Wooseok Want to Cuddle With His Man

10.8K 2.3K 816
                                    

Wooseok paling tidak suka diabaikan, oleh siapapun itu. Ia paling tidak suka kalau keberadaannya tidak dipedulikan dan malah diabaikan, terlebih diabaikan karena hal-hal yang tidak begitu penting. Ia paling tidak suka kalau orang yang sedang berada di hadapannya malah sibuk dengan hal lain. Kalau itu tentang ponsel, ia masih bisa memberi toleransi karena kadang ia tidak tahan untuk tidak bermain ponsel. Tapi kali ini kucing? Ia diabaikan demi seekor kucing?

Wooseok meletakkan sendok dan garpunya kasar, memberi suara berisik demi merebut atensi Jinhyuk yang tampak duduk khidmat di samping Seokkie yang sedang melahap makan malamnya sambil sesekali berbicara dengan kucing betina itu. Sejak tadi, Jinhyuk benar-benar mengabaikannya. Biasanya mereka akan mengobrol ringan tentang bagaimana pekerjaan mereka hari ini, mengomentari para konsultan yang semakin hari semakin bertambah sensi, atau sekedar membahas tentang betapa randomnya Yunseong ketika galau. Tapi kali ini tidak. Jinhyuk benar-benar mengabaikannya.

Jinhyuk memakan makan malamnya tanpa bicara dengan sangat cepat, kemudian langsung beranjalk ke rak berisi makanan dan susu milik Seokki, dan seperti sekaranglah yang terjadi. Jinhyuk sibuk mengobrol dengan Seokkie yang sedang menyantap makan malam dan dibalas dengan ngeongan dengan senang hati oleh Seokkie.

Intinya, Wooseok sebal. Ia tidak suka diduakan dengan seekor kucing, yang sebenarnya kucing itu adalah kucingnya. Bukan kucing milik Jinhyuk.

"Hyuk," panggilnya sebal. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah tempat cucian piring. Setelah meletakkan alat-alat makan yang kotor, ia langsung berbalik menatap Jinhyuk yang sedang mengangkat tubuh Seokkie ke dalam gendongan dan membersihkan bibir Seokkie dengan tisu.

Jinhyuk masih tidak menggubrisnya. Ia berdecak sebal sekali lagi, tapi puluhan kali sepanjang ia sudah pulang ke apartemen malam ini.

"Jinhyuk," Ia memanggil sekali lagi. Matanya memincing menatap Jinhyuk dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan bibir yang mengerucut sebal.

Jinhyuk menoleh, dengan Seokkie dalam gendongannya yang ikut menatap Wooseok dengan mata bulatnya yang berbinar cantik. "Kenapa?" tanyanya ringan.

"Kamu yang kenapa? Dari tadi main sama kucing terus." Wooseok menyembur kesal dan tanpa sadar malah mengentakkan kakinya, membuat kacamatanya merosot dari pangkal hidungnya.

Jinhyuk menatap Wooseok tidak mengerti. "Ya berarti aku lagi pengen main bareng kucing," jawabnya santai. Dan sejurus kemudian, ia mengangjat tubuh Seokkie semakin tinggi sambil memberi kecupan-kecupan ringan di bibi si kucing betina.

Seokkie mengeong senang. Tubuh gembulnya terlihat anteng dalam pelukan Jinhyuk, matanya berbinar menatap ke dalam mata Jinhyuk, bibirnya tidak berhenti mengeong manja, dan ekornya yang panjang dan lebat bergerak-gerak di bawah tubuhnya. Melihat Seokkie yang mengeong gembira, Jinhyuk makan semakin sering memberi ciuman di bibir Seokkie dan membuat pacarnya semakin mencebik kesal.

"Ya udah sana, pacaran aja sama kucing." Wooseok membalikkan badannya dan menghidupkan kran sampai ke titik tertinggi, sampai suara air mengalir bisa meredam suara Seokkie yang terus-terusan mengeong manja pada Jinhyuk.

Dasar kucing, maunya dimanja terus, umpatnya.

"Oke." Jinhyuk menjawab, seketika membuat Wooseok langsung menoleh ke belakang dengan mata melotot yang membuat matanya yang sudah bulat, menjadi semakin bulat.

Jinhyuk berjalan meninggalkan dapur bersama Seokkie yang terus mengeong manja dalam pelukannya tanpa menghiraukan Wooseok yang sedang memandang mereka dengan mata melotot dan tangannya yang sudah basah terkena guyuran air. Jadi, sekarang Jinhyuk benar-benar mengabaikannya hanya karena seekor kucing betina yang terus-terusan mendusel manja di dadanya dan mengeong manis saat dicium? Jadi saingannya sekarang adalah kucing? Bangsa yang dicintainya selama ini berbalik mengkhianatinya dan merebut pacarnya? Hell, yang benar saja, Bung. Ia bisa lebih lucu dan menggemaskan daripada kucing, dan benar-benar bisa diajak bicara daripada sekedar kucing.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang