Baseball Player Support System - 1

9.5K 2K 230
                                    

"Mama..."

Sakura menoleh ke samping sebentar, menghentikan aktivitasnya mengaduk sup daging saat mendengar putri sulungnya memanggil dengan suara merengek. "Kenapa, kak? Kamu nggak enak badan?" tanyanya begitu ia merasakan kedua lengan Yeji memeluk pinggangnya manja.

Yeji menggeleng pelan dan semakin menempel dengan mamanya. Ia menduselkan pipinya dengan bahu mamanya dan terus merengek tidak jelas, membuat mamanya mengerutkan dahi sekaligus dibuat bingung dengan tingkah putri sulungnya. "Bukan gitu, ma," jawabnya pelan.

"Terus kamu kenapa? Bertengkar sama Ryujin tadi? Kehabisan menu kesukaanmu di kantin? Kenapa hm? Sini, cerita sama mama." Sakura mematikan kompornya dan beralih benar-benar fokus menatap putrinya tumbuh semakin tinggi - maklum gen papanya. Ia menangkup kedua sisi wajah putrinya dan mengamati tiap lekukan wajah Yeji dengan baik. Minhyun sekali. "Kak, kamu kok cepet gedenya sih? Kayaknya baru kemarin deh mama ngelahirin kamu, kok udah gede segini aja? Waktu baru lahir dulu badanmu udah berat, sampai dibilang kayak bayi gajah sama om Seongwoo. Nggak taunya pertumbuhanmu juga cepat ya?"

Yeji mencibir sebentar. Bayi gajah anak Hwang Minhyun. Ia kesal kalau mendengar itu, tapi sekarang bukan saatnya membahas itu. Ada hal lain yang perlu dibahasnya. "Ma, besok kakak ada pertandingan final baseball, sekitar sorean gitu. Mama bisa dateng nggak?" tanyanya.

Sakura berpikir sebentar, hingga tak seberapa lama kemudian ia tersenyum penuh penyesalan. "Kalo mama nggak bisa datang, kamu marah?" Ia balas bertanya.

"Kenapa nggak bisa? Ini final, ma. Walaupun tim sekolahnya Yeji nggak menang, tapi ini momen penting karena ini final. Kenapa mama nanya gitu?" Yeji kembali balas bertanya dengan wajah lesu setelah mendengar jawaban tidak pasti mamanya.

Sakura mengusap kedua pipi Yeji lembut, sekali lagi senyum penyesalan itu terlihat menghiasi wajah cantiknya. "Mama really sorry, Yeji. Selain bertanggungjawab sama kamu dan adikmu, mama juga bertanggungjawab buat pasien-pasien mama. Dan untuk besok, mama harus stay di rumah sakit sampai malam, Sayang. Mungkin mama baru bisa pulang sewaktu pertandingan final kamu udah selesai. Mama really sorry, Baby."

Yeji tidak menjawab, tapi terlihat pancaran sedih di matanya. Turnamen ini penting untuknya karena kali ini adalah final dan ia ingin melihat mamanya atau papanya, juga adiknya yang super menyebalkan melihatnya beraksi di lapangan, melempar bola, memukul bola, dan membuat homerun.

"Yeji..." Sakura memanggil pelan.

Yeji mengangguk samar dan melepaskan pipinya dari kedua tangan mamanya. "Iya, kakak ngerti kok, ma. Coba kakak nanya papa dulu, mungkin besok papa bisa datang," katanya.

Gadis itu langsung keluar dari dapur dan berjalan ke arah papanya yang baru saja turun dari lantai 2 dengan rambut setengah acak-acakan. Melihat papanya yang belum terkumpul penuh kesadarannya setelah bangun tidur, ia langsung menghampiri papanya sambil memasang senyum sumringah.

"Papa besok sore ada kerjaan nggak?" tanyanya dengan senyum sumringah dan jangan lupakan tangannya yang memeluk lengan papanya manja.

Minhyun menoleh ke samping. "Kenapa emang, kak?" Ia balas bertanya.

"Besok kakak ada turnamen baseball. Udah final, jadi papa bisa datang nggak? Besok sore kok pertandingannya. Datang ya?" Yeji menatap papanya penuh harap. Matanya mengerjap penuh permohonan.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang