Sepenggal Nasihat Dari Jinhyuk dan Wooseok

10.5K 2.2K 755
                                    

"Jadi sampai kapan lo mau diem-dieman sama Minhee? Kayak anak kecil banget sih, Seong. Kalo dia nggak bisa menyelesaikan masalah, paling nggak lo sebagai pasangan yang usianya lebih tua, bimbinglah pasangan lo. Jangan malah diem-dieman kayak anak kecil. Kan kesannya lo juga sama-sama nggak dewasa."

Jinhyuk masuk ke ruang duduk sambil membawa sewadah besar seafood kukus pedas dan sewadah besar kepiting mentah pedas langsung menoleh ke arah Wooseok dan Yunseong yang sedang duduk berhadapan ditemani sekaleng kola. Malam ini sebenarnya adalah jadwal quality timenya dengan Wooseok sambil makan-makan sebagai bentuk apresiasi setelah melewati musim lapkas yang memusingkan, tapi secara ajaib, Yunseong duduk di jok tengah mobilnya seperti hantu dan mengatakan ingin melepas penat bersamanya dan Wooseok.

Maka di sinilah Yunseong sekarang, di apartemen Wooseok dan bertingkah seakan ia bukan obat nyamuk. Serius, kalau Jinhyuk sedang duduk di antara Yuvin dan Yohan atau duduk di antara Seungwoo dan Byungchan, otomatis dia merasa seperti obat nyamuk Domestos Nomos dan menganggap orang yang sedang sibuk bermesraan dengan kalimat dunia milik berdua, yang lain ngotrak, tapi hal ini sepertinya tidak berlaku untuk Yunseong. Malah dengan menyebalkannya Yunseong langsung merangkul Wooseok setelah turun dari mobil.

"Lo tuh jangan ikut kabur-kaburan begini. Kan yang lagi bermasalah itu hubungan lo, jadi ya lo harus ikut turun tangan. Umur lo itu udah setua pohon jati, harusnya lo bisa membimbing pasangan lo yang umurnya lebih muda. Apalagi pengalaman hidup lo lebih banyak daripada dia, bimbinglah. Lo lebih bisa berkomitmen, jadi bimbingan lo itu sangat dibutuhkan." Jinhyuk menanggapi sambil meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja dan memilih duduk di sisi meja yang lain, membiarkan Wooseok tetap berhadapan dengan Yunseong.

Wooseok mengangguk sambil meraih gunting di atas meja, bersiap untuk memotong-motong tentakel gurita di depannya. "Seong, lo nggak bisa begini terus. Mau sampai kapan? Kalo lo serius sama Minhee, yang masalah ini harusnya cukup serius buat lo tangani. Bukan sekedar lo abaikan. Masalah nggak akan pernah selesai kalo lo hanya lari dan lari. Semakin jauh lo lari, maka masalah lain akan ngikutin lo dan minta pertanggungjawaban buat diselesaikan. Lari nggak akan menyelesaikan apapun, lari justru akan bikin lo capek dan nggak punya tenaga buat menghadapi masalah lo."

"Masalahnya adalah dia mikirin orang lain, pria lain di tengah hubungan dia sama gue. Gue udah nyoba buat ngebangun komitmen dan jaga komitmen itu sebaik mungkin, berusaha melakukan yang paling baik yang bisa gue lakukan, tapi dia malah dengan gampangnya mikirin orang lain di tengah komitmen kita. Itu yang nggak bisa gue terima, Seok," Yunseong menyangkal. Ia ikut meraih gunting untuk menggunting cumi-cumi.

"Lo emang tau dia lagi mikirin orang lain dari siapa sih? Untuk sebuah hubungan, yang berhak ikut campur ya cuma lo sama Minhee. Lain urusannya kalo lo tau dari orang lain karena bukan ranah mereka ikut campur urusan hubungan lo sama Minhee," Jinhyuk bertanya. Ia mengulurkan tangannya memanggil Seokkie yang mengintip manja di balik pintu dengan matanya yang mengerjap lucu. "Kesayangan daddy, sini dulu," panggilnya.

Seokkie berlari kecil sambil mengeong manja ke arah Jinhyuk saat Yunseong mulai menceritakan sesuatu dan membawa nama Yohan di dalamnya. Wooseok mendengarkan dengan seksama, sementara Jinhyuk hanya mendengarkan ala kadarnya karena sibuk mengelusi tubuh halus Seokkie yang kian gembul.

"Jadi lo tau ini dari Yohan? Cuma dari Yohan?" Wooseok bertanya dengan dahi berkerut.

"Seokkie kesayangan daddy, mau cium? Give daddy a kiss." Jinhyuk sibuk memonyongkan bibirnya dengan tubuh Seokkie yang terangkat di depan wajahnya, sementara kucing betina itu dengan iseng namun penuh naluriah, malah memajukan kepalanya. Mempertemukan bibir kucingnya dengan bibir Jinhyuk.

Wooseok memutar matanya jengah dan kembali fokus menatap Yunseong yang duduk di depannya. "Kalo lo cuma dengar dari Yohan dan langsung menarik kesimpulan yang aneh-aneh, itu namanya nggak fair, Seong. Pasangan lo Minhee, bukan Yohan. Tapi lo lebih mempercayai dan langsung menarik kesimpulan dari perkataannya Yohan, tanpa ada komunikasi sama Minhee. Kalo lo merasa adalah pasangan yang baik dan siap berkomitmen, harusnya apa yang lo dengar dari orang lain, simpan dulu. Dengar juga dari pasangan lo karena apa yang disampaikan orang lain kadang emang berbeda dengan yang pasangan lo sampaikan karena kedudukannya aja berbeda. Yohan orang lain yang memandang dengan perspektifnya sebagai orang lain dan Minhee sebagai pasangan lo yang memandang dengan perspektifnya sebagai pasangan lo. Perbedaan kedudukan dan posisi ini jelas ngasih pandangan yang berbeda."

COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang