[96]

3.3K 472 211
                                    

"Bunda .... Bunda ...?"

Semilir angin lembut menyadarkan Hyun-Jae. Hamparan hijau rumput di sisi kanan dan tingginya pepohonan di sisi satunya membuat dia bingung.

Ini di mana?

"Bunda? Aku tadi metik banyak apel sama Ayah."

Seorang anak laki-laki yang sejak tadi memanggilnya dengan sebutan bunda terlihat menunjukkan satu keranjang besar apel di depan kakinya.

Senyumannya manis, mirip Hyun-Jae. Matanya agak sipit. Lagi-lagi mirip Hyun-Jae. Kulitnya putih tapi tak terlalu pucat. Dan lagi, mirip Hyun-Jae.

"Bo-Min, jangan ganggu Bunda, ya? Bunda lagi istirahat."

Dari belakangnya, bisa Hyun-Jae dengar suara laki-laki dan langkah kaki yang beradu dengan rerumputan.

"Ayah! Sini aku bantu bawain."

Anak laki-laki, yang dipanggil Bo-Min tadi, berlari ke arah belakang Hyun-Jae.

Begitu ia menoleh, Hyun-Jae bisa merasakan kibasan rambut panjang mengenai wajahnya.

Rambut siapa ini? Pirang.

Dan betapa kagetnya Hyun-Jae saat ia bisa melihat seorang pemuda yang sangat ia kenal, tersenyum ke arahnya dengan kedua tangan yang penuh dengan kayu bakar.

Min-Gyu?

"Bunda kenapa, Yah? Dari tadi cuma diam."

"Hm? Bunda kecapean, Sayang. Biarin dulu, ya?"

Kenapa mereka berdua terus menerus memanggilnya bunda ...?

Astaga ....

"Bunda, nanti aku masakkin sup buat Bunda biar capeknya hilang."

Lagi-lagi si kecil tersenyum manis padanya.

Lalu dalam sekejap hijau pemandangan berubah menjadi dinding sebuah rumah dengan nuansa cokelat hangat. Hyun-Jae duduk di salah satu sofa, walau tak terlalu empuk namun tetap nyaman.

Hyun-Jae mengerutkan kening melihat peralatan sulam di pangkuannya.

"Bunda lagi apa?"

Lagi-lagi anak laki-laki ini. Dia sudah lebih tinggi. Seperti waktu berjalan dengan cepat?

"Bunda, Ayah kapan pulang?"

Bo-Min duduk di hadapannya, menatap sendu pada perapian yang menyala.

Ini sebenernya apa ...?

Lagi-lagi pemandangan di sekelilingnya berubah.

Masih dinding cokelat hangat itu, hanya saja sekarang Hyun-Jae tengah berbaring di atas kasur empuk. Ia bisa merasakan pelukan erat seseorang di sampingnya.

"Besok mereka akan bawa Bo-Min."

Min-Gyu?

"Maaf, Na, aku ga bisa jagain dia lebih dari ini ...."

Pelukan Min-Gyu semakin erat, dan entah kenapa hati Hyun-Jae sakit mendengar ucapannya barusan.

"Ga mau! Aku ga mau ninggalin Bunda!"

Suara teriakan itu menyentak Hyun-Jae. Kali ini Hyun-Jae duduk di atas tempat tidurnya, menatap Bo-Min yang sedang ditarik paksa di luar sana.

"LEPAS, AKU GA MAU NINGGALIN BUNDA! BUNDA! TOLONG AKU ... BUNDA!"

"AYAH JAHAT! LEPAS!"

"BUNDA ... hiks ... Bunda ...."

Min-Gyu pun hanya bisa terdiam di daun pintu.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang