[142]

2.9K 486 36
                                    

"Masih sakit?"

Wajah Hak-Nyeon jelas banget nunjukkin kalau dia khawatir. Tadi setelah makan malam padahal Sun-Woo biasa aja, masih bisa main bola sama Eric. Begitu beres-beres peralatan, lagi-lagi Sun-Woo ngeluh dadanya sakit.

Sekarang Sun-Woo lagi duduk di atas kasur, senderan bantal yang ditumpuk. Kepalanya ngangguk pelan.

"Biasanya cepet ilang, Kak. Sekarang engga."

Hak-Nyeon yang duduk di sampingnya cuma bisa ngusap kepala Sun-Woo, masih cari-cari sumber rasa sakitnya di mana. Tapi belum kelihatan.

"Sakit banget?" tanya Hak-Nyeon lagi.

Kali ini Sun-Woo geleng kepala. "Engga banget, sih, tapi sesekali kayak dipukul gitu."

Hak-Nyeon mau bangun, kayaknya dia harus tanya Young-Hoon. Baru jam sepuluh juga mungkin Young-Hoon belum mulai minta darah.

Baru aja Hak-Nyeon mau turun dari kasur, lengannya ditahan Sun-Woo.

"Mau ke mana, Kak?"

"Ke Kak Young-Hoon, siapa tau dia bisa bantu," jawabnya.

Tapi Sun-Woo langsung eratin genggamannya, gelengin kepalanya lagi. "Jangan ...."

"Kenapa?"

"Jangan tinggalin aku, Kak ...."

Hak-Nyeon ketawa kecil. Manjanya kumat nih kayaknya. "Ke kamar Kak Young-Hoon sebentar, Nu."

"Ga boleh!!!" jawabnya lagi.

Duh gimana ini, pikir Hak-Nyeon.

Dia akhirnya balik duduk sebelah Sun-Woo lagi. "Terus gimana. Kan ga enak sakit terus, hm?"

Tangan Hak-Nyeon balik ngusap kepala Sun-Woo, sesekali ngusap dan cubit kecil pipinya.

Bukannya jawab, Sun-Woo malah ngalihin pembicaraan. "Kakak ga minta darah? Udah malem loh," katanya.

Tentu aja Hak-Nyeon geleng kepala. "Engga. Lo lagi sakit gini masa iya gue minta darah. Lagian gue ga dapet darah sebulan juga ga akan kenapa-napa. Lo dulu ini harus sembuh, Sonu ganteng sayangnya Kakak jadi Kakak ke Kak Young-Hoon sebentar, ya?" bujuknya lagi.

Sun-Woo tetep ga ngebolehin.

"Astaga ...."

Pusing, Hak-Nyeon jadi ikutan senderan ke bantal. Susah kalau udah manja begini.

Dia diam beberapa saat. Energi bulan terasa kuat di sekelilingnya. Apa Sun-Woo begini karena pengaruh bulan baru juga layaknya vampir?

Hak-Nyeon yang lagi ngelamun agak kaget waktu ditarik masuk ke pelukan Sun-Woo.

Sun-Woo badannya dingin, dan ini bukan hal bagus.

Young-Hoon tuh kenapa sih ga bisa dikirimin telepati? Apa udah mulai sama Chang-Min? Begitu pikir Hak-Nyeon.

"Kak."

"Iya?"

Hak-Nyeon agak mundur supaya bisa lihat wajah Sun-Woo.

Bener aja kan, matanya berkilau biru sesaat.

"Sun-Woo, sadar," kata Hak-Nyeon. "Sadar, oke? Jangan sampe ketarik lagi."

Sun-Woo geleng pelan. "Engga, kok."

Dia deketin wajahnya ke Hak-Nyeon, mulai cium kakaknya itu dengan lembut. Kedua tangannya ada di tiap sisi tubuh Hak-Nyeon. Matanya perlahan terpejam, menikmati ciumannya.

Hak-Nyeon secara ajaib ga bisa dorong Sun-Woo untuk menjauh. Sun-Woo lagi sakit, mereka ga boleh ngelakuin apa pun apalagi bercinta karena akan nguras tenaga Sun-Woo.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang