[49]

3.8K 560 40
                                    

"Jangan ketemu Chang-Min dulu. Kondisi dia masih ga bagus. Kamu juga jangan ketemu Sun-Woo dulu."

Selain Eric, Young-Hoon dan Hak-Nyeon juga udah pulih sepenuhnya. Yang membedakan adalah mereka berdua masih punya nafsu yang tinggi, beda dengan Eric jadi Chan-Yeol masih belum mau ngelepas mereka berdua.

"Mending kamu temenin Hyun-Joon, dia masih ngelamun aja di kamarnya. Young-Hoon juga coba cek Hyun-Jae dan Chan-Hee.

"Ayah khawatir ada sesuatu yang aneh soalnya Chan-Hee ga biasanya begitu."

Young-Hoon diem. Dia terlalu mikirin Chang-Min sampai ga inget keanehan Chan-Hee.

Kalau Hyun-Jae yang sadarnya lama itu hal wajar karena dia vampir baru. Tapi kalau Chan-Hee ....

"Aku ke kamar Chan-Hee," ucap Young-Hoon sebelum menghilang, ninggalin ayahnya dan Hak-Nyeon.

"Hyun-Joon akhir-akhir ini bisa sampai dua kali sebulan minum darah Kevin, emang dia kenapa?"

Chan-Yeol ga bisa selalu pantau anak-anaknya di sini. Yang selalu bisa dia tau cuma Eric karena dia Tuannya langsung. Tapi Chan-Yeol agak susah untuk tau keadaan yang lain.

Hak-Nyeon diem aja. Dia nunduk, ga berani natap ayahnya.

Chan-Yeol masih fokus ke Hak-Nyeon. "Kamu juga ga ada ceritanya sama Ayah. Ada yang kamu sembunyiin dari Ayah tentang Sun-Woo?"

Udah Hak-Nyeon duga dia bakalan ketauan cepat atau lambat.

Di pembersihan kemarin, semua pembalasan akan terlihat dari jenis siksaannya. Chan-Yeol kaget karena beberapa anaknya ada yang dapat siksaan yang ga biasa mereka dapat.

Kayak Hyun-Joon yang ternyata sering minum darah Kevin lebih dari sekali tiap bulan, Hak-Nyeon yang nyakitin Sun-Woo, Eric yang nyakitin Jacob.

Kasus Eric tentu Chan-Yeol udah tau. Kalau Chan-Hee emang dosanya selalu seperti itu berhubung tubuhnya lebih lemah dari anaknya yang lain. Hyun-Jae baru pertama kali dan Chan-Yeol tau semua keadaan Hyun-Jae. Apalagi Young-Hoon, ibaratnya udah langganan punya dosa paling banyak.

Cuma dua anaknya ini yang ga biasanya begitu. Apalagi mereka pasangan Tuan dan newborn, pasti saling terkait.

"Hak-Nyeon? Ga mau jawab Ayah?"

Di sisi lain, Young-Hoon mematung di daun pintu.

Di depannya, Chan-Hee tidur dengan wajah pucat dan seluruh kulitnya berkilau dari pantulan sinar bulan.

Di samping Chan-Hee, ada sosok wanita bergaun putih dengan rambut oranye kemerahan. Young-Hoon kenal dia, tapi denial kenapa hal kayak gini bisa terjadi.

"Hera ...?"

Sosok itu menoleh ke Young-Hoon. Dengan perawakan persis Choi Chan-Hee.

Karena dia memang Chan-Hee. Chan-Hee di masa pertama dia hidup.

Hera Aston.

Seumur hidupnya, baru kali ini Young-Hoon bisa lihat proyeksi jiwa yang keluar dari raganya. Jelas-jelas Chan-Hee tertidur di atas ranjangnya, tapi sosok Hera ini tepat muncul di depan Chan-Hee.

Membuka ingatan lamanya saat pertama kali mereka ketemu.

Beda dengan Chang-Min. Tris ga pernah muncul di hadapan Young-Hoon senyata ini. Trisa hanya muncul sesekali, itu pun cuma mengucap beberapa kata.

"I'm not that guy. He is not me. I am Hera, Young-Hoon ...."

Sosok Hera perlahan berubah dari transparan berkilauan jadi lebih nyata.

And she's crying while looking at Young-Hoon.

"I miss you .... Why I'm here, Young-Hoon, I want to go back home ... with you ...."

Dari sekian banyak hari melelahkan, kenapa bisa ada hari seperti ini.

Young-Hoon ga percaya dengan matanya sendiri.

"Chan-Hee ... tenang—"

"I AM HERA."

"Okay, Hera ... it's okay ... I'm here."

Young-Hoon jalan perlahan ke arah Hera. Dia ga tau fakta dari semua ini.

Harusnya jiwa Chan-Hee cuma ada satu karena dia bukan reinkarnasi. Chan-Hee diubah langsung dari manusia ke vampir, beda dengan Chang-Min yang jiwanya mengalami berulang kali reinkarnasi.

Kenapa bisa jiwa Chan-Hee pecah kayak gini sementara dia yang asli terbaring pucat begitu.

Young-Hoon meluk Hera, dan rasanya masih senyaman dulu.

Jujur ada sedikit nostalgia di kepala Young-Hoon.

"How can you be here, Sweetheart?"

Apa ini beneran Hera, beneran Chan-Hee dan bukan makhluk lain yang punya niat buruk?

"Sorry if I was really selfish and made you feel bad for this boring life. You should've had a better life in your reincarnations century by century but I just made it worst to keep you always stay with me like this."

/Maaf karena keegoisanku sehingga kamu merasa tidak nyaman dengan kehidupan yang membosankan ini. Kamu seharusnya memiliki kehidupan yang lebih baik di setiap reinkarnasimu waktu demi waktu, tapi aku hanya membuatmu menderita selama bersamaku seperti sekarang./

Baik Chan-Hee yang sekarang atau dulu, Young-Hoon tetep sayang dia apa adanya.

"I just want to live without any fear nor pain, Young-Hoon ....

"Can you let me leaving this world right now ...? I'm tired."

Kepala Hera bersandar penuh di bahu Young-Hoon.

Kenapa kalau ini cuma jiwa Hera dia bisa senyata ini ...? Bisa disentuh, bisa bicara, kakinya pun menapak.

Hera bukan hantu. Young-Hoon yakin masih banyak hal di dunia ini yang belum dia tau.

"But now you have someone that love you and you love him, too. You two love each other. It's not about you and me anymore, Hera, Sang-Yeon really loves Chan-Hee. They've been separated for a very long time. Don't you want to stay a little longer ...? For Sang-Yeon?

/Tapi sekarang kamu punya seseorang yang mencintaimu, begitu pula kamu yang mencintainya. Kalian berdua saling mencintai. Saat ini tak ada lagi kata kita, Hera, Sang-Yeon sangat mlencintai Chan-Hee. Mereka telah terpisah untuk waktu yang sangat lama. Tak bisakah kamu tetap di sini ...? Untuk Sang-Yeon?/

"Let Chan-Hee wake up, okay? I really love you, but now I've met Trisa again ...."

Hera longgarin pelukannya, natap Young-Hoon dengan tatapan penuh luka.

"So you're leaving me for Trisa ...?"

"No ... of course not. I love you, but you did know that Trisa had been my first lover before I met you."

Young-Hoon ngusap kepala Hera, cium keningnya agak lama.

"Let Chan-Hee rise again, okay?"

Sosok di pelukannya perlahan balik memudar dan hilang.

Bersamaan dengan itu, Chan-Hee mulai kejang-kejang hebat di atas kasurnya.

"Chan-Hee? Sayang? Kamu kenapa hei ini Kakak ...."

Young-Hoon mulai panik karena seberapa pun energi yang dia bagi ke Chan-Hee lewat genggamannya, tubuh Chan-Hee masih tetap kejang hebat.

"Chan-Hee ....

"Sayang, bangun ... tolong bangun ....."

As Hera said, maybe deep in his heart, Chan-Hee is tired of this life.

.

Ask me if you have any question. May you have a nice day tomorrow❤

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang