Semua kumpul di meja makan, kecuali Young-Hoon dan Chan-Hee. Mereka berdua belum keliatan sama sekali dan itu bikin Sang-Yeon khawatir.
Tapi berkat bujukan Hyun-Joon, Sang-Yeon mau abisin sarapannya dan ga nekat nyusul Chan-Hee ke kamar Young-Hoon.
Chan-Yeol lagi fokus ngobrol bareng Hak-Nyeon dan Eric. Jacob di samping Eric udah selesai makan, lagi cemilin buah. Dari tadi juga dia nyuapin anggur merah ke Eric selama ngobrol sama ayahnya.
Di samping Hak-Nyeon, Sun-Woo terus nempel sama dia. Padahal masih makan, tapi tangan kirinya ga mau lepasin genggamannya di tangan Hak-Nyeon.
Takut kakaknya ilang katanya.
"Nanti misal Chan-Hee belum sadar, Ayah yang bantuin kamu buka pembatasnya," final Chan-Yeol.
Eric sih nurut aja. Sebenernya dia bisa sendiri tapi ya udah lah.
Hyun-Joon lagi ngurusin Sang-Yeon, nyuapin dia buah. Dipesenin sama Chan-Hee begitu katanya biar Sang-Yeon ga kurang vitamin. Nyuapin Kevin juga, jadi gantian.
"Hahaha Kakak bisa sendiri kok, Sayang, kamu urusin Kak Sang-Yeon aja," kata Kevin.
Hyun-Joon ikutan ketawa. "Ga apa-apa, aku berasa punya dua bayi."
"Lah, kamu kan bayi?"
"Kak Kevin!!!"
Yah, ditabokin kan tuh jadinya. Sang-Yeon yang tadinya diem jadi ikutan senyum liat kelakuan si kembar ini. Walaupun ga bisa bohong Sang-Yeon kepikiran Chan-Hee.
"AKH! SAKIT ... SAKIT ...!"
Semua vampir langsung noleh begitu denger suara teriakan dari atas. Suaranya Chan-Hee.
"Ngapain lagi sih itu orang??" pekik Hak-Nyeon. Udah kayak kucing sama anjing kalau ke Young-Hoon tuh.
Hak-Nyeon menghilang duluan nyusul ke atas, ninggalin saudaranya yang lain. Bahkan Sun-Woo bengong, ga sadar dengan situasi.
Chan-Yeol berdiri, lebih milih jalan biasa.
"Yang lain di sini aja, ya? Jangan nyusul ke atas," katanya.
Eric khawatir banget begitu tadi denger teriakan Chan-Hee. Dia diapain sama Young-Hoon? Kalau Sang-Yeon tau apa dia ga marah nantinya.
"Di atas ada apa?" tanya Ju-Yeon dengan polosnya. Soalnya dia dari tadi emang anteng makan, sesekali nyuapin Hyun-Jae.
Hyun-Jae geleng pelan. "Ga ada apa-apa, Ju," jawabnya. Hyun-Jae pura-pura ga denger aja.
Hak-Nyeon muncul di depan pintu dan langsung buka pintu kamar Young-Hoon tanpa permisi.
Young-Hoon di sana, di samping tempat tidurnya berdiri menghadap jendela kaca sementara Chan-Hee ada di atas tempat tidurnya, dengan posisi badan telungkup dan topless.
"Kak??" panggil Hak-Nyeon. Dia bener-bener butuh penjelasan dari apa yang dia lihat sekarang.
Young-Hoon noleh ke Hak-Nyeon, pandangannya menyiratkan kesedihan.
Belum sempet Hak-Nyeon ngomong, ayah mereka datang dan ngelihat pemandangan yang sama.
"Chan-Hee lo apain, Hoon?" tanyanya dengan tenang, beda sama nada suara Hak-Nyeon tadi yang tinggi.
Young-Hoon jalan nyamperin Chan-Hee, duduk di pinggir ranjang dan ngusap kepalanya.
"Semalem badannya dingin, gue kira karena abis ngasih energinya ke Trisa, ternyata bukan."
Dia nunjuk tato panah Chan-Hee di sepanjang tulang punggungnya. Warnanya yang semula hitam berubah merah. Merahnya seperti bekas sayatan.
"Tandanya luka. Awalnya gue ga tau, tapi gue iseng lihat dari belakang lehernya. Bener, luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book I) || The Boyz
FanfictionThe vampires finally found their partners, but will everything always be fine? The Boyz with other idols. bxb June 26 2019 - June 14 2020