[60]

3.8K 539 17
                                    

"Pada ga turun makan deh kayaknya, Kak."

Eric natap semua orang di meja makan satu per satu. Sang-Yeon dan Jacob ngangguk pelan sementara Chan-Hee balik natap dia agak lama.

"Gue cuma tau Hyun-Joon aja lagi tidur. Tadi gue masuk kamarnya, si Kevin lagi baca buku. Nanti makan malemnya gue anterin ke sana," jelas Chan-Hee.

Eric denger suara dari kamar Young-Hoon, udah paham makanya ga nanya. Kamarnya Hak-Nyeon sepi banget, mungkin tidur.

"Ayah mana? Nyuruh gue pulang tapi dianya ilang."

Emang Eric doang yang ga pernah sopan ke ayahnya, selain Young-Hoon.

Young-Hoon udah beda level songongnya jadi jangan ditanya.

"Tadi pamitnya sih kerja sebentar, soalnya dipanggilin terus. Nanti juga balik," lagi-lagi Chan-Hee yang jawab.

Ya karena Sang-Yeon ga tau apa-apa. Dia dari tadi abis bangun diem aja di kamar sementara Chan-Hee sempet keliaran sebentar ke kamar ayahnya plus kamar Hyun-Joon dan bukain pintu untuk Eric Jacob.

Eric ga merasa ada yang aneh banget, sih. Tapi kayaknya rumah ini agak beda. "Dingin ga sih kalian? Kok gue kedinginan ya, Kak."

Sumpah ya Eric emang bawel, sih, tapi ini udah terlampau banyak omong banget.

Bukannya apa, tapi emang Eric yang ngerasain sendiri. Ga mungkin Chan-Hee ga ngerasa, apalagi dua kakak manusianya ini. Eric aja kedinginan apalagi mereka.

"Gue mau ngomong begitu cuma pikir gue kan emang hawa kalian dingin semua jadi gue diem. Mungkin karena gue lagi lemes aja badannya," sahut Sang-Yeon.

Eric geleng kepala. "Engga, Kak. Dinginnya emang beda." Eric nengok ke Jacob di sampingnya. "Kakak ga kedinginan?"

"Dingin, Ric, tapi Kakak diem aja," jawabnya.

Chan-Hee suapin buah yang barusan dia potong ke Sang-Yeon. "Bisa dari Hyun-Joon, mood-nya lagi jelek. Atau dari Kak Young-Hoon, atau Hak-Nyeon," sahut Chan-Hee santai.

"Nah, biasanya Kak Hak-Nyeon sih yang hawanya dingin banget," final Eric akhirnya. Dia lanjut makan sesekali ngobrol sama Jacob.

Meja makan kembali kondusif, mereka ngobrol dengan partner masing-masing. Chan-Hee ngobrolin kerjaan dia yang pending beberapa hari lalu sama Sang-Yeon sedangkan Jacob diskusiin projek baru agensinya sama studio punya Se-Hun.

Sementara di kamar Young-Hoon, Chang-Min baru aja tidur setelah tadi sempet rewel karena demam. Dia kalau terlalu lelah pasti demam, udah biasa.

Emang si Young-Hoon ga ada akhlaknya.

Kamarnya cuma diterangi sinar bulan. Lusa adalah bulan baru, energi Young-Hoon hampir ada di puncaknya. Mood-nya lagi agak bagus juga jadi ga ada hal-hal aneh lagi yang ditimbulkan.

"Kak ... pusing ...."

Chang-Min mulai ga nyaman lagi. Dia terus bergerak di pelukan Young-Hoon. Padahal baru anteng tidur setengah jam. Apa tadi Young-Hoon terlalu lama ya mainnya?

"Iya, Sayang, maaf ya. Sini disembuhin."

Tadinya Young-Hoon sengaja biarin tubuh Chang-Min bekerja seperti biasa, karena kalau sakit sedikit terus langsung disembuhin secara sihir nanti daya tahan tubuhnya lama-lama menurun. Makanya Young-Hoon ga apa-apain, biarin aja Chang-Min demam dulu malam ini kalau paginya makin parah baru dia sembuhin.

Tapi liat Chang-Min yang biasa galak jadi rewel ga nyaman gini bikin Young-Hoon ga tega.

Tangan Young-Hoon diselipin ke belakang kepala Chang-Min, meluk dia agak erat sembari disembuhin perlahan.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang