Junho mengangkat sedikit pandangannya ke arah kaca di atasnya dan menatap ke arah Yohan dan Minhee yang sedang duduk di kabin kedua dengan sedikit mencibir. "Biasanya kalau ketemu langsung Lambe Turah Wanna Be. Sekarang diem-dieman kayak anak gadis baru kenalan. Masih bertengkar lo berdua?" tanyanya. Ia mengurangi kecepatan mobil yang dikemudikannya, kemudian berbelok ke jalanan kompleks lain yang lebih sepi.
Di samping Junho, Eunsang ikut menatap Yohan dan Minhee lewat kaca di atasnya dan terkekeh pelan. "Yohan sama Minhee mau diem-dieman sampai kapan sih? Biasanya kalau udah kumpul berdua pastinya ramainya bikin sakit kepala, sekarang diamnya malah bikin sakit kepala juga," katanya.
Yohan tidak menyahut. Ia hanya duduk diam di belakang jok yang diduduki Eunsang sambil memandang ke luar jendela dan sesekali mengecek ponselnya untuk sesuatu hal yang tidak dapat diketahui. Dan sama halnya dengan Yohan, Minhee yang sedan duduk di belakang jok pengemudi Junho juga hanya diam sambil bertopang dagu menatap keluar jendela, walaupun sesekali ia tampak mencuri pandang ke arah Yohan selama beberapa saat untuk beberapa kali.
Junho menggeleng pelan sambil memasukkan mobil milik Eunwoo yang dibawanya malam ini ke halaman rumah Dongpyo. Ia benar-benar tidak mengerti bagaimana jalan pikiran kedua temannya yang sedang duduk beradu diam di jok belakang sana karena sepanjang perjalanan yang dilakukan kedua orang itu hanya duduk, diam, mencuri pandang, membuang pandangan bersikap acuh, dan menatap ke luar jendela. Sebenarnya ia peka kalau Yohan sudah gatal ingin mengajak Minhee ngobrol, begitu juga dengan Minhee yang mungkin sudah punya ribuan gosip untuk didiskusikan dengan Yohan. Tapi ternyata ego mereka sama-sama tinggi dan inilah yang terjadi.
Untungnya malam ini Dongpyo mengajak mereka menonton film dan menginap di rumahnya selagi orang tua si kembar itu tidak ada. Tadinya Junho ogah, apalagi Eunwoo dengan sialannya menelepon memerintahkannya menjemput mobil ke rumah sakit begitu ia tidak sengaja bilang akan menginap di rumah Dongpyo, tapi Eunsang yang mengajaknya penuh antusias dan rencana liciknya yang tiba-tiba muncul untuk memperbaiki situasi tidak menyenangkan di antara Yohan dan Minhee, jadi ia rela naik ojek online ke rumah sakit untuk menjemput mobil Eunwoo, kemudian menyetir ke rumah Eunsang, menjemput Minhee, dan dihadiahi satu jitakan keras di dahinya saat ia menjemput Yohan ke apartemen dokter Yuvin.
Junho menoleh ke belakang sambil melepaskan safety beltnya, menatap satu persatu teman baiknya dengan tatapan datar. "Turun, udah sampai, Tuan Putri. Mau diam di sini sampai kapan heh?" tanyanya songong.
Yohan melirik sekilas ke arah Junho dengan bibirnya yang mencibir tidak senang. "Cerewet banget sih. Mau ngajak ke mana tuh bilang dulu, asal jemput. Untung dokter Yuvin ada. Kalau enggak, Ae Young mau dibawa juga? Bahaya tau," gerutunya.
Di samping Yohan, Minhee melirik sekilas tanpa menjawab apapun sambil melepaskan safety beltnya perlahan dan membuka pintu mobil. Ia keluar dari mobil lebih dulu, kemudian disusul Junho dna Eunsang, terakhir Yohan.
Junho baru saja menutup pintu mobilnya begitu ia menyadari ada seseorang yang masuk ke halaman rumah Dongpyo mengenakan jaket berwarna kuning dan kebetulan baru saja turun dari taksi. Ia menoleh ke belakang dan menaikkan sebelah alisnya. "Lo dari mana?" tanyanya.
Si jaket kuning alias adik kembar Dongpyo - Hyungjun - mengangkat pandangannya dan tersenyum riang. "Habis nonton bareng kak Hangyul," jawabnya.
"Terus kak Hangyulnya mana? Kok lo pulangnya malah naik taksi kayak jomblo habis malam mingguan sendiri?" Minhee bertanya sambil menyandarkan tubuhnya ke badan mobil.
Hyungjun meringis, kemudian tertawa pelan. "Dia tadi gue takut-takutin, dianya takut beneran terus kabur dari bioskop. Gue kira dia cuma lari keluar, tapi ternyata pulang duluan. Jadinya begini, gue pulang naik taksi hehehe..."
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanficSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...