Pemandangan Berbeda Stase Psikiatri, 2 Orang Sedang Berjuang

12K 2.4K 338
                                    

Mungkin ini pertama kalinya para koass harus kehilangan 2 rekan sepengiriman mereka di waktu yang sama di awal stase. Sebelumnya di pertengahan Obsgyn, Junho harus absen sementara waktu untuk direhabilitasi karena kekambuhan pada gangguan bipolarnya dan kembali di awal stase penyakit dalam. Sementara Wonjin harus absen sejak pertengahan stase penyakit dalam karena glioblastoma yang sedang tumbuh dalam dirinya dan masih absen hingga saat ini. Namun berbeda dengan sebelumnya ketika Wonjin tidak ada, tapi Junho ada, kali ini keduanya tidak di sini. Hanya tersisa Eunsang, Yohan, Minkyu, Minhee, Hyungjun, dan Dongpyo. Sementara kedua teman mereka harus absen untuk waktu yang tidak bisa ditentukan batasnya kapan.

Wonjin sedang berjuang melawan glioblastoma dengan kondisi kesehatannya yang kadang membaik, tapi kadang memburuk. Ia harus melewati serangkaian medical check up untuk memastikan keadaan fisiknya, serangkaian MRI untuk melihat bagaimana respon terhadap pengobatan yang harus dijalaninya, kemoterapi dan radioterapi yang sudah dijadwalkan, dan kadang-kadang ia pergi ke kelompok dukungan sebaya yang terdapat beberapa orang dengan kondisi sama dengan dirinya agar ia bisa berbagi emosi dan perasaannya, sekaligus menghindarkannya dari stress akibat pengobatannya yang intens. Ia bertahan dengan bantuan beberapa dokter yang ikut menanganinya, bergantung pada obat-obatan, dan hidup dengan setiap hari berjuang untuk mempertahankan nyawanya dari rasa sakit yang terasa setiap malam dan membuatnya selalu menangis jika rasa sakit itu datang lagi dan lagi.

Sementara Junho berjuang melawan mental illness yang ada dalam dirinya. Gangguan bipolar, gangguan stress pascatrauma, dan gangguan depresi mayor yang membuatnya harus berada di tempat rehabilitasi hingga kondisi kejiwaannya pulih. Ia masih banyak diam, terjebak dalam ruang frustasi dan depresinya sendiri, beberapa kali mengamuk dan berteriak entah kepada siapa, kemudian ia akan melemparkan apapun di dekatnya untuk menghalau apapun yang berusaha memengaruhinya, dan berakhir ia harus tidur di bawah pengaruh injeksi obat penenang. Hampir setiap hari Junho menunjukkan kemarahan pada dirinya sendiri, menunjukkan seberapa besar frustasi akan hidupnya, dan menunjukkan kesungguhan bahwa ia ingin orang-orang di sekitarnya membiarkannya pergi. Dalam artian selamanya.

Jika Wonjin ingin berjuang untuk mempertahankan nyawanya dan ingin hidup lebih lama demi menggapai impiannya menjadi dokter, juga membanggakan keluarganya, maka Junho yang kehilangan harapan ingin hidupnya segera berakhir. Wonjin menjalani hari-harinya dengan ingin memperjuangkan hidupnya, mengikuti semua hal yang sudah direncakan oleh dokter, dan terus berdoa untuk hidup yang lebih baik. Sementara Junho terkadang marah, menangis, berteriak, terkurung dalam depresi berat dan luka batinnya, terbayang akan traumanya, dan kehilangan banyak harapan untuk hidup, namun ia pun memiliki jadwal barunya untuk beberapa terapi dan pengobatan untuk kembali stabil dan hidup dengan baik.

Chaeyeon tersenyum sesaat ketika melihat betapa muram wajah para koass di depannya. Ia tahu bahwa ia kehilangan 2 koass lainnya. Sementara satunya sedang berjuang dengan glioblastoma, satu yang lain sedang berjuang dengan penyakit mental. "Saya minta maaf karena nggak bisa menyambut kalian untuk stase ini dengan baik dan saya sangat menyesal karena kalian tidak datang dengan formasi yang lengkap. Saya akui bahwa sulit memang masuk ke stase baru, tapi beberapa teman sepengiriman kalian tidak ada," katanya.

Di samping Chaeyeon, Seungwoo tersenyum menanggapi. Ia lumayan dekat dengan koass-koass ini dan ia tahu apa yang mereka pikirkan. "Di sini nanti kita akan melihat perjuangan besar melawan stigma dan terus bertahan memperjuangkan hidup walaupun merasa sudah tidak ada harapan untuk hidup. Kita akan lebih dekat dengan mereka bukan hanya sebagai dokter, tapi juga sebagai teman dan keluarga. Bagaimana kita dekat dengan mereka sebagaimana kita dekat dengan keluarga kita," ujarnya.

Chaeyeon mengangguk. "Kesehatan mental masih banyak diabaikan, bahkan disepelekan oleh banyak orang. Padahal menurut data WHO pada tahun 2016, sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Tapi dengan jumlah yang sebegini besarnya, kesehatan mental masih banyak diabaikan dan disepelekan. Banyak orang yang merasa bahwa ada yang salah dengan kesehatan mental mereka, tapi ragu untuk mencari pertolongan karena stigma yang masih sangat kuat. Mereka akhirnya mengabaikan kesehatan mental mereka dan memendam sendiri apa yang mereka lakukan, tanpa pertolongan, tanpa pendampingan, dan ini bukan sesuatu yang benar."

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang