekspektasinya hancur karena bukan Hyungjun, tapi dialah yang berteriak-teriak heboh di dalam studio sampai sewadah popcorn yang dipangkunya tumpah ke mana-mana.  Sementara Hyungjun? Hanya duduk tenang, sangat serius, tidak berteriak sama sekali, dan tidak berusaha menutup mata sama sekali saat tiba adegan-adegan mengerikan yang justru membuat Hangyul ingin melempar sepatu ke arah layar dan kabur begitu saja.

Hyungjun menoleh ke samping, membalas tatapan Hangyul yang masih menatapnya dengan sorot mata gentar. "Makanya lain kali kalau nggak bisa nonton film horror, nggak usah maksa nonton film horror," katanya sambil membantu Hangyul duduk di koridor begitu menyadari kalau kedua kaki Hangyul masih gemetaran.

Dengan otot wajah yang bahkan masih terasa kaku seluruhnya, Hangyul tersenyum, tapi lebih mirip sebuah ringisan. "Kamu kan suka nonton film horror, masa kita nontonnya komedi?" Hangyul menanggapi.

"Ya, tapi kan kak Hangyul nggak suka nonton film horror. Masa tadi sewaktu hantunya baru kelihatan kakinya aja udah jerit-jerit, malu dilihatin orang. Iya kalau suaranya kak Hangyul lucu, loh ini suaranya kak Hangyul udah kayak suaranya singa." Hyungjun menggeleng pelan. Ia meraih tas kecil yang tersampir di bahunya, membuka resletingnya, dan menyerahkan sebuah botol minum berwarna hitam ke arah Hangyul. "Nih, minum dulu," katanya.

Hangyul menganga. Ia baru menyadari bahwa ada sekitar 6 gantungan di tas Hyungjun dan semua bentuknya benar-benar di luar eksprektasinya. Pertama adalah sebuah gantungan berbentuk boneka Annabelle berukuran sekitar sejari tengah. Kedua adalah sebuah gantungan berbentuk boneka Chucky yang berukuran sama seperti gantungan boneka Annabelle. Ketiga adalah sebuah gantungan berbentuk Pennywise yang mungkin ukurannya sedikit lebih besar daripada ukuran gantungan Annabelle dan Chucky. Keempat adalah gantungan sesosok tengkorak yang sedang melambaikan tangan di samping peti matinya. Kelima adalah gantungan berbentuk Grim Reaper yang tidak menampakkan wajahnya dan hanya membawa senjata di tangannya. Keenam adalah gantungan berbentuk boneka Voodoo yang tampak sedang tersenyum licik.

Kepala Hangyul mendadak pusing saat melihat bentuk-bentuk gantungan di tas Hyungjun. Belum lagi botol hitam bergambar zombie dengan wajah menyeramkan yang matanya lepas dan berdarah-darah di tangannya. Bayangan beberapa adegan dalam film tadi lansung terpintas di kepalanya dan membuatnya menganga.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang