Cahaya matahari perlahan menelusup ke matanya. Dia bergerak pelan, buka mata dan bisa lihat kamar ini sekarang lebih terang.
Dia bisa lihat Young-Hoon yang duduk di samping Soo-Bin, ngusap kepalanya.
Sana bangun pelan-pelan, duduk diam masih merhatiin Young-Hoon.
Kemarin ... bisa dibilang cukup bikin panik.
Entah naluri atau bukan, Sana kemarin tiba-tiba aja cari-cari di mana Soo-Bin, entah kenapa mau ketemu dan perasaan itu kuat banget.
Lorong ruang latihan lagi sepi, dan Sana liat seseorang lari buru-buru kayak lagi cari seseorang.
Itu Hoshi. Dia lagi kerja di ruangan lain, bareng Seung-Cheol. Tiba-tiba perasaannya ga enak.
Sana ikutin arah lari dia, dan kaget karena bener aja, ada yang ga beres.
Di ruangan itu cuma ada Je-No dan Soo-Bin. Je-No ngeluh sakit terus, sementara Soo-Bin cuma diam. Hoshi nyuruh Sana kabarin Young-Hoon lalu bawa Je-No pergi.
Tapi Sana ga ikutin arahan Hoshi. Dia cuma duduk nemenin Soo-Bin ngobrol. Soo-Bin juga ngeluh kalau kepalanya pusing, badannya ga enak.
Sampai demamnya makin parah, dan Young-Hoon tau-tau muncul di ruangan itu. Dia bawa Soo-Bin dan Sana ke rumah Chan-Yeol.
Sana nyamperin Young-Hoon. Young-Hoon noleh begitu Sana duduk di pinggir tempat tidur. Mereka saling liat, sampai Young-Hoon senyum lalu ngusap kepalanya.
"Kamu ga ngerasa sakit atau gimana, kan?" tanya Young-Hoon.
Sana ngangguk. Matanya langsung fokus ke tangan dan leher Young-Hoon yang penuh luka.
Young-Hoon sadar arah tatapan Sana. "Semalem Soo-Bin agak berontak jadi begini. Ga apa-apa, nanti juga hilang sendiri lukanya."
Lukanya banyak ... Sana jadi kepikiran.
Tapi sebenernya itu bukan cuma luka dari Soo-Bin. Dari Sun-Woo juga.
"Kamu laper, ga? Makan, ya? Soo-Bin udah bisa ditinggal kok ini, tinggal nunggu sadar aja."
Sana emang dasarnya penurut, engga suka nanya macem-macem juga. Dia masuk kamar mandi, katanya mau cuci muka dan bersih-bersih sedikit.
Young-Hoon berdiri. Dia ngeliatin lagi Soo-Bin sebentar, cium keningnya.
Setelahnya Young-Hoon ambil ponselnya di nakas, ngecek siapa tau Chang-Min ngabarin.
Ada beberapa chat dan beberapa kali panggilan tak terjawab, semuanya dari Chang-Min. Terakhir jam dua malam tadi.
Young-Hoon jalan ke arah jendela, coba nelpon Chang-Min.
Tapi ga diangkat. Sampai tiga kali nelpon masih juga ga diangkat.
Mungkin masih tidur, pikir Young-Hoon. Jam dua aja dia semalem belum tidur kan itu.
Sana keluar kamar mandi. Dia nyamperin Soo-Bin. Wajahnya ga pucat lagi, dan napasnya teratur. Sana lebih lega sekarang.
Dia kaget waktu Young-Hoon tiba-tiba berdiri di belakangnya. Dia ngambil rambut Sana, dia ikat pakai ikat rambut punya Chang-Min.
Chang-Min tuh sering banget ngiket poninya jadi kayak kepala apel. Gemesin pokoknya.
"Makasih," kata Sana.
Young-Hoon ngangguk. "Ayo keluar."
Sana ikut jalan agak di belakang Young-Hoon.
Young-Hoon ga langsung turun tapi ngetuk kamar Eric dulu.
"KAK YOUNG-HOON???"
Eric refleks meluk Young-Hoon. Ga tau kenapa, dia lega aja akhirnya kakaknya itu muncul juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Love (Book I) || The Boyz
FanfictionThe vampires finally found their partners, but will everything always be fine? The Boyz with other idols. bxb June 26 2019 - June 14 2020