[44]

3.9K 550 12
                                    

"Hyun-Jae masih belum sadar, Hoon?"

Sang-Yeon duduk di sofa, ngeliatin Young-Hoon yang duduk di pinggir kasur dengan tangannya yang nangkup pipi Chan-Hee.

Kata Sang-Yeon emang kemarin walaupun dingin tapi mataharinya tuh cerah. Mereka berdua kemarin siang seharian jalan-jalan dan syuting di luar.

"Tadi selesai gue sembuhin sih dia udah buka mata. Tapi balik tidur lagi."

"Ini rame loh SNS hashtag get well soon Hyun-Jae. Mendadak banget sih, ya."

Sebelum Young-Hoon ke sini emang Sang-Yeon udah dapet laporan dari Seung-Cheol duluan.

Chan-Hee ini yang tumbenan lama sadarnya, bikin Sang-Yeon dari yang tadinya ga panik jadi panik. Makin pucat juga wajahnya.

"Itu Chan-Hee kenapa ya, Hoon? Khawatir banget gue nungguin lo ga dateng-dateng."

Ya bukannya apa, Young-Hoon ga bisa sembarang nyembuhin kalau kondisinya sendiri masih ga stabil.

"Gue nenangin diri juga lumayan lama, Kak. Ga tau jadi gampang marah sekarang gue," jawabnya. Young-Hoon agak heran ini tumben Chan-Hee lama sadar. "Ini Chan-Hee kenapa ya Kak lama banget sadarnya."

Ditungguin lima belas menit lagi, tetep belum sadar.

Kalau udah kayak gini Young-Hoon jadi beneran ikut panik.

"Kak."

"Hm?"

Sang-Yeon liatin tangan Young-Hoon yang pindah ke belakang kepala Chan-Hee. Sumpah, mau berusaha semengerti apa pun, perasaan ga suka Sang-Yeon liat Young-Hoon di deket Chan-Hee sebesar itu.

Young-Hoon ngeliatin Sang-Yeon agak lama. Dia sendiri ga tau gimana harus bilang ini ke Sang-Yeon.

"Kalo lewat sentuhan biasa ga bisa biasanya harus lebih dari ini, Kak ... ngerti maksud gue? Itu ...."

Sang-Yeon ngehela napas berat, berdiri terus ngambil novel yang sempet dibaca Chan-Hee semalem. "Gue jalan-jalan bentar deh, lo mau nitip kopi?"

Young-Hoon beneran ga enak liat Sang-Yeon kayak gitu. Dia ngambil mantel dan kunci mobil.

Sebelum keluar kamar, Sang-Yeon nengok ke Young-Hoon lagi. "Gue ga akan pulang sebelum kalian selesai jadi ... telepon aja nanti."

Tinggal tersisa mereka berdua di kamar ini. Young-Hoon jarang ngerasa bersalah sebesar ini.

Dia ga enak sama Sang-Yeon, ga enak juga sama Chang-Min.

Masa iya barusan Young-Hoon tadi sama Chang-Min, sekarang sama Chan-Hee?

Young-Hoon bahkan ga inget kapan terakhir kali Chan-Hee lama ga sadar kayak gini. Ini pertama kalinya lagi setelah sekian lama.

"Kamu kenapa bisa begini ...."

Dia goresin ibu jarinya ke salah satu kuku, lalu ditempel ke bibir Chan-Hee yang dia buka sedikit supaya darahnya masuk ke mulut.

"Don't make me do that, Chan-Hee. Please just wake up ...."

Salah satu tangan Young-Hoon ngusap rambut Chan-Hee, dan perlahan dia mendekat lalu cium bibir Chan-Hee dengan lembut. Energi yang disalurkan lebih besar dari yang tadi.

Semakin intens sentuhannya, semakin besar energi yang dibagi.

Setelah beberapa saat, Young-Hoon merasa ciumannya disambut oleh Chan-Hee.

Chan-Hee natap Young-Hoon dengan matanya yang berkilat biru. Yang bedain laki-laki dan perempuan adalah warna biru di matanya. Kalau yang aslinya laki-laki warna birunya lebih gelap. Chan-Hee warna birunya agak terang, persis warna lautan.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang