A Mom's First Warm Hug

12.1K 2.6K 1K
                                    

Terkadang aku sedih saat mendengar temanku bercerita tentang kebahagiaan dalam keluarga mereka. Alasan sederhananya karena aku merasa iri sebab aku hanya gelandangan di sana.

Satu-satunya hal yang bisa Lee Young Ae lihat ketika Lee Chaeyeon mengantarnya ke kamar Junho adalah putranya bungsunya yang tampak duduk merenung di pinggiran tempat tidur sore itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya hal yang bisa Lee Young Ae lihat ketika Lee Chaeyeon mengantarnya ke kamar Junho adalah putranya bungsunya yang tampak duduk merenung di pinggiran tempat tidur sore itu. Semula ia melihat putranya tampak baik-baik saja, duduk dengan tenang, terlihat sedang memikirkan banyak hal dalam benaknya, dan terlihat lebih santai walaupun tampak sedang memikirkan sesuatu, namun begitu anak itu menoleh dan mata mereka beradu tatap selama beberapa saat, ia bisa melihat gesture putranya mulai berubah.

Junho menjauh dari pintu, merapatkan dirinya ke kepala ranjang, memasang sorot mata waspada, dan tubuhnya menegang. Ia bahkan bisa melihat kedua tangan Junho terkepal hingga buku jemarinya memutih. Sebuah respon paling mengejutkan yang pernah ia lihat dalam hidupnya yang dilakukan oleh putranya sendiri dan di sisinya, Chaeyeon mengatakan bahwa itu adalah respon paling alamiah yang ditunjukkan Junho untuk melindungi dirinya dari kenangan-kenangan traumatis yang membekas dalam dirinya.

Melihat seberapa besar respon Junho karena kedatangannya, ia enggan menebak sebanyak apa kenangan traumatis yang ia berikan terhadap Junho selama anak itu hidup, yang artinya semuanya sudah berjalan selama 22 tahun. Ketika ia mulai khawatir, Chaeyeon menepuk pelan bahunya dan mengatakan bahwa segalanya akan baik-baik saja, kemudian meninggalkannya hanya berdua dengan Junho yang terus memandangnya takut.

Ia berjalan mendekati ranjang, kontras dengan Junho yang beringsut menjauh dengan tubuh yang semakin menegang. Bahkan ia bisa melihat rahang Junho mengeras, menampakkan otot-otot di sisi wajahnya. "Junho..." panggilnya lirih.

Junho tidak merespon, namun hanya memasang badan waspada sebagai satu-satunya respon yang bisa diberikan

Young Ae tidak pernah melihat Junho seperti ini. Bahkan ketika terakhir kali ia bertemu Junho di rumah, ia menangkap bahwa Junho memang tampak waspada dan ketakutan di saat yang bersamaan, tapi tidak sampai bersikap sedefensif ini. "Kamu apa kabar?" tanyanya.

Junho tidak menjawab. Anak itu hanya duduk merapat ke kepala ranjang dengan kedua tangannya yang mulai terkepal, juga berusaha menghindari tatapan mamanya.

"Junho, mama sorry..." Young Ae duduk di samping Junho, berusaha meraih satu tangan Junho yang terkepal kuat. Ia bisa merasakan betapa tegangnya tangan Junho ketika ia memegangnya, bahkan ia bisa merasakan Junho berusaha menarik tangannya, tapi ia menahannya.

Sementara satu tangannya menggenggam erat tangan Junho yang terkepal tegang, Young Ae menggunakan satu tangannya yang lain untuk meraih wajah dingin Junho, menyentuhnya pelan, sedikit memberikan usapan lembut di sana, dan membuat wajah Junho menghadap ke arahnya.

Ia menahan napas saat melihat sorot terluka, kecewa, marah, sedih, dan takut yang ada dalam mata sayu Junho. Mata yang dengan ragu-ragu memandangnya, penuh ketakutan dan kekecewaan untuk menatap ke dalam mata wanita yang mengandungnya. Kemudian Young Ae harus mengatakan bahwa ini pertama kalinya ia memerhatikan mata Junho, dan mata mereka mirip. Junho mewarisi matanya, sama seperti Myungsoo dan Eunwoo yang juga mewarisi matanya.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang