Sajak 1, kepadamu, teman SD-ku
Dulu kurasa kita hanya sebatas rafia
Yang terbentang antara lahan congklak dengan lahan gobak sodor
Kini kutahu bahwa rafia pun memiliki makna
Tak seromantis benang merah yang banyak pujangga sebut
Namun tak selugu selendang sang penari
Cukup menjadi memoar bahwa kau telah tumbuh dewasa
Wahai teman seperingusankuSajak 2, kepadamu, cinta pertamaku
Dulu aku teramat malu-malu
Kian kutatap kerling manis di matamu, kian kulupa akan pijakan
Kamu diam pun bagiku sudah sangat berarti
Tak masalah jika kamu akhirnya dengan dia
Biar kusimpan sendiri perasaan yang orang tua sebut cinta monyetSajak 3, kepadamu, Konsulen
Aku hanyalah koass lugu yang kadang di depan pasien pun bersikap sangat belagu
Aku hanyalah koass lugu yang hanya tau arti kata semu
Namun pak, bu, aku hanyalah koass di bawah bimbinganmu
Yang tak luput dari salah dan keliru
Mungkin bagimu aku mengambil tindakan yang penuh makna ragu
Tapi pak, bu, sesungguhnya aku tetaplah anak periang yang luguSajak 4, Kepadanya, yang tengah menunggu
Aku tau kamu telah menunggu
Sekian lama waktu berlalu
Namun aku tak mau memberi harapan palsu
Membuatmu tertawa pada kebahagiaan semu
Lalu berujung hidupmu pada kesalahan paling senduSajak 5, Kepada diriku yang tengah menunggu
Kamu bilang, tunggu
Nyatanya kamulah dulu yang memilih berlalu
Sesungguhnya, aku yang terlalu lugu ataukah perintahmu yang terlampau ambigu?Sajak 6, Kepada hatimu yang masih beku
Sebenarnya bukan aku yang mengulur waktu
Namun kamu yang masih menunggu
Entah menunggu waktu atau menantu hatimu tak lagi membekuSajak 7, Kepadamu
Selamat pagi untuk kamu yang setia menunggu
Meski ia telah memilih berlalu
Meninggalkanmu dalam harapan semu yang kau sebut senduSelamat pagi juga untuk kamu
Kamu yang memilih berlalu meski tahu bahwa kamu telah ditungguSajak 8, Pesan untuknya
Selamat pagi untukmu yang tak pernah lelah menunggu
Semua pesan berwaktu yang kunjung memiliki titik temuSajak 9, Aku menunggu
Berusaha menunggumu
Kamu yang selalu ingin berlalu
Tanpa terikat kenangan masa lalu
Lalu apa artiku bagimu?
Hanya Sang Penunggu
Meski lelah, meski kamu berlaluSajak 10, Menggapai
Bagai pungguk merindukan bulan
Menggapaimu
Kamu yang tak pernah bisa kugapaiDitulis oleh Keum Donghyun
Ruang Koass, 5 September 2019
Jam 06.41 pagi
Jangan lupa sarapan ya hehehe...😁🐀
![](https://img.wattpad.com/cover/196331077-288-k943864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
FanfictionSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...