[15]

4.5K 669 12
                                    

Pagi-pagi begini bel unit Chan-Hee udah bunyi aja. Orangnya malah baru bangun, kayaknya lagi mandi soalnya tadi Sang-Yeon tengok di kamarnya cuma ada Chang-Min di atas kasur.

Jadilah Sang-Yeon yang jalan bukain pintu.

Di hadapannya, ada Young-Hoon yang dandanannya bisa dibilang rapi. Mungkin abis dari suatu tempat.

"Kak," sapa Young-Hoon. Dia senyum kecil tapi Sang-Yeon rasanya berat untuk balas senyumannya.

Masih kebayang cerita Chan-Hee yang bilang Chang-Min banjir darah .... Serem, ga tau lagi sakitnya kayak gimana itu.

Ga ngomong apa-apa, Sang-Yeon agak nyampingin badannya supaya Young-Hoon bisa masuk.

"Ga rapat di kantor, Kak? Kata Kak Seung-Cheol mau ada yang debut lagi?"

"Iya, nanti abis nganter Chan-Hee ke tempat seminar gue ke kantor."

Sang-Yeon balik ke dapur, tadi dia lagi bikin sarapan untuk dia sama Chan-Hee.

Young-Hoon jalan ke kamar Chan-Hee.

Auranya Chang-Min lemah banget. Titik kehidupannya samar, ga terang kayak biasa.

Young-Hoon duduk di pinggir kasur, cuma ngeliatin kulit Chang-Min yang pucet. Bibirnya ga merekah seperti biasa. Pipinya juga ga merona.

"Kak ...?"

Young-Hoon naikin pandangannya, ngeliat Chan-Hee yang berdiri di depan lemari pakaiannya.

"Tumben kamu udah bangun," kata Young-Hoon.

"Iya, ada seminar disuruh dateng pagi. Diamuk Kak Sang-Yeon kalo telat, hehe."

Chan-Hee ga ngomong apa-apa ke Young-Hoon. Dia cuma fokus nyari baju dan langsung pakai bajunya di belakang pintu lemari.

"Ngumpet gitu, Kakak juga udah sering liat semuanya—"

"IYA TAU IH BERISIK GA USAH KOMENTAR!!!"

Young-Hoon ketawa denger Chan-Hee misuh-misuh di belakang pintu lemari.

Balik lagi ke Chang-Min. Satu tangan Young-Hoon ngusap kepalanya pelan-pelan. Perlahan, rona kemerahan mulai muncul dari tiap inci kulitnya. Napas Chang-Min mulai normal, dadanya kelihatan naik-turun.

"Nanti kalo kalian mau pulang langsung pulang aja ya, Kak. Kayaknya aku sampe malem, belum lagi ikut Kak Sang-Yeon ke kantor."

Chan-Hee tau-tau udah rapi. Dia berdiri di samping Young-Hoon dan bisa lihat jelas perubahan tubuh Chang-Min yang lebih manusiawi, ga kayak mayat lagi.

Young-Hoon ngangguk, dan Chan-Hee ngelangkah pergi.

"Chan-Hee."

Tapi sebelum Chan-Hee sampai ke pintu, tangannya ditahan sama Young-Hoon, dan si kakak ternyata ikut berdiri di belakangnya.

"Iya, Kak?"

Ga jawab apa-apa, Young-Hoon langsung meluk Chan-Hee. Chan-Hee bisa ngerasain energinya Young-Hoon masuk ke tubuhnya.

"Kamu kan juga sakit, kenapa diem aja? Hampir Kakak lupa," kata Young-Hoon.

Chan-Hee ketawa kecil. "Hehe, cuma lemes aja kok kemarin. Dikasih darah juga sama Kak Sang-Yeon jadi mendingan."

"Bulan ini dua kali?"

Chan-Hee ngangguk.

Setelah Young-Hoon rasa Chan-Hee udah lebih sehat, dia ngelepas pelukannya. Young-Hoon gores telunjuknya pakai kuku sampai darahnya keluar dan langsung ditempel di bibir Chan-Hee.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang