Eunwoo terpaksa harus terbangun setelah 2 jam ia bisa tertidur dengan tenang selepas pulang dari rumah Midam sekitar 3 jam lalu saat ia mendengar bel di pintu apartemen Junho ditekan sehingga menimbulkan suara nyaring yang langsung membuatnya tersadar dari mimpinya yang baru saja dimulai. Ia baru bisa tidur setelah 3 jam kembali ke apartemen ini setelah pulang dari rumah Midam. Entahlah berbicara dengan Midam benar-benar menyenangkan baginya. Ia bisa bertukar pikiran, bertukar pendapat, dan bertukar segala kemungkinan dalam hidup. Midam bukan pembicara yang baik, Eunwoo bisa melihat beberapa kali Midam tampak bingung dengan apa yang harus dikatakan, tapi ia tahu bahwa Midam teman yang baik.
Dengan 3 kotak pizza yang dibawa cowok aneh bernama Yoon Seobin yang akhirnya pulang karena terus bersin-bersin akibat bulu kucing, juga dengan seekor kucing yang mendengkur manis dalam pelukan Midam, ia duduk untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Midam berbeda dengan teman-temannya selama ini yang selalu mendukung apa yang dikatakannya dan membenarkan apapun yang dipikirkannya, meski sejujurnya ia sanksi bahwa apa yang ia katakan dan ia pikirkan adalah sesuatu yang mutlak benar. Midam terkadang menyanggahnya, mengatakan bahwa sesuatu yang ia katakan atau pikirkan adalah salah, memberinya opsi lain yang lebih baik, dan menggeleng tidak setuju saat ada kesalahan yang muncul. Ia lebih suka berinteraksi degan orang-orang yang bisa diajak bertukar pikiran dan mau membenarkannya, seperti Midam. Berbeda dengan teman-temannya yang selama ini selalu merasa sungkan padanya. Oh, tapi apakah dia memiliki teman? Ia rasa hanya sekedar teman keluar, bukan teman berbagi pikiran, pendapat, dan jalan keluar.
Mungkin lain kali, ia bisa ngobrol dengan teman-teman Midam yang lain, yang bisa ia jadikan teman untuk berbagi pendapat dan saling bertukar pikiran, seperti apa yang dilakukannya beberapa jam lalu bersama Midam. Rasanya lebih baik saat kamu memiliki teman untuk berbagi pendapat dan bertukar pikiran, ketimbang teman yang selalu merasa sungkan padamu dan akhirnya selalu menyetujui perkataanmu, serta membenarkan pikiranmu padahal kamu adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan.
Suara bel di pintu semakin mendesak saat Eunwoo semakin mendekatinya dengan rambut acak-acakan dan mata yang masih setengah terbuka. Dalam hati, ia mengumpat tentang siapa yang bertamu di pagi-pagi buta begini? Demi Tuhan, ini masih jam 3 pagi. Tidak bisakah bertamu saat matahari sudah terbit? Mengganggu orang tidur dan itu tidak sopan.
Ketika ia membuka pintu apartemen, segala umpatan yang sempat ia katakan di dalam hatinya langsung terhenti. Bilah bibirnya terbuka tanpa satu katapun yang keluar dari sana, matanya melotot, dan ia bisa merasakan jantungnya merosot ke lantai.
"Eunwoo?"
"Tante?"
Dan orang tidak tahu sopan santun yang bertamu pukul 3 pagi saat matahari belum terbit itu adalah tantenya, adik dari papanya.
Eunwoo dengan susah payah berusaha menetralkan keterkejutannya dan memasang seulas senyum tipis. "Kenapa tante di sini?" tanyanya kelewat bingung.
Sebelah tangan tantenya terangkat menunjuk Eunwoo yang masih berdiri di ambang pintu sambil memegangi daun pintu. "Kamu ngapain di apartemen adikmu? Bukannya seharusnya kamu ada di rumah ya? Terus di mana Junho?" Ia balas bertanya.
Eunwoo membuang pandangannya ke sembarang arah. Ia tidak bodoh. Tantenya ini sedang berusaha mencari informasi darinya dan mendesaknya untuk menjelaskan. Tapi apa yang bisa dikatakannya? Apakah orang ini sungguh datang untuk mencari adiknya atas inisiatifnya sendiri atau hanya datang karena suruhan? Ia tidak bisa memercayai hal ini, termasuk pada orang yang sudah ia kenal cukup lama.
"Tante dengar dari Myungsoo, Junho pergi lagi dari rumah. Tapi apartemennya kosong sewaktu Myungsoo ke sini. Kamu juga katanya nggak pulang ke rumah. Ada yang kalian berdua sembunyikan dari keluarga kalian?" Tantenya berusaha melinik ekspresi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanfictionSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...