Idiot, That's Not True - 2 END

11.1K 2.2K 912
                                    

Sudah lewat setengah jam sejak Yunseong dan Jinyoung duduk di ruang keluarga di rumah Minhee, tapi tidak ada satupun di antara mereka yang berbicara. Satu-satunya yang benar-benar berbicara hanyalah Jinyoung yang terus bertanya apakah Minhee ingin makan sesuatu atau mungkin Minhee ingin menonton acara televisi yang lain, tapi Minhee tidak benar-benar menanggapi semua pertanyaan Jinyoung dengan benar. Ia hanya sesekali menjawab dengan jawaban ala kadarnya.

Ia tidak bisa fokus menjawab pertanyaan Jinyoung saat di ujung sofa sana, Yunseong hanya duduk diam dan menatap lurus ke televisi yang bahkan tidak menayangkan acara yang menarik Bahkan saat Jinyoung bertanya apakah mereka bisa pergi untuk membeli makanan, Yunseong hanya menjawabnya dengan gumaman tidak jelas yang justru membuat Jinyoung enggan kembali bertanya dan memilih bertanya banyak hal kepada Minhee walaupun kerap mendapatkan jawaban yang lebih tidak masuk akal daripada jawaban yang diberikan Yunseong.

Dan setelah beberapa kali bertanya pada Minhee, tapi tidak kunjung mendapatkan jawaban yang bagus, Jinyoung kembali menoleh pada Yunseong yang duduk di sampingnya. "Om, Jinyoung lapar. Nggak ada niatan beli makanan gitu?" tanyanya sambil menoel-noel lengan Yunseong.

Yunseong menoleh sebentar dan menatap Jinyoung ala kadarnya. "Nanti aja kalo pulang. Belum lapar," jawabnya.

Jinyoung menggerutu dan memilih untuk kembali memonopoli Minhee dengan memeluk pinggang Minhee dengan kedua tangannya dan menyandarkan kepala di bahu Minhee. "Tadi kak Yeji ada pertandingan, tapi Jinyoung nggak bisa nonton karena ada les matematika. Pengen nonton sih, tapi guru les Jinyoung galak. Takut ngadu yang enggak-enggak ke papa, jadi Jinyoung tetap pergi les matematika padahal sebel banget sama matematika..."

Minhee tidak fokus. Tangannya sibuk mengusap lembut puncak kepala Jinyoung sambil sesekali menepuknya pelan, tapi matanya mengarah pada sosok Yunseong yang masih duduk termenung dengan mata fokus menatap televisi yang semakin malam, acaranya semakin tidak jelas. Dan setelah pertengkaran mereka hari itu, mana berani pula Minhee memulai pembicaraan lebih dulu. Terlebih ia berspekulasi bahwa Yunseong melihatnya berpelukan dengan Yury. Bisa saja Yunseong semakin marah padanya.

"Kak Minhee, Jinyoung lapar. Tadi sehabis les matematika cuma minum susu sekotak dan di rumah nggak ada makanan. Mama belum pulang, papa juga belum pulang. Kakak lagi selebrasi bareng timnya. Sekarang Jinyoung lapaaaar bangeeet..." Jinyoung menegakkan kepalanya dan kembali merengek sambil mencebikkan bibirnya.

Minhee lantas mengalihkan fokusnya dari Yunseong kepada bocah yang sedang merengek kelaparan sambil menempelinya seperti anak kanguru. "Kamu mau roti bakar? Kakak juga nggak masak apa-apa sih. Roti bakar aja gimana? Kamu kakak buatin dua, sekalian kakak buatin susu. Cukup nggak?" tanyanya.

"Jinyoung masih masa pertumbuhan, jadi dia butuh makanan yang lebih dari susu dan roti bakar." Yunseong menyahut tanpa menoleh menatap Minhee. Matanya bahkan masih fokus menatap ke layar televisi.

Minhee menatap Yunseong dengan rasa tak enak hati. "O-oh, mungkin makanan yang lain. Tapi susu juga berperan buat pertumbuhan anak," katanya canggung.

Jinyoung lantas menoleh ke samping dan menatap Yunseong dengan wajah merengut sebal. "Om Yunseong nggak usah ikut-ikutan. Aku yang mau makan aja nggak papa kok. Lagian walaupun mama papaku dokter, mereka nggak mengharuskan aku makan makanan berat terus. Aku juga sering kok makan roti bakar sambil minum susu, jadinya juga tetap bagus kok."

Yunseong mencibir dan memilih membuang mukanya dari Jinyoung. Ia berdiri dari duduknya sambil menggulung kedua lengan kemejanya sebatas siku bergantian, kemudian menatap lurus ke arah Minhee. "Saya bantuin nggak papa kan?" tanyanya.

Minhee menelan ludah susah payah, kemudian mengangguk samar dan melepaskan diri dari pelukan Jinyoung. Tatapan Yunseong menguncinya, seakan tidak memberinya kesempatan berpikir harus menerima atau menolak, atau bahkan seakan Yunseong hanya memberinya perintah untuk menurutinya.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang