[77]

3.4K 519 11
                                    

Young-Hoon muncul di perbatasan tengah, di dalam hutan. Dia ga yakin sih ayah dan dua adiknya yang lain ke mana. Jadi Young-Hoon cuma jalan aja sendiri, beneran jalan nelusurin hutan.

Karena gelap, Young-Hoon ngeluarin pedang yang dia buat dari energinya. Warna biru terang. Lumayan lah untuk penerangan.

Ga ada apa-apa di sini, cuma pepohonan yang menjulang tinggi dan suara serangga yang saling sahut.

Agak lama jalan terus, Young-Hoon bisa lihat cahaya di kejauhan. Kayak ada dua orang yang jalan. Apa mungkin Eric dan Chan-Hee?

Tapi baru aja dia mau manggil dua adiknya itu, Young-Hoon dikagetin dengan satu tepukan di bahunya.

Begitu Young-Hoon noleh, ternyata itu Chan-Hee.

Entah karena pengaruh bulan yang masih lekat di tubuhnya, mata Chan-Hee berkilau sangat biru. Cantik.

"Chan-Hee? Kamu ga sama Eric?" tanya Young-Hoon.

Chan-Hee geleng pelan. "Aku misah tadi," jawabnya.

Terus yang tadi berdua siapa? Pikir Young-Hoon. Apa mungkin Eric waktu misah ketemu ayah mereka?

Chan-Hee masih ngeliatin Young-Hoon.

Dari tadi jalan sendirian emang Chan-Hee mikirin banget tentang dia sama Young-Hoon. Kenapa dia mendadak takut sama Young-Hoon. Chan-Hee ga ngerti sama dirinya sendiri.

Kayak sakarang. Chan-Hee mau lebih deket ke Young-Hoon tapi kakinya ga mau gerak. Dia takut.

"Sayang? Chan-Hee? Kok diem aja?" tanya Young-Hoon.

Langsung Chan-Hee tepis semua pemikiran anehnya. "Hm? Ga kenapa-napa, Kak."

Young-Hoon mendekat ke Chan-Hee. Belum sempat Chan-Hee mundur, Young-Hoon langsung meluk dia. Pedangnya menghilang, mereka diselimuti kegelapan.

"Sorry. I know you're hurt since long time ago. I know I'm selfish, and I will always be selfish to ask you for staying with me forever. May you? May us?

"Don't leave me Chan-Hee, please? I just ... don't trust anyone. Even our dad, our brothers. Even Trisa. So please ...?"

Chan-Hee yang niat berontak pun memilih diam. Apa kata Young-Hoon tadi?

Ini pertama kalinya Young-Hoon bilang semua yang dia bahas tadi ke Chan-Hee.

Young-Hoon ga percaya siapa pun kecuali dia? Masa? Kenapa bisa begitu?

Dia cium kening Chan-Hee cukup lama. Rasanya Young-Hoon lelah banget. Semua kejadian akhir-akhir ini bener-bener bikin dia sakit kepala.

Apa Young-Hoon terlalu lengah? Haruskah Young-Hoon hidup kayak dulu?

"Kalo Kakak hidup kayak dulu aja gimana, ya?" tanya Young-Hoon. Dia ketawa sendiri, bayangin monster kayak gimana dia dulu.

Chan-Hee langsung geleng cepat. "Ga! Ga boleh! Sekarang ada Chang-Min jadi Kakak ga boleh begitu la—"

"TAPI CHANG-MIN SEKARANG HILANG, CHAN-HEE!"

Young-Hoon tanpa sadar nangis, dan itu bikin hati Chan-Hee sakit tanpa sebab.

"Chang-Min sekarang ga tau di mana .... Kakak gagal lindungi dia lagi .... Semuanya keulang lagi ...."

"Engga, Kak. Chang-Min ga akan ke mana-mana, oke? Nanti kita cari bareng-bareng."

Pelan-pelan, Chan-Hee balas pelukan Young-Hoon setelah dari tadi diem aja dipeluk si kakak.

Perlahan rasa takut Chan-Hee menguap.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang