Entah udah berapa jam Chan-Hee cuma diam ngeliatin perubahan kondisi Young-Hoon. Energinya kuat banget, butuh waktu untuk bikin dia tenang dengan sendirinya.
Chan-Hee cuma duduk di hadapannya, nangkup kedua pipi Young-Hoon dan ngeliatin aja si kakak dalam diam.
Young-Hoon kadang terpejam, terus buka matanya, ga lama ditutup lagi. Ya begitu aja, nenangin diri.
"Udah mendingan?" tanya Chan-Hee.
Young-Hoon masih belum jawab. Chan-Hee juga ga inget dari tadi udah nanya berapa kali.
Matanya sekarang terbuka. Young-Hoon emang balik ngeliatin Chan-Hee, tapi tatapannya kosong.
"Aku tau aku ga berhak bilang ini tapi harusnya dari awal Kakak jangan sembunyiin apa pun. Jangan segel kekuatan Kakak.
"Selama ini mungkin emang Kakak kasar. Semua orang yang jadi partner Kakak ga luput dari rasa sakit itu. Tapi Kakak ga sejahat itu, kok. Semua orang, semua vampir punya karakternya sendiri, punya tingkat kekuatannya sendiri, punya takdirnya sendiri.
"Mau sampai kapan Kakak denial sama takdir Kakak sendiri?"
Tadinya Chan-Hee berusaha nguatin dirinya sendiri. Tapi makin lama liat Young-Hoon yang justru tersiksa sendiri, Chan-Hee ga tega.
"Dari dulu aku udah bilang untuk ngubah Trisa jadi vampir. Dari waktu Kakak ketemu Trisa lagi di generasi selanjutnya pun Kakak ga mau dengerin aku. Udah beberapa kali Kakak ketemu reinkarnasi Trisa lagi pun masih juga ga mau.
"Iya Kakak ga akan bisa mencintai dia sepenuhnya lagi. Dia akan jadi seperti aku. Tapi setidaknya Kakak ga akan khawatir kehilangan dia.
"Kakak takut kehilangan Chang-Min makanya sembunyiin kekuatan Kakak. Itu ide buruk menurutku, tapi tetep Kakak lakuin. Sekarang? Keadaan lagi ga bagus. Ngehadapin vampir yang namanya Seok-Jin itu berat, Kak. Kakak sendiri kan yang bilang? Ayah juga bilang kayak gitu.
"Kakak ga bisa terus pertahanin segelnya sementara forsir kekuatan kayak tadi. Kakak sendiri yang sakit ...."
Faktanya, Chan-Hee bisa ngomong berjam-jam hanya untuk nasehatin Young-Hoon. Dia emang bukan darah murni, tapi hidup sekian lama bareng Young-Hoon selama ini, Chan-Hee belajar banyak.
Beda sama yang Hyun-Joon tau, Young-Hoon ternyata belum ngelepas kekuatannya. Semua yang terjadi tadi, semua yang Young-Hoon lakuin tadi, dia belum jadi dirinya sendiri.
Young-Hoon yang asli ga butuh pertempuran konyol sekedar bakar hutan kayak tadi. Bahkan dia bisa langsung musnahin apa pun dan siapa pun.
"Balik jadi Kim Young-Hoon yang asli, tolong .... Chang-Min juga mulai cinta sama Kakak jadi aku yakin kalau Kakak bisa jelasin ke dia baik-baik pasti dia ngerti.
"Di sini ada kami. Kita semua bisa jagain Chang-Min sama-sama."
Chan-Hee hentiin segala ucapannya waktu dia lihat mata Young-Hoon berubah ke warna aslinya. Chan-Hee nangis dan langsung meluk Young-Hoon.
"Maaf, ya? Padahal kamu segitu khawatir sama Kakak."
Young-Hoon biarin aja Chan-Hee nangis meluk dia. Dia bersyukur karena Chan-Hee ga nyerah untuk jauhin dia sementara dari Chang-Min. Entah jadi apa nantinya kalau Young-Hoon beneran narik Chang-Min yang lagi kesakitan kayak tadi.
"Lepas segelnya, Kak ...."
Tapi sayangnya Young-Hoon belum bisa.
"Ayo balik ke kamar Ayah," ajak Young-Hoon.
Chan-Hee langsung geleng kepala. "Engga. Kakak di sini aja istirahat."
"Tapi Hyun-Jae lagi kesakitan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book I) || The Boyz
Hayran KurguThe vampires finally found their partners, but will everything always be fine? The Boyz with other idols. bxb June 26 2019 - June 14 2020