[113]

3.3K 490 155
                                    

Keesokan paginya Young-Hoon datengin kamar Hyun-Jae, ngetuk beberapa kali. Tapi ga ada tanda-tanda pemilik kamarnya bangun.

"Kecapean apa dia," gumam Young-Hoon pelan.

Jadilah dia ninggalin kamar Hyun-Jae dan jalan mau liat keadaan Eric lagi. Jam masih nunjukkin pukul lima subuh. Matahari belum terbit.

Waktu lewat kamar Hyun-Joon, si pemilik kamar keluar. Udah rapi, kayaknya udah mandi juga.

"Rapi banget jam segini," sapa Young-Hoon.

Hyun-Joon kayak agak kaget liat kakaknya itu jam segini udah berkeliaran di lorong. Tapi ga lama si anak kucing nunjukkin cengiran lucunya.

"Mau masak."

"Ga sama Kevin?" tanya Young-Hoon.

Hyun-Joon geleng pelan. "Kak Kevin masih tidur. Semalem baru tidur jam satu kayak ngerjain laporan gitu di laptopnya. Dia ditelponin terus suruh bantuin kakaknya ngurus perusahaan."

Ga salah sih Hyun-Joon cerita, tapi lucu aja soalnya mereka kan ga sengaja papasan di lorong.

"Kakak mau ke mana?"

"Hm? Ke kamar Ayah meriksa Eric sama Jacob."

"Oh ya udah gue turun ya, Kak."

Young-Hoon ngelangkah lagi seperti tujuan awalnya. Di tengah lorong entah kenapa dia kepikiran Hak-Nyeon. Jadi Young-Hoon iseng aja ngeluarin ponselnya dan dial nomer adiknya itu.

Agak lama suara deringnya, sampai panggilannya diangkat.

"Masih pagi, Kak ...."

Ups, masih tidur ternyata. Young-Hoon ngikik pelan soalnya Hak-Nyeon kayak yang udah siap-siap mau ngamuk gitu walaupun suaranya masih serak.

"Hehe, maaf. Lo sama Sun-Woo ga ada yang aneh kan?"

"Hm? Ga ada, Kak. Nanti kalo ada yang aneh gue kabarin lo sama Ayah."

"Oke. Hm ... Hak-Nyeon?"

Young-Hoon bisa denger suara Sun-Woo yang kayaknya baru bangun juga, keganggu lantaran kakaknya bangun duluan.

"Iya, Kak?"

"Good luck."

Agak lama panggilannya menggantung, sampai akhirnya Hak-Nyeon ngerespons. "Hehe iya Kak, makasih. Gue ... rasanya udah bisa ikhlas aja nantinya bakal kayak gimana."

Panggilan selesai. Young-Hoon terdiam sebentar mikirin ucapan Hak-Nyeon.

Semoga semuanya baik-baik aja.

Young-Hoon masuk tanpa ngetuk pintu lebih dulu. Eric noleh ke arahnya, senyum kecil. Dia terlihat lagi megang sesuatu di tangannya.

"Gimana, Ric?" tanya Young-Hoon. Dia nyamperin Eric yang masih berdiri di tempatnya.

Wajah Eric jelas banget kalau dia lelah. "Ini, Kak .... Rasanya gue tau apa yang aneh dari Kak Jacob," ucapnya.

Young-Hoon ngeliat benda yang ada di tangah Eric. "Itu cincin Jacob dari lo, kan?"

"Iya. Kayaknya ... ada yang ngisi. Tapi gue takut ngeluarinnya. Takut ... separah waktu itu lagi dan gue cuma sendiri di sini, Kak."

Si kakak ngusap kepala Eric sebentar. "Sini gue liat," katanya.

Eric ngasih cincin Jacob ke Young-Hoon. Sama Young-Hoon dilihat baik-baik. Seketika Young-Hoon membulatkan mata, tapi hanya beberapa detik.

"Bentar, gue manggil Hwall dulu," kata Young-Hoon lalu menghilang.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang