Thrilling Love (Book I) || The Boyz

[47]

"Makasih ya Yeon-Jun udah mau jemput Sun-Woo ke sini."

Yeon-Jun ngangguk, senyum ke Hoshi yang masih megangin bahu Sun-Woo. Sun-Woo masih ngelamun aja, belum mau ngomong sejak kemarin.

Pembersihan baru selesai tadi dini hari jam tiga. Selama itu pula para partner ga bisa tidur.

Tadi pagi dibuatin sarapan sama Seung-Cheol. Yang bisa makan cuma Kevin dan Sang-Yeon walaupun sedikit. Empat yang lain muntah semua.

Bahkan Chang-Min demam.

Mereka semua bener-bener kasihan liat Chang-Min yang selalu menderita paling parah selama ini.

Karena para vampir udah dibalikkin ke kamar masing-masing, maka rumah ini harus steril. Partner semua dipulangin sampai vampir mereka stabil.

Seung-Cheol berurutan nganter Jacob, Kevin, Sang-Yeon. Udah dari sejam yang lalu sih.

Karena Hoshi harus bawa balik Chang-Min dan Ju-Yeon ke dorm jadi dia sama Seung-Cheol sepakat minta tolong Yeon-Jun jemput Sun-Woo.

"Kalian berdua bantu-bantu di sini, Kak?"

Yeon-Jun ga terlalu kenal Hoshi, sih, cuma tau kalau dia manajer Bermuda yang baru.

Awalnya Hoshi mau nelpon manajer Arrow langsung, si Ming-Hao, tapi kata Yeon-Jun manajernya itu sibuk makanya Yeon-Jun aja.

Hoshi ngangguk. Barusan kelar masangin sabuk pengaman Sun-Woo. "Iya, keluarga ini anaknya ada banyak plus lagi punya partner semua. Kalo ga dibantuin takutnya partner-nya kenapa-napa.

"Dan bener kan pada sakit semua. Apalagi kemarin ga enak banget pokoknya."

Setelah ngobrol singkat dan bilang makasih, Yeon-Jun jalanin mobilnya pulang.

Sekarang tinggal Ju-Yeon sama Chang-Min yang lagi istirahat di kamar tamu. Hoshi berpindah langsung ke depan pintu.

Begitu dia masuk, Chang-Min masih tidur sedangkan Ju-Yeon udah bangun. Lagi duduk di sofa sambil nonton tivi.

"Udah mendingan, Ju?"

Ju-Yeon noleh, ngangguk kecil. "Udah, Kak. Tapi badan Chang-Min masih demam, panas banget."

Denger itu, Hoshi nyamperin Chang-Min dan megang kening sampai lehernya.

"Kayaknya Young-Hoon lagi pemulihan. Wajar kok kalo demam tinggi gini. Justru kalau badannya dingin berarti ada yang ga beres."

Sepi di sini. Ju-Yeon kayaknya ga minat ngobrol dan Hoshi juga cuma fokus ngeliatin Chang-Min tidur.

Dering ponsel Ju-Yeon bikin dia bangkit dari sofa dan ngangkat telponnya. Ternyata dari Seung-Cheol.

"Ya, Kak?"

"Ju, lo bisa ga kalo jalanin jadwal yang hari ini? Pihak sananya ga mau batalin. Gue udah bilang Bermuda berhalangan hadir, katanya satu orang aja gapapa perwakilan karena udah terlanjur nyebar beritanya."

Ju-Yeon ngeliat ke Hoshi sebentar. Badannya udah agak mendingan, sih, sesak napasnya juga udah hilang.

"Ya udah Kak, jemput aja ke sini," jawab Ju-Yeon akhirnya.

Dan tepat setelah Ju-Yeon matiin panggilannya, ada orang yang masuk ke kamar ini.

"Cepet banget, Kak?"

Ju-Yeon kaget lah tau-tau Seung-Cheol udah nyamperin dia.

Si kakak kelihatan capek banget, makanya dia duduk sebentar samping Ju-Yeon. "Tadi kan nganter pake mobil Sang-Yeon jadi dari unitnya langsung pindah ke sini."