Beautiful Goodbye

13.4K 2.4K 388
                                    

"Kok bawa jas hujan sama payung?"

Dongpyo mengalihkan pandangannya dari game Werewolf Hago ke arah sesosok gadis bercelana cream yang berdiri di dekatnya sambil menatapnya dengan sepasang mata yang mengerjap bingung. Ia langsung mengeluarkan diri dari permainan itu walaupun perannya adalah penerawang dan belum dibunuh oleh tim jahat, kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket baseballnya.

Ia membalas senyuman gadis itu dan menggoyangkan sepedanya pelan. "Udah agak mendung. Siapa tau nanti kita pulangnya agak maleman, barangkali hujan, jadi aku bawa payung sama mantel," jawabnya sambil menunjuk 2 pasang mantel poncho berwarna baby blue dan pink pastel di keranjang sepedanya, bersebelahan dengan payung berwarna hijau lembut.

Gadis itu mengangguk dan menyelipkan helaian rambut panjangnya ke belakang telinga. "Kirain kenapa kok bawa payung sama jas hujan begitu," katanya ringan.

Well, gadis itu adalah Asai Nanami. Kalian bisa memanggilnya Naamin. Fresh graduate dari Sastra dan Kebudayaan Jerman. Dia berasal dari Jepang dan asli berdarah Jepang. Dia adalah pacar Dongpyo, hanya saja dia dan Dongpyo jarang mengumbar kalau mereka sedang berpacaran. Dongpyo bukan tipe orang yang suka mengumbar kemesraan dan Asai juga bukan tipe yang sudah mengumbar. Kebanyakan orang di dekat mereka tahu bahwa mereka tidak jomblo, tapi nyaris tidak ada yang tahu bagaimana rupa pasangan mereka.

 Kebanyakan orang di dekat mereka tahu bahwa mereka tidak jomblo, tapi nyaris tidak ada yang tahu bagaimana rupa pasangan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dongpyo menaikkan satu kakinya di atas pedal sepeda, sementara satu lainnya masih menjejak di aspal. "Kamu mau berangkat sekarang atau nunggu nanti?" tanyanya.

Nanami tampak berpikir sebentar, kemudian mengangguk. "Sekarang aja yuk? Udah sore, takut keburu hujan. Kita kan cuma mau jalan-jalan sebentar," jawabnya.

Dongpyo mengangguk dan memegang kemudi sepedanya. "Kamu naik cepetan. Atau mau aku tinggal nih di sini? Atau kamu mau aku bawa sepeda dan kamu lari?"

"Emang kamu tega ninggalin gitu aja?" Nanami duduk di boncengan bagian belakang Dongpyo, sambil mendongak sedikit menatap pacarnya yang berposisi sedikit lebih tinggi karena kondisi sadel sepeda.

Dongpyo tertawa pelan. "Kamu aja tega mau ninggalin aku ke Jepang. Kenapa aku harus nggak tega kalo cuma ninggalin kamu naik sepeda? Toh tujuan kita tempat yang sama kan?"

"Kok kamu bahas itu? Kan kita mau jalan-jalan buat refreshing, bukan buat bahas perkara ini." Asai menunduk dan menatap sadel sepeda yang diduduki Dongpyo.

Dongpyo menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. "Ya udalah, ayo kita jalan-jalan tanpa mikirin hal yang lain. Kamu mau ke mana?" tanyanya.

"Ke manapun deh. Asal kamu terus yang ngayuh sepedanya. Aku ikut aja, kan aku cuma dibonceng." Nanami tersenyum dan kembali mendongak untuk menatap pacarnya yang menoleh ke arahnya.

"Oke, ke manapun. Pegangan dulu, biar kamu nggak jatuh." Dongpyo meraih kedua tangan Nanami dan membuat kedua tangan gadis itu menggenggam pinggiran jaketnya. Ini adalah cara berpegangan kesukaan Dongpyo, yang secara ajaib terinspirasi dari bagaimana Minhee berpegangan saat berboncengan dengan Yury. Entahlah, pelukan di pinggang kadang kalah romantis dengan sekedar pegangan sederhana seperti ini.

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang