Talk Me Down (Maltosa Ver.) - 1

12.1K 2.3K 270
                                    

This part will taste sweet because it contains maltose or it will taste salty because it contains cheese

Sakura hampir berbalik arah dan memilih kembali ke departemennya begitu ia melangkah memasuki koridor Departemen Psikiatri begitu ia mendengar sayup-sayup suara seseorang sedang berisak tangis. Semula ia sudah mengira bahwa itu suara hantu, tapi ia segera menepis pikirannya. Ini Departemen Psikiatri, tidak akan terjadi hal-hal ganjil di sini, walaupun semua sudut rumah sakit selalu memiliki nilai minus dan hawa tidak menyenangka. Hingga akhirnya ia kembali melangkah, mencari sosok suaminya yang sejam lalu meminta ijin untuk pergi ke Departemen Psikiatri, tapi tidak kunjung kembali, padahal kedua anak mereka di rumah sudah berkali-kali menelepon hanya untuk merengek kelaparan dan mengantuk.

Kakinya melangkah semakin dalam memasuki Departeme Psikiatri, mendekati lorong remang-remang menuju ruang dokter, dan ia semakin bisa mendengar bahwa suara isakan itu kian dekat dengannya. Seperti benar-benar dilakukan oleh manusia, yang volumenya akan semakin bertambah jika ia mendekati sumber suaranya. Isakan itu konsisten, seperti penuh akan kejenuhan dan kelelahan menghadapi sesuatu, dan Sakura berani bertaruh, itu pastu bukan suara tangisan hantu-hantu yang sering berkeliaran di rumah sakit ini sejak jaman ia menjadi koass sampai sudah menjadi konsultan.

Dan dia benar, di ujung koridor, di bawah lampu-lampu yang sebenarnya hanya seterang senter dan masih bisa dikalahkan oleh lampu petromaks, Eunsang duduk menutupi wajahnya dengan kedua siku yang bertumpu pada pahanya. Ia menunduk, bahunya bergerak naik turun pelan, dan ada isakan yang terus muncul dari bilah bibirnya. Sakura mendekat.

Eunsang tidak menyadari kehadirannya yang duduk di samping dokter muda itu. Ia bisa melihat ada kotak bekal di samping Eunsang, namun ia tidak mengerti mengapa anak ini memilih menangis di lorong gelap seperti ini dan membuat orang lain beranggapan bahwa dia adalah hantu? Sakura tidak habis pikir. Apa yang sudah membuat Eunsang menangis di tempat yang mungkin orang lain tidak akan berpikir bahwa suara isakannya adalah suara isakan manusia? Bukankah itu terlihat seperti menangis diam-diam?

Ia mengulurkan tangannya menyentuh lembut bahu Eunsang dan tersenyum saat merasakan tubuh Eunsang menegang. "Kamu ngapain nangis sendirian di sini, Sang?" tanyanya lembut.

Eunsang langsung menyentak dirinya dan menghapus kasar jejak air mata di wajahnya dengan punggung tangannya. Ia berusaha terlihat bai-baik saja, meskipun wajahnya sudah sembab, mata dan hidungnya juga memerah. Ia tersenyum dan menggeleng. "Nggak papa kok, dok. Tadi mau ke ruangan Junho, tapi ada dokter Minhyun. Saya tunggu di sini dulu," jawabnya.

Sakura mengangguk. "Orang-orang mungkin akan putar balik waktu dengar suara tangisan kamu dan pasti ngiranya yang nangis hantu. Lagian kamu kok nangis di tempat begini, Sang? Kenapa nggak di tempat lain?" Ia berusaha memancing.

Eunsang menunduk menatap ujung sepatunya, ia kembali menggeleng. "Saya malu, dok. Saya nggak suka orang lain lihat saya nangis, tapi kadang saya pengen nangis juga," jawabnya.

"Nangis itu wajar kok. Nggak ada yang salah dengan nangis. Dengan nangis, emosi kamu lebih bisa tersampaikan walaupun nggak ada orang yang mau mendengarkan kamu. Menangis adalah cara paling sederhana mengungkapkan emosi kamu dan itu nggak merugikan orang lain. Jadi kenapa kamu harus malu menangis di tempat yang terlihat orang hm?"

Eunsang mengangkat pandangannya, menatap Sakura dengan pandangan tidak bisa diartikan. Matanya berubah suram dan kembali terlihat tidak tahan dengan kehidupan yang ia jalani. Bahkan ia berkali-kali mendongakkan kepala, mencegah agar air matanya tidak kembali turun. Menangis di depan dokter konstultan? Mau ditaruh di mana wajahnya?

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang