Jam lima subuh Young-Hoon dengar suara bising dari luar. Dia yang lagi baca buku langsung nutup bukunya. Di sampingnya Chang-Min masih pulas tidur. Semalam Chang-Min nanya tentang apa yang dia lihat tapi sama Young-Hoon cuma dijawab beberapa.
Karena Young-Hoon pun belum dikasih tau kronologinya sama Chan-Yeol atau Hak-Nyeon.
Young-Hoon turun dari tempat tidur, jalan ke arah jendela dan nengok ke luar.
Ga salah liat? Ada Sun-Woo yang lagi duduk di ayunan sementara Hak-Nyeon berdiri di pinggir hutan entah ngapain.
Hutannya habis terbakar, tinggal batang pohon dan dahannya aja yang tersisa. Mirip lahan tandus.
Young-Hoon balik lagi ke tempat tidur, benerin selimut Chang-Min lalu cium keningnya dan jalan keluar kamar. Dari lantai bawah juga kedengeran suara-suara.
Lampu dapur nyala jadi Young-Hoon mau ngecek dulu siapa yang pagi-pagi begini udah masak.
Ternyata Chan-Hee, ditemenin Sang-Yeon yang duduk depan laptopnya. Young-Hoon inget Seung-Cheol bilang mau ada rapat besar jadi jangan heran kalau bakalan liat Sang-Yeon sibuk sendiri.
"Chan-Hee? Pagi-pagi banget masaknya?"
Chan-Hee balik badan, liat Young-Hoon berdiri di daun pintu. Sang-Yeon pun ikutan noleh, tapi cuma senyum lalu balik kerja lagi.
"Soalnya Kak Sang-Yeon mau berangkat pagi hari ini terus kayaknya ga ada lagi yang sempet masak."
Chan-Hee ngecilin api kompornya, jalan ke arah Young-Hoon.
"Kak Jacob demam jadi harus dipantau terus sama Hwall. Sun-Woo juga kayaknya lagi sakit tapi Hak-Nyeon ga bilang apa-apa sih sama aku," bisik Chan-Hee.
Young-Hoon cuma ngangguk paham.
"Kakak mau ke mana?"
"Hm? Ke luar bantuin Hak-Nyeon."
Dia pamit lalu lanjut jalan ke pintu depan. Young-Hoon keingetan belum sempet benerin lampu-lampu taman yang semalam pecah.
Sekalian jalan, Young-Hoon sihir semua lampunya sampai balik ke bentuk semula.
Sun-Woo sadar dengan kehadiran Young-Hoon karena keadaan sekitar yang awalnya agak gelap mendadak terang lagi.
"Kak, ada Kak Young-Hoon," ucap Sun-Woo.
Hak-Nyeon balik badan, ngeliat Young-Hoon yang makin dekat ke arah mereka.
"Lo ngapain pagi buta begini di luar? Kasian Sun-Woo kalo kedinginan," ucap Young-Hoon.
Hak-Nyeon natap Young-Hoon cukup lama. "Tadi Ayah minta tolong hutannya ditumbuhin lagi," jawab Hak-Nyeon.
Emang parah banget sih, semuanya terbakar. Ajaibnya, batang pohonnya masih tegak berdiri. Itu sih yang bikin Sun-Woo yakin kalau hutan ini bukan sembarang hutan.
Young-Hoon masih liatin Hak-Nyeon yang lagi merhatiin kondisi hutannya. Dia belum ngapa-ngapain, masih ngeliatin sekitar aja neliti keadaan.
"Mau dibantuin?" tawar Young-Hoon.
Hak-Nyeon ketawa kecil. "Ga usah, Kak. Lo juga lagi ga fit, kan."
Bisa dilihat Hak-Nyeon mulai ngeluarin energinya. Tangannya berpendar putih. Sun-Woo ngeliatnya takjub, sementara Young-Hoon masih merhatiin Hak-Nyeon yang sekarang berjongkok dan nyentuh tanah di bawahnya dengan tangannya.
Tanah cokelat itu perlahan ikut berpendar putih seluruhnya, sampai ke semua bagian hutan. Selaras dengan matahari yang mulai terbit, hijau rumput dan pepohonan mulai tumbuh lagi.
Hak-Nyeon senyum liat keadaan hutan yang perlahan kembali seperti semula. Setelah yakin kalau hutan beserta segala isinya udah asri lagi, Hak-Nyeon balik badan lalu nyamperin Sun-Woo.
Sun-Woo yang masih duduk di ayunan meluk pinggang Hak-Nyeon di hadapannya. "Kakak keren," gumamnya.
Hak-Nyeon ketawa aja, ngusap kepala Sun-Woo.
Young-Hoon noleh ke sekitar. Matanya fokus ke kolam air mancur di depan rumahnya. Sama seperti Chan-Yeol waktu itu, kali ini Young-Hoon yang munculin phoenix dari air di sana.
"Wah Kak Young-Hoon juga keren ...," Sun-Woo yang masih meluk Hak-Nyeon ngeliatin burung air besar itu terbang sampai akhirnya pecah di tengah hutan.
Rintik kecil hujan membasahi penjuru hutan di sana.
"Makasih, Kak," ucap Hak-Nyeon.
Si kakak mendekat ke mereka berdua, duduk di ayunan satunya. "Eric kemarin kenapa? Kak Chan-Yeol belum cerita."
Hak-Nyeon diam agak lama. Ga tau apa dia harus ceritain hal semalam ke Young-Hoon atau engga.
Sampai finalnya dia cerita.
"Ayah waktu itu ngajak gue ngelatih Eric. Ya gue ikut aja kan. Awalnya ya biasa aja, Ayah ngasih demonstrasi dulu ke Eric supaya dia ngikutin. Setelah semua hampir selesai, biasanya gue diminta duel sama Eric untuk ngecek apa aja yang dia dapat dari latihan.
"Seumur-umur dari Eric jadi new born sampai sekarang baru kali ini Ayah sendiri yang duel langsung sama Eric. Kak, lo tau kan kekuatan Ayah kayak gimana?
"Semalem gue kaget banget ternyata gue diajak bukan buat duel kayak biasa tapi buat jagain Eric takutnya ga kuat ngelawan Ayah."
Young-Hoon tetap tenang, tapi Hak-Nyeon bisa tau kalau kakaknya itu kaget banget.
"Hasilnya? Ya semalam itu, Eric terlalu forsir dirinya. Apinya ga kekontrol.
"Kabar baiknya, gue takjub Eric bisa munculin api hitam walaupun sedikit. Kabar buruknya ... luka di matanya yang dulu kebuka lagi. Pecah, mungkin? Gue ga liat jelas karena waktu Eric ambruk Ayah langsung nolongin."
Sebenernya, Young-Hoon sampai sekarang ga ngerti. Padahal elemen keluarga mereka tuh angin, tapi semua anak Chan-Yeol dididik untuk bisa gunain semua elemen dalam skala besar. Young-Hoon masih kurang paham sama jalan pikiran Chan-Yeol.
Mungkin untuk darah murni kayak dia dan Hak-Nyeon ya semuanya mudah aja, tapi engga untuk adiknya yang lain. Terutama Chan-Hee yang energinya ga bisa diforsir.
"Kak?" panggil Hak-Nyeon.
Young-Hoon yang kayaknya tadi ngelamun jadi noleh natap Hak-Nyeon. "Kenapa?"
"Sun-Woo ... akhir-akhir ini dapat banyak mimpi, potongan kejadian yang gue ga bisa liat sepenuhnya."
Sun-Woo natap mata Hak-Nyeon, lalu ngalihin pandangannya ke Young-Hoon.
Young-Hoon senyum. "Ga apa-apa, cuma mimpi. Atau biar kalian tenang gimana kalo tiap mimpinya Sun-Woo dicatet? Kalau beneran kepingan kejadian masa lalu, kita bisa ngurutin itu untuk dijadiin petunjuk."
Engga, Young-Hoon belum mau ngasih tau Hak-Nyeon tentang sayap Sun-Woo waktu itu. Kalau Hak-Nyeon ga nanya ke Young-Hoon berarti Hak-Nyeon ga tau tentang sejarah fallen angel. Atau dia tau tapi ga sadar?
Young-Hoon berdiri. "Ayo masuk, Chan-Hee udah masak mungkin Sun-Woo mau makan."
Setelah ngomong gitu, Young-Hoon menghilang. Hak-Nyeon cium kepala Sun-Woo sekali lalu narik dia untuk berdiri.
"Ayo masuk, Nu."
"Iya, Kak."
Young-Hoon muncul di depan pintu kamarnya. Chang-Min masih tidur pulas. Young-Hoon ga ada niat bangunin juga.
Tapi ada satu hal yang menarik perhatian Young-Hoon.
Di atas nakas dekat Chang-Min, ada setangkai bunga lili yang tergeletak. Tadinya ga ada.
Young-Hoon cuma senyum. Dia dekatin Chang-Min, natap sebentar wajah imutnya saat tidur lalu cium keningnya lagi. Setelahnya Young-Hoon jalan ke kamar mandi.
Dia harus ngobrol sama Chan-Yeol setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book I) || The Boyz
FanfictionThe vampires finally found their partners, but will everything always be fine? The Boyz with other idols. bxb June 26 2019 - June 14 2020