Minhee menatap layar ponselnya. Sebuah pesan singkat dari Yunseong baru saja masuk ke ponselnya, memberitahunya kalau Yunseong tidak bisa mengantarnya pulang hari ini karena beberapa pasiennya butuh TTV per 15 menit karena kondisinya sangat tidak stabil, sementara hari ini ia sendiri sedang tidak dijadwalkan untuk jaga malam, baik berjaga di bangsal rawat inap anak, di bangsal rawat inap anak khusus, di kamar bayi, ataupun di IGD. Ini keuntungan tersendiri untuknya yang sudah berjaga malam kemarin bersama beberapa rekan koassnya, tapi mungkin agak sedikit terhambat karena Yunseong tidak bisa mengantarnya pulang.
Setelah membalas pesan Yunseong dengan beberapa kalimat semangat, Minhee memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya dan melanjutkan perjalanannya ke parkiran. Mungkin ia harus memesan ojek online karena tidak ada yang bisa ia tebengi hari ini.
Junho? Anak itu sedang tertimpa kejadian apes harus berjaga malam di bangsal rawat inap anak khusus bersama Hyungjun dan Eunsang, yang sialnya ada dokter Eunwoo di sana.
Yury? Minhee tidak berpikir bahwa ia bisa meminta Yury untuk mengantarnya pulang hari ini seperti dulu saat ia belum memiliki ikatan dengan Yunseong, lagipula Yury juga sedang bertugas. Sangat egois untuknya jika ia memaksa.
Minhee mengeluarkan lagi ponselnya, berniat memesan ojek online, tepat saat seseorang mendadak menepuk pundaknya keras, membuatnya menjerit kaget dan hampir menjatuhkan ponselnya ke jalan paving di parkiran belakang rumah sakit.
"Kamu ngapain di sini, Hee? Lagi nungguin siapa?"
Minhee berbalik dan bertatapan dengan Yury yang berdiri dengan jaket kulitnya di sana. ia lantas tersenyum saat Yury juga tersenyum padanya. "Lagi mau pulang, kak," jawabnya.
"Kok nggak langsung pulang? Masih nunggu apa? Keburu malem lho. Ini udah mendung, nanti keburu hujan. Malah kamu yang kehujanan." Yury mendongak menatap langit yang bercampur antara efek senja dan mendung.
Minhee mengangkat ponselnya. "Masih mau pesan ojek online. Dokter Yunseong nggak bisa nganter soalnya pasiennya beberapa ada yang kondisinya nggak stabil banget."
"Iya, tadi aku ketemu dokter Yunseong di dekat Dendrobium. Kayaknya emang lagi sibuk banget." Yury mengangkat lengannya, menatap arloji yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. "Ya udah, aku anterin aja. Sekalian aku mau balik ke apartemen dulu, ada barang yang ketinggalan."
Minhee mengerjap beberapa kali. "Nggak ngerepotin kan?" tanyanya ragu.
Yury menggeleng dan mengusak pelan rambut hitam Minhee. "Enggaklah. Sebelum kamu jadian sama dokter Yunseong, kan aku yang biasa nganter jemput kamu. Malah sejak kamu punya pacar, kamu malah jarang minta diantar jemput. Ya udah, ayo pulang sekarang. Keburu hujan. Udah mau malem juga."
Minhee mengangguk dan mengekor langkah di belakang tubuh tinggi menjulang Yury. Memang benar apa yang Yury katakan tadi bahwa sejak Minhee memiliki Yunseong, kedudukan Yury sebagai orang yang dengan senang hati mengantar Minhee ke manapun atau menjemput Minhee di manapun sedikit banyak tergeser. Minhee lebih sering dijemput dan diantar oleh Yunseong, daripada Yury.
Tapi sore ini, Minhee kembali pulang dengan Yury karena Yunseong tidak bisa mengantarnya.
"Nih, kamu aja yang pakai helmya." Yury mengulurkan helm hitam birunya ke arah Minhee yang berdiri di belakangnya.
Minhee mengangguk dan menerimanya. Ini bukan sesuatu hal yang aneh lagi untuknya. Yury memang selalu memberinya helm dan membiarkan dirinya sendiri tidak memakai helm.
"Ayo naik, Hee. Kamu nggak lupa caranya naik motor kan?" Yury yang sudah lebih dulu menaiki motor sportnya menoleh ke belakang, memberi kode kepada Minhee untuk langsung naik ke boncengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanfictionSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...