Ada yang pernah berkata seperti ini cintai apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu cintai. Jika kamu seorang astronot, kamu akan sangat mencintai perjalanan luar angkasamu yang menarik, meskipun orang lain mengatakannya sebagai sesuatu yang sangat membosankan. Jika kamu seorang perenang, kamu akan menikmati setiap latihan dan turnamenmu, meskipun orang-orang akan mengejekmu sebagai orang yang terlalu lama berada di air. Mengapa? Karena kamu mencintainya.
Eunsang meraih buku sketsa lawas bersampul kincir angin besar khas Belanda dari balik tumbukan buku-buku medisnya. Itu bukan miliknya, melainkan milik Junho yang sengaja ia simpan bertahun-tahun lamanya dan saking lamanya, ia sampai lupa mengembalikannya.
"Juno ingat buku ini?" Eunsang duduk di samping Junho sambil meletakkan buku sketsa lawas itu di atas pahanya. "Ini buku sketsanya Juno. Eunsang ambil waktu mau OSCE soalnya bukannya belajar, Juno malah asyik gambar-gambar nggak jelas. Sekarang Eunsang mau balikin buku ini ke Juno. Maaf ya, balikinnya telat."
Junho menatap buku sketsa di pangkuan Eunsang dengan dahi berkerut. Ia agak lupa buku apa itu, tapi ia mengingat sedikit kalau di antara teman-temannya, ialah yang paling hobi menggambar tidak jelas.
"Juno ingat gambaran yang ini nggak? Dulu Juno buatnya waktu PersMa lagi rapat buat PJTD. Katanya Juno bosen dengerin CO Humas ngomong, makanya Juno gambar ini. Padahal Juno juga bagian dari Humas walaupun merangkap jadi staff PDD."
Eunsang menunjukkan gambar pada halaman pertama buku sketsa, pada sebuah gambar menggunakan pensil berbentuk seekor rusa jantan dengan tanduk besarnya yang tengah menautkan lehernya dengan leher seekor rusa betina di depannya, seakan 2 manusia yang sedang berpelukan. Tubuh kedua rusa itu tidak penuh sampai kaki, hanya sampai separuh badan, yang kemudian di bagian bawahnya diberikan kesan seperti asap untuk menutup kaki-kaki kedua rusa itu. Sepasang mata rusa jantan itu tampak menatap ke depan lurus-lurus dan digambar detail yang bagus, sedangkan mata si rusa betina tampak lebih teduh dan sedikit melirik pada pasangannya.
Kemudian tangan Eunsang beralih pada halaman berikutnya, pada sebuah gambar seorang anak lelaki yang duduk di ujung tebing dengan kedua kakinya yang tergantung ke bawah. Anak itu tampak menunduk menatap kakinya, sementara di atasnya bulan purnama sedang bersinar dan di sekitar anak itu terdapat gambar tipis seekor singa jantan yang sedang mendongak menatap bulan, seakan menantang sang purnama, berlawanan dengan si anak lelaki yang justru menunduk menatap ke bawah tebing yang mungkin saja itu jurang.
Eunsang melirik ke arah Junho dan tersenyum saat mendapati Junho ikut memerhatikan buku sketsa di pangkuannya. "Ini semua hasil gambarnya Juno. Selain gambar-gambar ini, Juno juga pernah gambarin Eunsang, Minkyu, sama Yohan detail anatomi per organ tubuh lengkap sama penjelasannya. Hasil gambaran Juno selalu bagus, makanya masih Eunsang simpan sampai sekarang. Punya Yohan sama Minkyu juga pasti masih disimpan."
Jemari Eunsang membalik halaman buku sketsa lagi, pada halaman bergambar 2 anak lelaki yang sedang duduk di ayunan sambil menatap satu sama lain, sementara di depan mereka, seekor singa jantan tampak duduk memerhatikan seekor singa betina yang mengurus beberapa anak-anaknya. Gambar itu memiliki latar waktu malam, sehingga dasarnya menjadi lebih gelap daripada sebelum-sebelumnya.
"Selain jago gambar, Juno juga jado desain, makanya walaupun ditaruh di staff Humas tiap ada acara, Juno selalu bantu-bantu anak PDD. Walaupun Juno bukan bagian dari PDD, Juno selalu bantu desain pamflet. Entah itu buat PJTD atau PJTL, Juno selalu bantuin anak-anak PDD buat dokumentasi sama desain pamflet. Bahkan pernah kan Juno dimintai bantuan sama UKM Kesenian VOX Medicinae buat jadi kameramen trailer teater akbarnya mereka, pemotretan buat aktor-aktor teaternya, dan sekalian desain pamflet mereka. Juno juga waktu hari H selalu jadi fotografernya mereka, padahal Juno bukan anak UKM Kesenian VOX Medicinae. Itu karena Juno punya kemampuan yang bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 3.0 [Sequel of CC 2.0]
Fiksi PenggemarSequel dari Coass Cooperate 2.0 Silakan membaca Coass Cooperate 2.0 apabila merasa bingung dengan plot Coass Cooperate 3.0 Seputar kehidupan para koass selama masa Program Profesi Dokter, bersama segala balada hidup dan asmaranya bersama teman sepen...