"Adek, suhu tubuhnya dicek dulu ya?" Eunsang tersenyum ramah ke arah seorang balita berusia 5 tahun yang duduk di atas bed 5 di bangsal anak Merpati kelas 3 dan setelah ia meminta ijin dari si orang tua.
Anak itu menggeleng. "Ndak mau. Doktel pasti boong. Pasti Hansol mau disuntik kan?"
Eunsang menggeleng sambil tersenyum. "Enggak disuntik kok. Cuma diukur suhu badannya ada. Pake termometer. Sebentar kok, terus Hansol boleh nonton kartun lagi."
Anak itu menggeleng kuat. "Ndak mau. Hansol ndak mau. Disuntik itu sakit. Hansol ndak mau pokoknya..."
"Sayang, nggak disuntik kok. Dokternya cuma mau ngecek suhu tubuhnya Hansol kok. Nggak disuntik, jadi nggak akan sakit."
Hansol merengek menendang selimut Angry Birdnya, kemudian jari telunjuk mungilnya mengarah pada benda perak di tangan Eunsang. "Mama boong, itu suntikannya di sana! Hansol mau disuntik sama doktelnya! Ndak mau pokoknya, Hansol ndak mau disuntik!"
Eunsang menatap termometer di tangannya. Termometer dewasa dan anak sekecil Hansol menyamakan termometer ini dengan suntikan.
Padahal dicek suhu badan dengan termometer sama sekali tidak sakit.
"Ini nggak sakit kok, dek. Cuma ditaruh di ketiak, jadi nggak terasa apa-apa. Nggak sakit sama sekali kok," Eunsang berusaha membujuk lagi.
Hansol memegang tangan mamanya dan menggeleng kuat. Setelah menendangi selimutnya, ia beralih menendangi guling-guling kecil bergambar Ben 10 sampai jatuh ke lantai.
"Eh, Hansol katanya mau jadi jagoan, kok nangis? Masa sama kakak dokter aja nangis, Sayang?"
Eunsang menoleh ke belakang, Eunwoo baru saja bergabung di antara dirinya, ibunda Hansol, dan si kecil Hansol yang terus menolak untuk dicek suhu badannya.
Hansol menunjuk ke arah Eunsang dengan wajah mencebik lucu, dengan berurai air mata. "Ndak mau, doktelnya jahat! Hansol mau disuntik labies kayak Poppy!"
Eunsang menggeleng. "Enggak, Hansol Sayang. Cuma mau dicek suhu badannya. Cuma 5 detik kok, nggak lama dan nggak sakit. Biar Hansol cepat sembuh."
Eunwoo menoleh, menatap ke sumber masalah yang menjadi alasan mengapa Hansol menangis dan menolak untuk dicek suhu badannya, padahal sama sekali tidak sakit.
"Coba pakai ini." Eunwoo merogoh saku snellinya dan menyerahkan sebuah termometer lucu berwarna kuning dengan hiasan karakter bebek yang tampak manyun ke arah Eunsang.
Eunsang menatap termometer lucu yang diulurkan ke arahnya. "Boleh pinjam sebentar, dok?" tanyanya lirih.
"Boleh. Pakai aja." Eunwoo mengangguk dan menyerahkan termometer lucunya pada Eunsang.
Eunsang meraih termometer bebek itu dari tangan Eunwoo dan menggumamkan terima kasih dengan suara super pelan.
"Hansol, diperiksa dulu ya? Cuma dicek suhu badan. Jagoan nggak boleh takut buat dicek suhu badan, biar bisa cepat sembuh dan menyelamatkan dunia lagi." Eunwoo mengulurkan tangannya untuk mengusak pelan rambut ikal Hansol yang sudah dilepaskan oleh ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanfictionSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...