Resident's Reaction to 145 Million Jinhyuk's Grapes

10.5K 2.3K 504
                                    

Wooseok mengeluarkan sesuatu dari saku snellinya dan menatap satu persatu rekan-rekan residen di sekitarnya bergantian, kemudian meletakkan sesuatu itu di atas meja. "Coba kasih Jinhyuk pencerahan soal ini, teman-temanku yang baik hati dan tidak sombong..."

Byungchan mengerjap beberapa kali, kemudian melotot lebar dan saking lebarnya malah membuat matanya seperti akan copot. "Hah? Lo serius? Seratus empat puluh lima juta cuma buat anggur? Kalo dibeliin Littmann yang masih baru dan kinyis-kinyis, bisa dapat setoko alkes sih ini namanya..."

Yunseong membuka mulutnya, membiarkan es teh di dalam mulutnya mengalir membasahi kemeja bagian depannya. "Seratus empat puluh lima juta cuma buat anggur? Ini sih bisa buat jajanin Yeji sama Jinyoung setahun daripada gue harus keluar uang sampai bangkrut..."

Yuvin terbatuk tersedak kopinya. Ia menggeleng beberapa kali dan menganga selebar yang ia bisa, nyaris membuat rahangnya terlihat copot. "Uang segini banyaknya dibuang percuma hanya untuk anggur? Lah gue selama ini kalo mau beli anggur merah, nunggu diskonan dulu baru beli. Kalo nggak ada, ya udah mentok minum Ale-Ale rasa anggur..."

Eunwoo tersedak, hingga air mineral yang ia minum bukan keluar lewat mulutnya, namun naik dan menyembur lewat hidungnya. "Butuh berapa ribu kali pemotretan buat menghasilkan uang segini banyaknya hanya demi beli anggur? Uang segini bisalah dipakai bayar sisa semester PPDS yang lebih penting daripada beli anggur..."

Seungwoo menggeleng pelan. Ia meneguk ludahnya susah payah dan kembali menggeleng untuk kesekian kalinya. "Seratus empat puluh lima juta kalo dibeliin tanah pertanian, dapat berapa hektare kira-kira? Mendingan beli tanah dan bercocok tanam sendiri daripada dibeliin anggur sekali makan, yang besoknya udah jadi tinja, yang nantinya juga direbut sama tukang sedot tinja..."

Seobin mengerjap beberapa kali, mengangkat tangannya untuk sekedar mengucek-ucek matanya, siapa tahu ia salah melihat atau ada kotoran di matanya. "Ngelihat nominalnya, jiwa miskinku meraung-raung dan meronta-ronta menuju tak terbatas dan melampauinya. Uang segini banyaknya bisalah bikin gue ambil PPDS di Imperial College London  daripada cuma buat beli anggur..."

Wooseok mengangguk dan melipat tangannya di depan dada, kemudian melirik pacarnya yang duduk di sampingnya dengan cengiran lebar di bibirnya seperti sama sekali tidak merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi tempo hari. "Jadi inilah yang disebut hedon tanpa memikirkan hari esok seakan besok sudah tidak butuh uang dan tidak butuh makan alias nggak punya kebutuhan, rekan-rekan residenku. Kepada kalian, waktu dan tempat dipersilahkan."

"Hyuk, kalo lo punya banyak uang dan sekiranya lo bingung mau dibuat apa uang yang ada di dompet lo, kasih aja ke gue nggak papa. Gue punya adik-adik yang masih butuh biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya kebutuhannya. Gue juga masih punya orang tua yang setiap hari bekerja banting tulang demi biaya pendidikan adik-adik gue. Jadi kalo sekiranya lo bingung mau makai uang lo buat apaan, mendingan lo kasih ke gue. Lebih banyak berharga dan bermanfaat daripada lo beliin anggur," Byungchan berkata pelan sambil mengelus dadanya, terlalu kaget melihat nominal gila dalam struk transaksi anggur yang dikeluarkan Wooseok.

Yuvin mengangguk pelan beberapa kali. "Gue punya Ae Young yang masih butuh biaya pendidikan, biaya hidup dan pemulihan pascabedah, dan uang lo akan lebih berguna dan berharga kalo lo kasih ke gue. Nggak akan gue pakai untuk hidup hedon diri gue sendiri atau untuk hidup hedon bareng Yohan, tapi lebih untuk anak gue. Ya kalo dipikir-pikir sih emang gue butuh banyak uang buat biaya hidup sehari-hari," ujarnya.

Seungwoo menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. "Hyuk, gue nggak peduli sekaya apa orang tua lo, sekaya apa papa tiri lo, dan gue juga nggak peduli sebanyak apa pemasukan lewat channel YouTube lo atau lewat jasa endorse lo di Instagram, tapi Hyuk, hanya karena lo punya banyak uang, hanya karena lo berasal dari keluarga yang kaya raya, hanya karena lo merasa bahwa lo berhak terhadap semua uang yang lo punya, hanya karena lo merasa bisa membeli semua yang ada di dunia ini tanpa memikirkan nominalnya, bukan berarti lo bisa berlaku dengan sembarangan memberdayakan uang-uang lo. Semua uang itu emang punya lo, terserah sih lo mau beli apaan, tapi Hyuk, hidup lo masih panjang dan banyak hal bisa terjadi."

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang