Photo Album During The Preclinical

10.7K 2.1K 403
                                    

Hal lain yang tidak pernah bisa Wonjin bayangkan sebelumnya selain berkencan dengan Minkyu dan benar-benar mendapatkan full perhatian dari Minkyu adalah bertemu dengan ibunda Minkyu. Ia tidak pernah berpikir untuk bertemu dengan wanita yang menjadi cinta pertama dalam hidup Minkyu, sekaligus wanita yang melahirkan Minkyu. Tapi siang ini, ia melihat wanita itu masuk ke ruang rawatnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

Wanita itu berjalan ringan ke arahnya sambil membawa sebuah kotak berukuran sedang di tangannya, kemudian meletakkan kotak itu di meja samping ranjangnya. "Halo, Wonjin," sapanya ramah sambil menarik kursi di samping ranjang Wonjin dan duduk di sana tanpa melepaskan pandangannya dari Wonjin.

Wonjin tersenyum, tanpa sadar meremat ujung selimutnya. "Halo, tante," Ia membalas.

"Maaf ya karena waktu itu batal ke sini karena tante lagi banyak pesanan dessert mendadak, jadi nggak bisa ke sini, padahal Minkyu pasti udah bilang kalo tante mau ke sini. Ternyata ada pekerjaan yang nggak bisa diselesaikan tepat waktu. Tante minta maaf ya, Wonjin?" Wanita itu - Lee Mi Yeon - tersenyum sambil mengusap lengan Wonjin lembut.

Sekali lagi Wonjin tersenyum sambil mengangguk. "Nggak papa kok, tante. Makasih udah menyempatkan datang ke sini buat jengukin saya," katanya.

"Oh, tante bawain kamu sesuatu..." Mi Yeon meraih kotak yang tadi ia letakkan di meja. Ia lantas membuka penutup kotaknya dan memperlihatkan apa yang ia bawakan untuk Wonjin. "Minkyu bilang kamu suka makanan manis, tapi setiap kali tante tanya kamu mau dibawain apa, si Minkyu bodoh itu malah selalu jawab puding coklat aja. Kemarin juga waktu ditanya kamu sukanya dessert apa, Minkyu jawabnya puding coklat aja. Tante pikir kamu bosan makan puding coklat, jadi tante bawain ini. Kamu suka?"

Wonjin terkesima. Ada 2 dessert yang terlihat begitu manis di dalam kotak, dengan warna cerah yang membangkitkan selera makannya yang belakangan menurun. Ia bisa membayangkan rasa manis dan asam yang berbaur sempurna menjadi satu ketika ia menikmati dessertnya.

"Minkyu itu nggak tau jenis-jenis dessert ada banyak. Paling tau cuma soal puding. Jadi kalo dia ada rencana kamu ke tempat kamu dan tante tanya kamu mau dibawain apa, dia selalu jawab udah puding aja. Tante sampai mikir, emang kamu nggak bosan makan puding coklat terus? Tante yang buat aja bosan lho lihat puding coklat ukurannya besar-besar gitu, apalagi kamu yang makan?" Mi Yeon menggelengkan kepala, terlalu tidak habis pikir dengan putra bungsunya yang agak  nyeleneh.

Wonjin hanya tertawa pelan sambil memegangi kotak dessert di pangkuannya agar tidak terjatuh. Nanti ia akan bertanya pada dokter Yunseong atau dokter Yena, apakah ia boleh memakan dessert ini? Karena yeah, dessert ini lebih menggugah selera daripada makanan rumah sakit yang justru membuatnya uring-uringan tiap jam makan datang.

"Oh iya, tante masih bawain kamu sesuatu lagi..." Mi Yeon memindahkan posisi tas yang dibawanya ke paha dan mengambil sesuatu yang tampak seperti buku, tapi tidak benar-benar kelihatan seperti buku bagi Wonjin. "Ini album foto punya Minkyu. Isinya foto-foto yang dia ambil sewaktu kuliah dulu. Sebenarnya dia nggak begitu suka fotografi, tapi banyak diajarin sama Junho, jadi dia mulai tertarik. Motretnya paling pinjam kameranya Junho, atau pakai kamera ponselnya sendiri. Kamu bisa lihat-lihat kalo kamu lagi bosan. Asal jangan ketahuan Minkyu, dia pasti nanya yang aneh-aneh."

Wonjin menerima album foto di tangannya sambil tersenyum. Ia bisa merasakan ada banyak foto di dalam sini karena album foto ini terasa lebih berat baginya. Ketika perlahan tangannya membuka albumnya, ia bisa melihat senyuman mengembang di wajah Mi Yeon.

"Kamu manis, Wonjin," katanya dan Wonjin bisa melihat mata wanita itu menatapnya lembut, mengamatinya dengan seksama, namun penuh simpati. Sebenarnya Wonjin tidak begitu senang ditatap sebegitu intensnya, apalagi setelah rambutnya benar-benar habis dan membuatnya tampak benar-benar sakit, kepercayaan dirinya bertemu orang seperti ikut lenyap.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang