[Preclinical Memory] - Dalam Livery Hitam Merah, Ketua BEM FK

11.5K 2K 337
                                    

Kenangan saat preklinik semester 4

"Jun, mau ke mana?"

Minkyu meraih bahu Junho yang baru saja keluar dari ruang tutor gerakan tergopoh-gopoh. Ia sudah mencari Junho ke mana-mana, mulai dari Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Anatomi, Gedung OSCE, Ruang Baca, sampai ke sekretariat TBM Takikardi pun dilakoninya untuk dapat menemukan sosok berbahu lebar bernama Cha Junho yang menjabat sebagai Penanggungjawab Divisi Humas.

Junho menoleh sebentar dan langsung berbalik menghadap Minkyu dengan dahi berkerut. "Mau ke Wadek Tiga. Surat perizinan pemakaian auditorium sama dispensasi buat panitia belum turun, terus mau ke Rektorat buat ngambil nomor sertifikat," jawabnya.

Minkyu mengangguk beberapa kali. "Dua jam lagi rapat ya. Lo udah hubungin Yohan? Rapat nanti gue mau lo bawa hasil, entah yang dari Wadek Tiga atau dari Rektorat. Gue butuh hasil masing-masing divisi, jadi apapun hasil yang turun nanti, dibawa sewaktu rapat. Kita bahas bareng, apa yang perlu dibenahi sebelum hari H."

Mata Junho sontak membulat. Ia menganga menatap Minkyu sambil menunjuk dirinya sendiri. "Dua jam lagi rapat? Ini gua masih mau ke Dekanat, terus mau ke Rektorat, disuruh hubungi Yohan juga. Langsung rapat? Terus gua makan siangnya kapan? Ini gua belum makan dari kemarin malam."

"Gue juga belum makan siang kok. Nantilah, makan malam merangkap makan siang. Malah dari kemarin juga gue belum tidur sama sekali. Pokoknya, nanti jangan lupa bawa hasil. Data peserta per regionya udah beres kan? Dari cabang olimpiade? Dari cabang essay?" Minkyu menatap Junho serius.

Respon pertama yang Junho berikan adalah anggukan pelan, kemudian cowok berbahu lebar dengan wajah lesu itu memijat pangkal hidungnya pelan. "Kyu, udah. Lo tenang aja. Semua udah dikerjakan dengan sangat baik sampai nggak tidur dan nggak makan. Nggak usah khawatir. Kita pasti bakalan menyukseskan Olimpiade dan Essay Biologi Kedokteran Dendrites sama seperti pendahulu-pendahulu kita. Saling percaya, oke?"

Minkyu mengangguk. Sejurus kemudian, ia mengulurkan tangannya untuk menepuk bahu Junho, memberi rekannya semangat untuk melaksanakan tugas. Walaupun sebenarnya, keduanya sama-sama belum makan dari kemarin malam dan sama-sama terlihat mengantuk. "Oke. Semangat, Jun! Bentar lagi hari H. Kita harus memberikan yang terbaik untuk Fakultas Kedokteran sebelum purna tugas. Semangat!"

Junho menunjukkan simbol oke dengan tangannya, menepuk bahu kanan Minkyu sebagai balasan dan pemberian semangat terhadap rekan sekaligus atasannya, kemudian berpamitan untuk menyelesaikan tugasnya.

Minkyu berbalik badan dan mulai melangkahkan kakinya lagi. Setelah Junho, ia harus mencari Yohan yang keberadaanny tidak kunjung terdeteksi sejak pagi. Padahal mereka sudah saling berkirim pesan sejak pagi, tapi ia tetap tidak kunjung melihat Yohan berkeliaran di kampus. Biasanya akan sangat mudah mencari Yohan, tapi kali ini tidak. Di antara pekerjaannya yang masih banyak, tugasnya yang menumpuk, belum lagi pendampingnya yang menghilang, Minkyu mulai merasakan kepalanya berdenyut pusing dan perutnya meraung-raung menagih jatah sejak kemarin malam.

Dan yang bisa ia lakukan hanyalah menyabarkan perutnya yang keroncongan. Niat hati sebenarnya ia ingin makan, tapi apa boleh buat? Pekerjaannya belum kelar. Baru ia duduk di kantin kemarin sore, ia sudah dipanggil menghadap Dekan bersama Yohan. Alhasil, ia malah kedatangan banyak hal yang perlu dikerjakan dan mengurungkan niatnya untuk makan.

Sebenarnya, jika orang-orang mulai memandangnya sebagai mahasiswa yang perfect, mereka hanya melihat dari luar dan hanya mengagumi sampulkan. Organisasi yang terus berjalan dengan jantung organisasi di tangannya, otak yang pintar penuh dengan pengetahuan, kekritisan berpikir yang dikatakan sebagai granat seorang mahasiswa, dan indeks prestasi yang konsisten naik. Orang-orang hanya melihat itu sebagai bentuk luar yang ia tampilkan. Tapi orang-orang tidak pernah melihat banyak hal yang harus dikorbankannya untuk membuat segalanya tetap terjadi dengan baik dan semakin baik.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang