[43]

4K 570 26
                                    

Aura Young-Hoon mendominasi kamar mereka. Chang-Min udah antisipasi sih bakalan kayak gini kalau mau nenangin Young-Hoon. Tapi tetep aja dia ga pernah bisa seimbangin Young-Hoon.

Bahkan walaupun kali ini Young-Hoon mainnya lebih lembut juga tetep aja Chang-Min ga bisa.

Chang-Min ga tau berapa lama dia di sini. Waktu terasa berjalan lambat sampai akhirnya dia sadar sinar matahari di jendela kacanya berubah warna jadi jingga.

Tinggal pelukan Young-Hoon di pinggangnya yang jadi satu-satunya kontak mereka. Chang-Min masih ngeliatin senja yang perlahan turun, ga berniat sedikit pun untuk balik badan dan natap wajah Young-Hoon.

"Eh ... tumben ya gue ga langsung tidur?"

Padahal Chang-Min gumam sendiri aja, tapi tentu Young-Hoon bisa denger.

"Kamu udah mulai terbiasa sama Kakak," kata Young-Hoon.

Young-Hoon ciumin leher belakang Chang-Min, bikin dia geli terus mukul tangan Young-Hoon di perutnya. "Geli, ih!"

"Masih bisa galak, ya? Kirain suaranya abis soalnya dari tadi teri—"

"Sana ah jangan deket-deket!!!"

Biasanya kalau lagi ngeledek Chang-Min begini Young-Hoon bakalan girang banget. Tapi si kakak cuma ketawa pelan, eratin pelukannya ke Chang-Min.

Kayaknya mood-nya masih belum bagus.

Sial banget badan Chang-Min sakit semua. Mau balik badan aja hampir ga bisa. Tapi Young-Hoon peka sih jadi dibantuin sama dia, badannya Chang-Min diangkat sedikit supaya bisa balik badan.

Chang-Min kaget waktu liat Young-Hoon matanya bener-bener biru terang. Ga biasanya kayak gitu.

Refleks Chang-Min nyentuh wajah Young-Hoon, sampai si kakak pejamin matanya untuk tenangin diri.

"Kenapa sih jadi gampang banget marah sekarang? Tahun-tahun kemarin ga begini." tangan Chang-Min masih ngusap kelopak mata Young-Hoon.

Awal-awal jadi partner kayaknya Young-Hoon tuh ga gampang marah. Tetep kasar dan seenaknya sih kalau sama Chang-Min, tapi at least emosinya kekontrol, ga sampai bikin Chan-Hee sama Hyun-Jae sakit.

Apa ada sesuatu yang Young-Hoon pikirin? Chang-Min masih nebak-nebak kondisinya Young-Hoon sampai dia kayaknya gampang banget meledak.

Ga sekali dua kali kok berantem sama ayahnya, tapi kenapa makin ke sini aftermath-nya makin parah.

"Young-Hoon, kalau ada orang ngomong tuh ditatap matanya."

Mata Young-Hoon langsung kebuka denger suara tadi. Suara Trisa.

Tapi yang di hadapannya cuma Chang-Min yang masih natap dia.

"Kak? Kenapa?"

Ga ada siapa-siapa, cuma ada Chang-Min di hadapannya.

Young-Hoon ketawa kecil, ngecup kepala Chang-Min agak lama. "Liburan, yuk, kayak Kak Sang-Yeon sama Chan-Hee."

Udah Young-Hoon duga bakalan dipukulin lagi bahunya sama Chang-Min. "Belum comeback aja udah minta libur, mau liat aku dipecat??"

"Ya udah berhenti aja, yuk? Kita pindah ke Itali, hidup di sana berdua."

Makin brutal ditaboknya.

"Otaknya dijual ke mana sih lo, Kak???"

Ya seenggaknya dengan bercanda begini suasana hati Young-Hoon perlahan membaik. Chang-Min juga jadi ikut ketawa waktu lihat bola mata Young-Hoon perlahan balik cokelat tua lagi.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang