A Million Dreams (Fruktosa Ver.)

12.5K 2.2K 526
                                    

This part will taste sweet because it contains a lot of fructose or it will taste salty because it contains a lot of cheese

Kepala Byungchan terasa seperti mau pecah dalam beberapa detik. Dahinya berdenyut parah hingga membuatnya berkali-kali harus menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sambil terus melangkah menuju parkiran. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada para dokter konsultan, para dokter residen subspesialis, dan para dokter spesialis, tapi yang ia lihat adalah mereka semua dalam suasana hati yang buruk. Setiap apa yang dilakukan para residen atau kesalahan kecil yang dibuat oleh anak-anak koass, pasti akan menjadi buah bibir panjang yang akhirnya membuat Departemen Ilmu Penyakit Dalam seperti ruang gosip dan setiap kursi di ruang dokter berubah menjadi kursi panas berwarna merah seperti yang ada di acara bibir-bibiran yang dulu semasa kuliah sering ditonton Wooseok.

Byungchan memijat pelan pangkal hidungnya. Ia masih tidak tahu di mana letak semua kesalahan yang terus diperpanjang oleh dokter Cha yang mulia dan tidak pernah mau mengalah alias ibunda dari Cha Junho dan Cha Eunwoo, yang kemudian dijadikan buah bibir dan terdengar sampai ke telinga dokter Dongho yang mulia dan tidak pernah tidak terlihat sangar. Maka terjadilah ia harus diberi wejangan berjam-jam yang kalimatnya terus diulang-ulang. dipertegas, dicetak tebal, dan digarisbawahi. Dan ini tidak akan terjadi kalau tidak karena dokter Cha yang memperpanjang satu masalah, kemudian mengungkit masalah lain yang tidak ia ketahui kapan ia melakukannya.

Sebegini susahnya hidup jadi dokter residen, batinnya.

Ia menarik napas panjang dan mengembuskannya penuh kelegaan saat melihat Seungwoo sudah berdiri bersandar di badan mobil mengenakan kemeja hitam berlengan panjang yang sengaja dilingkis hingga sesikunya, celana abu-abu yang senada dengan kemejanya, juga pantofel hitam yang menjadi alas kakinya. Kabar bagusnya ia melihat Seungwoo di sana adalah ia tidak perlu menunggu sejam atau lebih untuk bisa pulang. Mendadak stressnya berkurang sedikit.

Seungwoo yang menyadari kehadiran Byungchan beberapa meter dari tempatnya berdiri langsung memasukkan ponselnya setelah ia membalas pesan dari ibunya dan memasukkan ponsel itu ke dalam saku celananya. Ia lantas menegakkan tubuhnya, dan sambil tersenyum, ia merentangkan kedua tangannya.

Byungchan yang menyadari gerakan Seungwoo langsung berlari kecil ke arah Seungwoo dan melemparkan diri ke dalam pelukan tunangannya. Ia lantas memeluk erat pinggang Seungwoo dan menyandarkan kepalanya di bahu Seungwoo, menikmati aroma emerald sherbet yang masih menguar dari tubuh Seungwoo.

Seungwoo tersenyum sambil mengusap lembut punggung Byungchan. "Hey, Baby. What's wrong with you huh?" tanyanya pelan.

Byungchan menggeleng sembari menyamankan posisi kepalanya di bahu Seungwoo. Bibirnya melengkung ke bawah saat ia menangkap siluet dokter Cha sedang berjalan tergesa memasuki mobil. "Sebel banget sama mamanya Junho. Dia manusia bukan sih, kok mulutnya tajam banget kayak pisau pejagal? Kayak nggak pernah jadi residen aja semasa hidupnya. Kalo salah tuh kasih tau salahnya di mana, diajarin yang bener gimana, kan ilmu dia udah lebih tinggi dan paling tinggi. Bukannya malah ngomel panjang lebar, disebar ke sana ke sini, tapi nggak mau ngasih tau salahnya di mana dan kasih tau yang bener kayak gimana. Aku sebel."

Seungwoo tersenyum sambil mengusapi belakang kepala Byungchan, sesekali memainkan helaian lembut rambut tunangannya. Ia sudah mendengar ini dari Seungoo, tentang bagaimana peranggai dokter Cha jika sudah dalam keadaan suasana hati yang tidak baik dan kesal.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang