[78]

3.4K 550 81
                                    

"Sayang, nanti ikut Ayah ke sana, ya?"

"Terus ... Bunda gimana? Ikut juga, kan?"

"Iya. Nanti Bunda nyusul kalian, ya? Sekarang kamu ikut Ayah."

"Tapi Bunda—"

.

"AYAH JAHAT! KE MANA BUNDA?? AYAH .... Hiks ... Bunda mana ...."

.

"LEPAS ... SAKIT ... LEPAS!!"

.

"Objek Kim Sun-Woo melarikan diri, Pak."

"Si sialan Kim itu! Cari anaknya sampai dapat!"

.

"Kamu siapa ...?"

"Ssttt .... Ayo ikut aku kabur dari sini."

"Tapi kamu siap—"

"Soo-Bin. Kim Soo-Bin."

.

".... Woo? Sun-Woo? Bangun ayo udah pagi."

Perlahan matanya terbuka. Senyuman Hak-Nyeon langsung menyambut Sun-Woo yang masih diam. Dia ga fokus, kayaknya tadi dia merasa ada sesuatu yang muncul di mimpinya.

Tapi apa?

"Sun-Woo?" panggil Hak-Nyeon lagi, tapi adiknya itu masih belum sadar.

"Sayang?"

"Hm? Iya, Kak?"

Dasar, dipanggil sayang baru nyaut. Hak-Nyeon gemes mau nabok aja rasanya.

Tapi ga ditabok, kok. Justru Hak-Nyeon ketawa lalu meluk Sun-Woo erat banget. "Nanti siang kita balik ke dorm, terus ke agensi sorenya untuk latihan buat besok. Siap kan balik ke rutinitas?"

Sun-Woo ikut ketawa liat kakaknya yang lucu banget ini. Gemes, mau berbuat yang iya-iya jadinya.

Astaga otak Kim Sun-Woo.

"Ayo bangun, bikin sarapan buat yang lain," ajak Hak-Nyeon.

Tapi omongan si kakak ga diindahin sama sekali. Sun-Woo malah ngangkat kakaknya itu terus didudukin ke pangkuannya.

"Main aja ayo, Kak."

"Sinting."

Akhirnya ditabok beneran si Sun-Woo. Anaknya sih cuma ketawa-tawa disiksa begitu. Emang masokis kali ya.

"Hahaha ... Kak ih sakit jangan dipukulin!"

"Abisnya tuman banget lo tuh ya!"

"Tapi Kakak juga suka, kan??"

Pukulannya berhenti. Hak-Nyeon ngeliatin Sun-Woo yang jadi ikutan diem.

"Kenapa, Kak?"

Liat kakaknya mendadak diem gitu bikin Sun-Woo merinding. Padahal siapa yang tadi mancing duluan.

Hak-Nyeon ga jawab, dia malah kalungin lengannya di leher Sun-Woo dan dekatin wajahnya sampai bisa ngerasain embusan napas partner-nya ini.

"Tadi mimpi apa?" tanya Hak-Nyeon.

Sun-Woo ga langsung jawab. Entah kenapa dia deg-degan banget dengan jarak mereka yang deket banget.

"Sayang? Kakak tanya tadi mimpi apa?" tanya Hak-Nyeon sekali lagi.

Tapi cuma gelengan pelan yang Sun-Woo dapat.

Hak-Nyeon akhirnya senyum, ngusak rambutnya Sun-Woo terus cubitin pipinya.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang