[170]

3.1K 493 91
                                    

"Maaf ya gue dateng tiba-tiba begini."

Chan-Yeol senyum ke tamunya itu. Mereka berdua ngikutin sang pemilik rumah jalan masuk sampai naik tangga.

"Ga apa-apa. Makasih juga udah mau bantuin di sini soalnya gue juga harus ngurusin Sun-Woo karena Hak-Nyeon belum bisa handle sendiri."

Luhan dan salah satu anaknya, Il-Hoon, ngangguk paham dengan keadaan Chan-Yeol.

"Min-Gyu ngabarin gue katanya Bo-Min kena serangan lagi di sini dan ga mungkin dibawa pulang. Min-Gyu juga ga bisa handle sendiri. Apalagi ini serangan kedua."

Mereka sampai di lorong atas. Luhan dan Il-Hoon bisa ngerasain kalau hawa di sini ga enak. Rasanya dingin dan agak mencekam.

Chan-Yeol berhenti di satu pintu, ngetuk beberapa kali.

"Hyun-Jae? Ini ayahnya Min-Gyu dateng," kata Chan-Yeol.

Pintunya dibuka dan mereka bertiga bisa liat Min-Gyu yang lagi meluk Hyun-Jae sementara Bo-Min kondisinya di atas tempat tidur dengan kaki dan tangan yang diikat, teriak kesakitan.

Hyun-Jae nangis. Kemarin dia ga sempet liat Bo-Min waktu keadaannya masih parah dan sekarang hal itu tepat di depan matanya.

Min-Gyu noleh ke tiga orang yang sekarang nyamperin mereka.

"Ayah," panggil Min-Gyu begitu natap Luhan.

Chan-Yeol deketin mereka berdua. Tangannya terulur ke Min-Gyu. "Sini Hyun-Jae saya yang pegang, kamu coba tanganin Bo-Min dulu."

Min-Gyu ngelepas pelukannya. Mood Hyun-Jae emang bawaannya masih belum bagus walaupun udah mendingan badannya.

Chan-Yeol sedih banget hatinya liat Hyun-Jae yang nangis sampai segitunya karena khawatir. Sekarang si bungsu ini pindah ke pelukan Chan-Yeol.

"Jae-Hyun, hei? Tenang, ya? Bo-Min ga kenapa-napa kok," kata Chan-Yeol.

"Anak Ayah jangan nangis terus dong kapan besarnya kalau kayak bayi terus begini?"

"Ayah ... hiks ... Yah ...."

"Ga apa-apa, itu lagi mau disembuhin jadi tenang, ya?"

Chan-Yeol kayaknya belum bisa balik ke kamar Hak-Nyeon kalau Hyun-Jae aja kayak gini.

Luhan lagi diskusi sama Il-Hoon sementara Min-Gyu cuma dengerin ayah dan kakaknya itu mikirin harus diapain si Bo-Min supaya ga teriak kesakitan lagi.

Btw di keluarga Luhan emang Il-Hoon yang healing-nya paling kuat makanya ikut ke sini. Kemarin waktu serangan pertama juga dia yang banyak bantu Luhan.

"Jae-Hyun, keluar dulu yuk? Ke kamar Eric mau? Ngobrol sama Jacob dulu, ya? Apa sama Ju-Yeon?" tanya Chan-Yeol sambil ngusap pipi Hyun-Jae berkali-kali.

Hyun-Jae geleng kepala. Dia mau di sini.

"Nanti Min-Gyu ga konsen nyembuhin Bo-Min kalau denger kamu nangis gini. Keluar, ya? Ayah anterin ke Jacob."

Min-Gyu ngeliatin Hyun-Jae yang terus dibujuk ayahnya sampai akhirnya nurut.

Iya, Hyun-Jae harus keluar. Karena proses nyembuhin serangan ini ... cukup menyakitkan sebenernya.

Chan-Yeol pamit keluar ke Luhan. Emang dari tadi juga Luhan belum mulai karena ga tega kalau Hyun-Jae masih di sini.

Mereka berdua keluar kamar dan jalan ke kamar Eric.

"Eric? Nak?"

Pintunya terbuka, tapi bukan Eric atau Jacob.

"Kenapa, Yah—eh Kak Jae kenapa??"

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang