[150]

2.8K 477 37
                                    

"Ini masih lama nih ditutupnya?"

Sun-Woo, Kevin, Sang-Yeon dan Chang-Min duduk di tengah halaman. Mata mereka masing-masing ditutup kain hitam.

"Bentar lagi, Nu," jawab Eric.

Hyun-Jae tadinya bingung sih pas kakak-kakaknya pada nyebar masuk hutan makanya dijelasin sebentar teknis mainnya sama Eric. Jacob nyimak aja duduk anteng.

Permainan terakhir adalah mencari vampir masing-masing di dalam hutan. Di hutan ada lima lokasi, yang kepakai jadinya cuma empat karena Hyun-Jae ga ikutan. Mereka semua udah masuk duluan nempatin posisinya sesuai arahan Eric tadi. Tugas partner ini cari vampirnya masing-masing dan dibawa pulang ke halaman lagi.

Catatannya, para partner bener-bener harus nemuin vampir mereka dan jangan sampai ketemu vampir partner lain. Ada sistem tahanan di sini.

Misal Kevin nanti masuk, dia liat satu spot ada vampir di dalamnya. Ternyata itu bukan Hyun-Joon tapi Young-Hoon. Kalau Kevin masuk ke wilayah Young-Hoon sembunyi, Kevin ditahan sementara. Nanti Young-Hoon kasih sinyal ke Hyun-Joon kalau partner-nya dia tahan.

Cara Hyun-Joon ngebebasin Kevin bisa beragam. Iya, mereka bisa saling serang jarak jauh nantinya.

Cara biar partner ga gampang ketipu masuk wilayah vampir lain adalah dari ikatan mereka. Para partner harus mengandalkan insting mereka, dan para vampir harus bantuin dengan cara nguatin ikatan mereka dari jauh.

Caranya macem-macem. Tadi Eric sempet ngasih waktu masing-masing pasangan diskusi mau kayak gimana cara mudah nemuin jejak vampirnya di hutan. Eric kasih saran tadi saling bikin kode.

Ambil contoh Kevin lagi. Misal dia sama Hyun-Joon bikin sandi 'matahari terbit di?', dan kesepakatan mereka matahari terbit di barat, tapi karena Young-Hoon ga tau mungkin dia akan salah jawab, nah Kevin jadi tau kalau itu bukan Hyun-Joon.

Tapi hati-hati, beberapa vampir bisa baca pikiran makanya kodenya kalau bisa sesuatu yang bener-bener cuma pasangan itu yang tau.

"Iya, boleh dibuka ikat matanya."

Mereka berempat buka penutup matanya. Matahari makin meninggi, dan udara yang tadinya dingin perlahan menghangat.

"Semalem gue sama Kak Chan-Hee udah liat keadaan hutan. Aman, sih, ga ada makhluk aneh-aneh. Udah dikasih barrier juga di ujungnya. Tapi tolong hati-hati aja, ya."

Eric senyum ke mereka berempat.

Respons keempatnya beragam. Sun-Woo entah kenapa langsung lari ke sisi kiri hutan. Sang-Yeon mulai jalan pelan lurus aja di tengah. Kevin diam aja, masih nengok kanan-kiri sementara Chang-Min ngeliatin langit sebentar.

Ini yang dinamakan ikatan antara vampir dan partner-nya. Semua terlihat berbeda di mata masing-masing.

Di mata Sun-Woo, dia liat ada semacam kabut biru tipis membentuk satu rute masuk ke hutan.

"Sun-Woo, lo nanti ikutin rute gue aja, ya. Warnanya biru. Tapi perhatiin birunya, takutnya mirip sama vampir lain. Pokoknya jangan asal lari, diliat yang bener!"

Sang-Yeon langsung jalan lurus karena dia ada feeling dari cincinnya.

"Kak Sang-Yeon ikutin cincinnya aja, ya. Terus liat siapa tau aku ninggalin tanda di batang pohon."

Kevin diam karena dia lagi fokus dengerin suara angin. Sebenernya mustahil manusia sepeka itu untuk bisa fokus dengerin perbedaan angin, tapi tadi sebelumnya Hyun-Joon sedikit ngasih tau dia.

"Kak Kevin ikutin embusan angin yang paling kuat, kalau udah ketemu jangan belok-belok pokoknya!"

Dan terakhir Chang-Min ngeliat langit karena Young-Hoon pesannya Chang-Min liat pergerakan awan.

"Sayang pokoknya kamu liat bentuk awan. Yang bentuknya paling aneh itu dari Kakak."

Akhirnya Kevin jalan ke bagian kanan hutan sementara Chang-Min lurus kayak Sang-Yeon tadi.

"Ini beneran aman, Ric?" tanya Hyun-Jae. "Ga takut ada aneh-aneh kayak apa tuh namanya kemarin, theus? Iya itu."

Eric yang lagi ngusap kepala Jacob sekarang jadi fokus ke Hyun-Jae. "Mudah-mudahan ga ada. Gue udah wanti-wanti kakak-kakak yang lain kok jangan hilang kontak sama partner-nya jadi semisal beneran ada yang aneh mereka bisa langsung dateng ke partner-nya.

"Gue sama Kak Chan-Hee ngidein ini tuh untuk bangun rasa percaya partner ke kita. Seberbahaya apa pun pasti kita akan lindungin mereka, gitu."

Hyun-Jae ngangguk aja. Dia jadi kepikiran Ju-Yeon.

Jacob ngusap tangan Hyun-Jae. "Ju-Yeon pasti cepet sembuh kok, Jae."

"Iya. Pasti cepet sembuh," balas Hyun-Jae.

Kevin yang tadinya jalan biasa jadi agak lari begitu masuk hutan. Embusan anginnya beneran kuat ke arah sana.

Sementara Chang-Min agak kesusahan liat awan karena ketutupan dedaunan tinggi di atasnya.

"Astaga ini ke mana???"

Lain lagi dengan Sang-Yeon yang masih jalan santai aja. Dia beneran cuma jalan lurus belum belok-belok.

Sampai dia liat ada bunga anggrek yang nempel di dahan pohon tiba-tiba mekar secara ga wajar.

"Ini tanda dari Chan-Hee kali ya?" gumamnya. Akhirnya dia belok juga ke kanan dari posisi anggrek itu.

Sun-Woo masih lari tapi dia beneran nurutin Hak-Nyeon untuk perhatiin warna kabutnya.

Yang pertama nemuin spot vampir sembunyi adalah Kevin. Ternyata bentuknya sebuah tenda segitiga, di sekelilingnya tumbuh semacam tanaman rambat yang kalau Kevin ga salah liat mereka hidup karena gerak-gerak sendiri.

Peraturannya, si vampir beneran ga boleh keluar tenda, harus si partner yang masuk. Dan kalau partner ngajak interaksi, ngomong gitu, si vampir jawabnya harus pakai suara palsu yang udah disepakati sama empat vampir ini. Tadi dikasih denger juga cara ngomongnya gimana. Agak berat gitu suaranya.

Kevin diam sebentar. Beneran tenda Hyun-Joon bukan, ya?

Kodenya Kevin dan Hyun-Joon adalah si Kevin harus lemparin pisau ke tenda itu dan liat respons si vampir. Sembari nunggu respons, dalam pikirannya Kevin harus mikirin satu warna api. Ini untuk menghindari siapa tau vampirnya bisa baca pikiran.

Di kepala Kevin ada warna api biru. Perjanjian mereka berdua, Hyun-Joon harus ngeluarin api selain warna biru, bisa merah atau putih berarti. Jadi kebalikannya. Kalau api yang keluar malah sesuai pikiran Kevin, berarti bukan Hyun-Joon.

Kevin ambil pisau yang tadi dipakai Hyun-Joon buat lempar apel dari saku celananya. Dia sering kok diajarin Hyun-Joon ngelempar pisau buat perlindungan diri jadi ya bisa lah.

Pisaunya melesat ke dalam tenda. Agak lama, sampai tiba-tiba semburan api merah keluar dari dalam tenda itu.

Kevin dengan percaya diri masuk perlahan ke tanaman pembatas sampai ke tendanya.

Yang mana langsung disambut dengan senyuman manis seseorang di dalam sana. Matanya bercahaya biru terang.

Dan Kevin ga bisa keluar lagi.

"Hwall, Kevin sama gue."

Itulah sinyal pertama yang ditembak ke langit. Untuk Hyun-Joon, karena partner-nya ditahan.

.

Game ini bakalan makan beberapa part jadi semangat ya bacanya, hehe. Seriusan, perhatiin tiap detilnya karena itu akan berguna banget.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang