[168]

2.7K 459 6
                                    

Hyun-Jae masih ngeliatin Chan-Hee yang lagi ngobrol sama Sang-Yeon di kursi seberangnya. Akhirnya setelah obrolan di ruang tengah tadi selesai, Chan-Hee mulai ngomong sama Sang-Yeon.

Sang-Yeon ga bahas apa-apa, malah nanyain Chan-Hee mau makan lagi atau engga biar Sang-Yeon yang buatin.

Mereka berempat ada di ruang makan. Iya, ada Ju-Yeon juga yang duduk di samping Hyun-Jae.

Tadi jadinya Chan-Hee minta dibuatin pancake yang manis. Selama dia makan dan ngobrol sama Sang-Yeon, Hyun-Jae beneran ngeliatin.

Chan-Hee ngelirik ke Hyun-Jae, ketawa karena wajah Hyun-Jae lucu kayak anak kecil nahan tangis.

Dia muterin meja sambil bawa piringnya. Tinggal ada beberapa potong pancake, dan Chan-Hee langsung duduk di samping Hyun-Jae lalu nyuapin pancake-nya ke si adik bayinya itu.

"Utututu jangan sedih ya adek aku yang lucu ini makan aja enak loh," kata Chan-Hee. Beneran ketawa apalagi waktu Hyun-Jae nurut aja makan.

Bukannya tenang, Hyun-Jae balik rewel lagi.

"Chan-Hee jangan tinggalin gue huaaaaaaa ...."

Chan-Hee sebenernya agak sedih, tapi ga boleh ikutan nangis nanti Hyun-Jae makin sedih.

Ditepuknya kepala Hyun-Jae sama Chan-Hee. Sang-Yeon dan Ju-Yeon cuma ngeliatin mereka berdua. Ternyata emang bukan cuma Sang-Yeon aja yang akan merasa kehilangan, tapi semuanya juga.

Sekarang jam dua malam dan mereka berempat belum balik ke kamar. Yang lain mungkin udah pada tidur.

Chan-Hee ngajak Hyun-Jae bercanda biar ga sedih lagi. Entah kenapa Chan-Hee merasa mungkin emang dia harus istirahat dulu, menyendiri. Mungkin bener kata Young-Hoon, dia harus percaya sama Young-Hoon dan Chan-Yeol kalau keadaan akan balik seperti semula.

Baru kali ini Chan-Hee punya saudara yang rasanya deket banget sama dia. Mungkin karena mereka satu turunan dari Young-Hoon. Faktor itu juga yang bisa jadi bikin Hyun-Jae merasa lebih emosional dan sedih dibanding Hyun-Joon atau Eric.

Chan-Hee masih aja ketawa liat Hyun-Jae yang udah anteng balik nangis lagi padahal cuma tatapan mata sama dia beberapa detik.

Ju-Yeon ga tega liatnya. Dia bantuin ngusap air mata Hyun-Jae berkali-kali. Beneran jadi kayak anak kecil yang ga mau ditinggal.

"Kak, tidur yuk udah malem," kata Ju-Yeon.

Chan-Hee ngangguk, "Iya Kak Jae tidur, ya? Udah malem. Ju-Yeon kasian udah ngantuk tuh."

Dia ngusap pipi Hyun-Jae sekali lagi, lalu cium keningnya. "Nanti kapan-kapan main aja ke sana sama Kak Young-Hoon. Tempatnya bagus loh," Chan-Hee senyum manis banget ke Hyun-Jae.

Akhirnya Hyun-Jae nurut dan mau ikut Ju-Yeon ke kamar. Tadi dibisikkin sama Ju-Yeon mungkin Chan-Hee mau berdua juga sama Sang-Yeon sebelum pergi makanya Hyun-Jae nurut.

Mereka berdua keluar dari ruang makan. Tinggal ada Chan-Hee dan Sang-Yeon berdua di sini.

Chan-Hee beresin meja makan, bawa piring dan gelas kotornya ke tempat cuci piring.

Sementara Sang-Yeon masih duduk di tempatnya, ngeliatin punggung Chan-Hee sampai dia selesai cuci piring.

Chan-Hee balik duduk lagi di samping Sang-Yeon. Dia senyum, ngecup bibir Sang-Yeon sebentar.

"Jangan ngelamun Kak, udah malem," katanya lalu ketawa. "Tidur, yuk? Nanti pagi kan Kakak kerja."

Sang-Yeon belum ngomong apa-apa. Dia mau banget bahas masalah ini dari tadi tapi entah kenapa Sang-Yeon ga bisa.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang